Oleh: Tarjum Kebiasaan para petani di desa kami, mungkin juga para petani di desa lain, setelah bekerja seharian bergumul dengan lumpur sawah, mereka biasanya mandi dan mencuci pakaian di sungai atau sumur yang dibuat di pinggir atau di tengah sawah.
Mungkin kesannya pulgar atau apalah, tapi sebenarnya tidak. Oke saya jelaskan sekilas tentang kebiasaan mandi di sumur sawah ini biar gak salah persepsi. Dulu ketika saya kecil dan sebelum ada kamar mandi dan WC di dalam rumah, penduduk desa biasa mandi di sumur terbuka yang ada di sawah pinggir desa. Bukan hanya orang tua dan anak-anak, remaja putra dan putri pun biasa mandi dan mencuci pakaian di sumur sawah. Bahkan kami (laki-laki dan perempuan, tua dan muda) biasa mandi bareng, tak ada rasa canggung atau risi. Dan kami tak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang tak sopan apalagi porno. Perlu anda ketahui, saat itu di desa kami pesawat televisi mungkin baru ada satu-dua orang saja yang punya.
Ketika saya sudah duduk di bangku SMP, saya masih suka mandi dan mencuci di sumur sawah bareng dengan para remaja puteri. Biasa saja, gak ada rasa risi atau canggung apalagi pikiran-pikiran negatif. Mungkin karena waktu itu kami belum mengenal film-film panas atau film biru dan sejenisnya seperti sekarang. Jadi otak orang-orang desa belum terkontaminasi pengaruh buruk pornografi dan pornoaksi dari media masa seperti saat ini.
Sekarang kebiasaan mandi di sumur sawah ini sudah hampir punah. Yang masih suka mandi di sumur paling bapak dan ibu petani yang sudah tua-tua, itu pun sudah jarang. Jadi sekarang jangan berharap bisa melihat gadis cantik mandi di sumur sawah di desa kami, kecuali di film dan sinetron. Lagi pula seiring kemajuan jaman, orang-orang desa sekarang sudah memiliki kamar mandi dan WC sendiri hampir di setiap rumah.Kembali soal mandi telanjang di tengah sawah. Saat ini, setiap hari libur Sabtu atau Minggu, saya suka turun ke sawah menjadi petani, membantu menggarap beberapa petak sawah milik orang tua. Sore hari sehabis bekerja di sawah, ya mau tak mau saya harus mandi di sumur sawah, masak sih mau pulang dengan baju dan tubuh kotor penuh lumpur. Awalnya saya risi juga sih, maklum sudah lama sekali tak pernah mandi di tempat terbuka. Bisanya saya lihat-lihat dulu, kalau di sekitar sumur sudah nggak ada orang atau ada pun jauh di sebelah sana, baru saya berani mencuci dan mandi di sumur, malu juga rasanya mandi di tempat terbuka. Tapi ada sensasi tersendiri saat saya mandi di sumur. Air sumur yang jernih, segar dan alami terasa beda saat mengguyur tubuh, seperti ada perpaduan dingin dan hangat, bau airnya juga khas. Pikiran saya teringat kembali ke masa-masa kecil dulu, ingat suasana kehidupan di pedesaan tempo doeloe.
Setelah selesai mandi, saat mau pake celana dan baju, saya juga celingak-celinguk dulu, khawatir ada ibu-ibu petani (gadis cantik kayaknya sudah gak ada yang mau ke sawah) yang lewat di sekitar sumur. Lha, teman-teman tahu kan kalau mau pake celana berarti aku harus (maaf) berdiri telanjang.....ehm jadi malu nih.
Klo ada teman-teman yang mau coba sensasi mandi di sumur sawah, silakan klo berani...he..he...
Menikmati pemandangan di pesawahan, turun ke sawah atau mandi di sumur sawah, bisa menjernihkan pikiran, menenteramkan hati dan menyegarkan jiwa. Jadi, klo ada waktu silakan berkunjung ke sawah masing-masing. Teman-teman yang gak punya sawah, melihat-lihat sawah orang juga boleh, paling nanti ada yang tanya, "Mas, mau beli lahan sawah di daerah sini?"
Sekian dulu teman-teman berita dari sawah.
Image by : frahmansionist.blogsome.com/ 2007/05/
: bangsarian.wordpress.com/category/kangen/
Artikel Terkait:
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Mengapa dan Bagaimana Dia Jadi Tongki?
- Ebook True Story “Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Ujian Tuhan untuk Seorang Istri Luar Biasa yang Bijaksana dan Berjiwa Besar
- Kejujuran Iblis Kepada Nabi Muhammad SAW ( 2 )
- Kejujuran Iblis Kepada Nabi Muhammad SAW
- Seorang Karyawati Nekad Bunuh Diri
- Pelajaran Berharga dari Nenek “Berbibir Merah” di Lereng Merapi
- Bagaimana Mengatasi Kejenuhan Rutinitas Kerja dengan Cara Sederhana namun Unik dan Berkesan
- Pelajaran Berharga dari Seorang Janda Tua
- Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Pasukan Super Khusus Amerika Serikat, “Tim Enam” Navy SEAL?
- Bagaimana Bertahan Hidup Selama 3 Minggu di Lautan Lepas?
- Zhang Da, Bocah Tangguh yang Pantang Menyerah!
- Inilah Kaver buku “Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”
- Perempuan Tua yang Hilang Ingatan itu Diusir Petugas Ronda
- Keajaiban Memberi
- Ketegaran Jiwa Seorang Sekizofrenia
- Menjalani Proses Pengobatan dan Pemulihan Gangguan Jiwa, Butuh Keyakinan dan Kesabaran
- Mengapa dan Bagaimana Dia Jadi Tongki?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Di Ujung Senja Menanti Sang Kekasih
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Kenangan Indah di Tangkuban Perahu dengan Teman, Kekasih dan Anak Istri
- Tuhan Kadang Mengabulkan Do'a Kita dengan Cara yang “Unik” dan Tak Pernah Terbayangkan
- Rekaman Wawancara Tentang Bipolar Dengan Penyiar Radio Nederland Wereldomroep (RNW)
- Ada Apa di Tahun Baru 2012?
- Indah dan Uniknya Persahabatan di Dunia Maya
- Testimoni
- Selamat Idul Fitri 1432 H
- Hanya Dalam 6 jam Kehilangan 2 Penopang Hidup Keluarga
- Antara Atlet dan ODB
- Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang Menunggu Kedatangan Anda
- Sahabat, Tapi juga Musuh Dalam Selimut yang Lambat Aku Kenali
- Saling Berbagi untuk Mencari Solusi Terbaik Penanganan Gangguan Bipolar
- Oleh-Oleh Nyantri di Pesantren Ustad Yusup Mansyur
- Jangan Hanya Mencari Obat, Tapi Cari Dulu Sang Pemilik Obat!
- Pengorbanan Cinta
- Luapan Semangat dan Gairah yang Saya Alami, Bukan Manik!
- Komentar dan Saran dari Teman Facebooker dan Blogger
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)