Pengalaman Pribadi
Oleh : Mustopa
Aku adalah anak desa yang dilahirkan dari keluarga yang punya latar belakang ekonomi lemah, kedua orang tuaku hanyalah petani yang punya penghasilan bisa dibilang kurang. Untuk membiayai hidup enam orang anaknya beliau harus banting tulang setiap hari demi mencukupi kebutuhan rumah tangga. yach….itulah sedikit gambaran tentang kehidupan keluarga kami.
Dari deretan keluarga kami, aku termasuk anak keempat dari enam bersaudara itu dan aku satu-satunya anak yang bisa tamat SMA. Mengingat kehidupanku sejak SD sampai SMA, mungkin lebih parah dari kehidupan si Ikal dalam novel Laskar Pelangi . Dulu waktu aku masih SD aku harus bekerja setiap hari demi meringankan beban orang tuaku. Kalau musim kemarau, sebelum berangkat sekolah aku harus menyiram tembakau, dan apabila musim hujan aku harus membantu kedua orang tuaku menanam padi dan menjaganya agar tidak diganggu oleh hama tanaman seperti aym,burung, dan lain-lain.Meskipun hidupku demikian aku tetap semangat untuk terus belajar demi meraih cita-citaku. tak heran jika aku tamat SD dengan peringkat siswa siswa terbaik kedua.
Setelah nganggur selama satu tahun, aku baru bisa melnjutkan pendidakanku ke Madrasah Tsanawiyah (Mts). Hari-hariku selama menempuh pendidikan di MTs tetap sama seperti waktu aku masih SD, aku harus membantu orang tuaku setiap harinya . Selama di MTs semangatku untuk terus meraih cita-cita semakin besar. setiap hari aku belajar sampai Pukul 12 malam agar akau bisa berprestasi. semangatku waktu itu tidak sia-sia karena selama aku duduk di bangku MTs aku tidak pernah lengser dari posisi rengking pertama dan aku bisa lulus sebagai siswa terbaik pertama.
Setelah aku lulus dari dari MTs, aku bingung mau melanjutkan atau tidak, faktor biayalah yang membuat aku kebingungan . Namun aku tetap percaya diri aku akan bisa membiayai sekolahku. akupun memutuskan untuk masuk di SMA favorit di kotaku. bisa dikatakan sekolah itu biayanya cukup mahal dan harus benar-benar orang yang terpilih yang bisa masuk di sekolah itu. serangkaian seleksi yang cukup rumit telah aku ikuti tepat pada tanggal 11 juli 2006 aku dinyatakan diterima di sekolah itu. yang menjadi masalah pada saat itu ialah ketika aku harus mendafatar ulang dan harus membayar uang daftar ulang dan uang seragam sebesar Rp. 428.000. karena pada saat itu orangtuaku tidak punya uang sebanyak itu, alhamdulillah atas pertolongan Allah, akhirnya ada orang yang mau memberikan pinjaman.
Selama SMA aku harus jauh dari kedua orang tuaku, aku harus tinggal bersama saudaraku yang juga termasuk orang yangt tidak mampu dari segi ekonomi. aku baru bisa bertemu ortuku seminggu sekali, itupun kalu aku punya ongkos untuk pulang. biaya SPP di SMA ku terlalu mahal bagi keluargaku (Rp. 65000/bulan).berbagai macam cara telah aku lakukan yag aku lakukan untuk bisa meminimalisir biaya tersebut. akhirnya aku dapat beasiswa selama setengah tahun yang besarnya cukup untruk membayar SPP satu semester.
Sekali lagi aku bersyukur kepada Allah, Karena berkat pertolongannya dan karena prestasiku aku bisa masuk ke kelas unggulan dan aku dibebaskan dari biaya sekolah. setelah tiga tahun belajar, kini aku sudah lulus dari SMA namun sampai saat ini aku tidak bisa melanjutkan kuliah karna orang tuaku tidak mampu membiayaiku apalagi biaya kulih sekarang sangat mahal.
Mustopa
Email : elabdy5137@gmail.com
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)