BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Kisah Bipolarku dalam Rangkaian Foto

    

Oleh : Tarjum

Kita sering tidak sadar, bahwa sebenarnya kita sedang menjalani skenario Tuhan yang luar biasa. Kita juga sering berburuk sangka kepada-Nya karena ketidaktahuan kita tentang rencana-Nya untuk kita.

Berikut aku tampilkan rangkaian fotoku berikut cerita dibaliknya. Cerita ceria, bahagia, sedih, cemas, tertekan, harapan, semangat dan impian. Ada sejuta kata dan makna dibalik foto-foto anak kampung yang lugu dan pendiam ini.

Sambil anda membaca cerita dalam rangkaian foto-foto wajahku ini, perhatikan baik-baik foto-foto wajahku, mungkin anda bisa melihat dan merasakan suasana hati dan pikiranku dari foto itu.

Ini fotoku saat lulus SD.

Wajah anak-anak yang polos tanpa beban. Wajah anak desa yang lugu namun ceria dan bahagia. Foto ini dibuat saat aku kelas 6 SD menjelang kelulusan Mei 1986.

Masa kanak-kanak aku jalani dengan penuh kegembiraan dan keceriaan. Karena aku anak tunggal (waktu itu adikku belum lahir), aku mendapat kasih sayang penuh dari kedua orang tua, paman, bibi kakek dan nenek. Hampir segala keinginanku dipenuhi.

Waktu kecil aku tergolong anak yang sensitif dan tidak suka konflik.



Ini fotoku menjelang lulus SMP.

Foto ini dibuat Mei 1989, saat usaiaku 16 tahun. Masih tampak segar, namun terkesan dingin dan kaku.

Foto ini dibuat saat gejala-gejala gangguan bipolar sudah mulai merasuki pikiran dan perasaanku. Bipolar sudah menggerogoti dan mengganggu jiwaku cukup dalam.

Meski demikian, bipolar belum terlalu mempengaruhi aktivitas sehari-hariku, baik di rumah maupun di sekolah.

Di SMP aku masih bisa menunjukan prestasi terbaikku di bidang akademis, bahkan prestasi terbaik yang pernah aku raih.



Fotoku saat berada dalam kondisi depresi.

Foto ini bisa menggambarkan cukup jelas pengaruh gangguan bipolar terhadap penampilan fisikku. Perhatikan baik-baik foto ini! Raut wajahku menggambarkan kesedihan yang mendalam, murung, dan kusut dengan tatapan mata kosong.

Foto ini dibuat Juli 1989, saat aku duduk di kelas 1 (satu) SMA, tepat saat pikiran dan perasaanku berada dalam tekanan mental berat.

Aku sedang berada dalam kondisi depresi (dari siklus manik-depresif). Beban mental yang berat nampak jelas dalam ekspresi wajahku yang muram.

Aku masih ingat, foto ini dibuat sepulang berobat dari seorang mantri kesehatan langganan keluargaku. Waktu itu aku diantar oleh Bu Le, karena Ayah dan Ibuku sedang sibuk di sawah.

Aku menderita sakit fisik yang disebabkan oleh beban pikiran yang berat. Saat depresi (salah satu kutub bipolar) menguasai diri, aku seperti ditindih dengan beban teramat berat yang membuatku tak berdaya, tak bisa berbuat apa-apa. Segalanya tampak buruk, kacau dan menakutkan.

Pikiranku tak mampu lagi mengendalikan gerak tubuhku. Jika sudah demikian, yang bisa aku lakukan hanya termenung dan berdiam diri dengan pikiran bergejolak tak menentu.

Bulir-bulir air mata yang sering tak tertahan--kadang tak kusadari--mengalir membasahi wajah murungku, kadang bisa sedikit meringankan derita jiwaku.

Foto menjelang kelulusan SMA.

Foto ini dibuat Juni 1992, saat aku kelas 3 (tiga) SMA, menjelang kelulusan. Bandingkan dengan fotoku di atas, walaupun tanpa senyum wajahku tampak lebih segar dan ceria.

Foto ini dibuat saat kondisi kejiwaanku mulai pulih, intensitas tekanan mental mulai berkurang dan siklus manic-depressive semakin melambat/jarang.

Aku lulus SMA dengan nilai yang cukup baik. Dan aku mengakhiri 'indahnya' masa remaja di SMA dengan cukup manis. Namun, sebenarnya aku tak bisa sepenuhnya merasakan keindahan itu, karena gangguan bipolar telah merenggut sebagian besar keindahan dan keceriaan masa remajaku.



Nah, ini fotoku saat ini
.

Fotoku dengan istri dan kedua putri kami.

Lumayan Ganteng kan?...he..he..he.. Pede banget ya! Muji sendiri aja, daripada nggak ada yang memuji, iya nggak teman-teman?

Kata istriku sih, aku pria paling ganteng sedunia…oalaahh…

Alhamdulillah, sekarang aku sudah pulih dari gangguan bipolar dan gangguan mental lainnya. Ke depan aku yakin, dengan ijin Tuhan, tekanan mental seberat apa pun bisa aku hadapi dengan keteguhan hati, kepercayaan diri dan pikiran positif.

Foto keluarga ini dibuat dalam suasana ceria dan bahagia saat kami rekreasi ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Seperti terlihat di foto, aku sudah dikaruniai dua orang putri cantik, buah perkawinanku dengan Linda Mulyanah, istri tercinta yang telah mendampingiku dengan penuh perhatian, kesetiaan dan kesabaran menghadapi masa-masa sulit dalam perjalanan hidupku selama 10 tahun lebih.

Putri pertama kami Siti Vania Nur'aida, saat ini duduk di bangku kelas 4 SD. Sedangkan putri kedua kami Siti Khumairah Nurrahmah, yang menggemaskan dan sedang lucu-lucunya baru berumur 3 tahun.

Saat ini, kami sekeluarga tinggal di rumah sederhana di desa kelahiran kami.


Kebersamaan yang Menyenangkan


Ini fotoku bareng teman-teman di depan kantor saat menjelang pulang kerja. Berfoto bersama sambil bercanda ria dalam kebersamaan, sungguh menyenangkan.

Sebagian dari teman-teman di tempat kerja, tahu aku pernah mengalami gangguan kejiwaan (bipolar). Sampai saat ini tak ada sikap negatif dari mereka kepadaku.

Ada teman yang bertanya dengan sikap hati-hati (mungkin dia khawatir menyinggung perasaanku) tentang apa itu gangguan bipolar. Ada juga teman yang dengan lugas dan tak ragu menjadikan kata bipolar sebagai bahan candaan.

Bagaimanapun sikap mereka terhadapku, tak masalah bagiku. Semua itu tak mempengaruhi sikapku pada diriku atau sikapku pada mereka. Aku bahagia dengan diriku saat ini, ketika sendiri atau pun saat berada diantara orang-orang.

Terima kasih ya Allah, atas semua anugerah tak ternilai yang telah engkau berikan kepadaku dan keluargaku. Semoga keceriaan dan kebahagiaan selalu menaungi dan menjadi bagian dari kehidupan kita semua. Amin.

Anda bisa membaca kisah perjalanan hidup sebelum, saat dan sesudah aku menderita gangguan bipolar lebih lengkap di e-book kisah bipolarku dengan judul "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". E-book ini bisa anda download gratis! disini.


Tentang Aku di Media

Berikut dua tulisan tentang aku di dua media (Kompas dan Suara Pembaruan) enam tahun yang lalu (Desember 2004), saat aku mengikuti sebuah even di Jakarta.

Resolusi Cerdas dari Seorang Penggembala Domba

SUARA PEMBARUAN, Kamis ( 2/12/2004)

DARI suatu padang gembala bisa lahir karya yang cerdas yang tidak saja berguna bagi penemu karya itu, tetapi juga masyarakat umum. Tarjum telah membuktikan hal tersebut dan dia keluar sebagai pemenang pertama Mandom Resolution Award 2004.

Pria yang lahir dan tinggal di Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, Subang, Jawa Barat, pada 4 Juli 1973, pernah mengalami depresi berat ketika masih duduk di bangku SMP sekitar 15 tahun silam. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi penyakitnya itu. Dia mendapat kendala tidak saja karena tidak punya biaya, tetapi juga tidak mengenal dunia psikologi untuk mengatasi apa yang sedang dideritanya.

Dia membawa penderitaannya ke padang saat sedang menggembalakan domba. "Waktu itu keluarga kami memiliki sekitar sepuluh ekor domba. Setiap hari saya harus membantu orangtua untuk menggembalakan domba-domba itu di padang hijau. Selain itu, saya mencari rumput. Dalam keadaan depresi, saya melakukan tugas itu. Tugas menggembalakan domba itu saya lakukan sampai saya tamat SMA untuk membantu orangtua. Untuk ongkos sekolah orangtua saya terkadang harus menjual domba," tutur Tarjum kepada Pembaruan melalui telepon pekan lalu.

Dalam keadaan depresi itu dia berusaha mencari jawaban penyakit apa yang dideritanya. Dari bacaan majalah, koran, dan buku dia berusaha mencocokkan gejala yang dideritanya dan apa yang diuraikan dalam media massa. Akhirnya dia menyimpulkan dirinya sedang menderita depresi berat.

Berobat ke psikolog? Tak punya duit. Berdasarkan petunjuk-petunjuk dalam artikel psikologi dia berusaha mengatasi depresinya. Luar biasa, tahap demi tahap depresinya hilang. "Boleh dibilang saya telah pulih sampai 95 persen sekarang. Saya tidak pernah ke psikolog untuk berbobat. Kalau terserang depresi lagi saya biasanya langsung tahu gejalanya. Mengetahui itu saja sudah menjadi obat tersendiri bagi saya," katanya.

"Mungkin saya menderita depresi karena saya suka memendam masalah dalam hati. Kalau ada masalah saya menyimpannya sendiri. Saya orangnya tertutup. Saya tidak pernah curhat kepada orang lain. Saya menyadari betul kurang gaul," ujarnya.

Tamat SMA pada 1992 Tarjum ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri. Dua kali ikut ujian masuk dua kali pula gagal. Namun, itu tidak membuatnya patah semangat. Dia akhirnya melamar di sebuah perusahaan peternakan ayam potong di kampungnya Di perusahaan itulah dia mulai mengenal komputer. Dengan belajar secara otodidak dia kemudian bisa mengoperasikan komputer.
Kemampuan itu masih belum terasa cukup baginya.

Pertengahan 2003 dia tertarik pada dunia website. Lantas terpikir olehnya untuk merancang website sendiri. Setelah belajar selama tiga bulan dia akhirnya bisa mewujudkan hal itu. Website-nya menyangkut masalah kejiwaan dan kesehatan mental.
Kenapa pilih yang itu? "Saya ini 'kan menderita depresi. Dunia itulah yang saya kenal. Hampir 50 persen artikel yang ada di sini adalah pengalaman pribadi saya," kata suami dariLinda Mulyanah itu menjelaskan. Website itulah yang kemudian disertakannya untuk Mandom Resolution Award 2004.

Juri Terpesona

Dewan juri yang dipimpin Prof Dr Sarlito Wirawan dengan anggota Tika Bisono dan Maria Hartiningsih terpesona pada karya anak gembala tersebut. Tarjum membuat resolusi website kejiwaan dan kesehatan mental dengan tampilan menarik, profesional serta isi yang berbobot, lengkap, dan variatif.

Sarlito memuji Tarjum. "Kami mempelajari materi yang disajikan Tarjum. Pemikirannya ternyata setara dengan lulusan S-2 (Strata 2). Padahal, dia hanya tamat SMA. Ini berarti, jarak antara potensi dan pencapaiannya jauh. Kami memutuskan untuk memilih dia sebagai pemenang dengan angka paling tinggi," kata Sarlito.

Dewan juri memilih 10 pemenang yang diumumkan di Jakarta, pekan lalu. Mereka mendapat uang masing-masing Rp 7 juta, trofi, dan piagam dari Mandom Resolution Award 2004.

Apa Mandom Resolution Award? Pemberian penghargaan ini bertujuan mendorong partisipasi masyarakat/konsumen untuk berani menetapkan, mengejar, dan mencapai kemajuan berarti bagi dirinya, lingkungan, dan kehidupannya. Apa yang mau diajarkan dari penghargaan ini tidak lain adalah sikap optimistis untuk selalu meningkatkan kualitas hidup lewat kerja keras untuk menyongsong masa depan.

"Program Mandom Resolution Award ini juga mencerminkan salah satu upaya perusahaan kami untuk selalu menempatkan masyarakat, yang juga adalah konsumen kami, sebagai subjek pelaku yang penting dalam perkembangan perusahaan kami ke masa depan," kata Executive Vice President Mandom Indonesia TBK, Humala Panggabean.

Sarlito Wirawan menilai resolusi yang dikirim peserta unik dan menarik. "Kami menetapkan pemenang yang jarak potensinya dengan pencapaiannya paling jauh. Kalau potensinya hanya lima, namun pencapaiannya bisa lima belas dan terbanyak dari peserta lain dia akan kami menangkan," katanya saat mengumumkan nama para pemenang.

Pemenang lain, Solleman Betawi asal Papua yang menampilkan resolusi karya arsitektur pedesaan yang dapat dijadikan sebagai model desa percontohan pertama di Provinsi Papua. Dengan ilmu arsitektur yang dipelajarinya, putra asal Papua itu mencoba membangun permukiman yang modern, tetapi tetap mempertahankan kekhasan budaya setempat. "Solleman setelah menyelesaikan S-2 di Universitas Diponegoro, Semarang, malah balik kampung untuk membangun permukiman yang lebih baik dan modern bagi orang sekampungnya," kata Sarlito.

Karya yang tidak kalah uniknya ditampilkan Hiysam Zamroni. Dia berani melawan kebiasaan di kepulauan terpencil Karimun Jawa. Dia menuturkan, sering begitu anak-anak laki-laki di sana duduk di bangku akhir sekolah dasar langsung diajak orangtuanya melaut. Sedang anak perempuan begitu tumbuh besar langsung disuruh kawin.

Hisyam berusaha mencegah kawin muda itu lewat resolusi mengangkat pendidikan bagi nelayan/anak-anak miskin di Karimun Jawa dengan mendirikan SMU/Madrasah Aliyah. Hasil kerja keras lulusan IAIN Sunan Kalijaga ini mulai tampak sekarang.

Pemenang lainnya adalah Ilham Prayudi dengan resolusi "Membuat karya unik dengan mengumpulkan judul koran se-Indonesia dan didaftar MURI". Slamet Sudarmadji dengan resolusi "Menanam 1.000 pohon di Pantai Krakal, Samudera Hindia" berhasil menaklukkan alam pantai yang susah ditanami pohon. Bagyo Anggono tampil dengan resolusi "Murid di SMK Negeri 1 Wonogiri lulus 100 persen khususnya pelajaran bahasa Inggris", Bambang Haryanto sebagai pencetus epistoholik Indonesia, yaitu jaringan penulis surat pembaca, hadir dengan resolusi "Membangun jaringan epistoholik Indonesia, yakni Komunikasi Jaringan penulis surat pembaca dengan membangun sedikitnya 100 situs untuk memajang surat-surat pembaca karya warga epistoholik Indonesia", Deny Wibisono dengan resolusi "Mengumpulkan cerita rakyat untuk dijadikan buku", Dian Safitri dengan resolusi "Mendirikan taman bacaan untuk anak kurang beruntung bersama relawan muda", dan Haryadi dengan resolusi "Membuat permainan mengenal bahasa asing dan matematika secara mudah dan menyenangkan".

Bintang Iklan

Ingat Mandom, ingat Charles Bronsom. Aktor itu memang pernah menjadi bintang iklan Mandom dan citra tersebut bertahan cukup lama. Mandom tentu tak sekadar Tanco, minyak rambut itu. Mandom sebenarnya singkatan dari Human & Freedom. Mandom - juga PT Mandom Indonesia TBK - menjadikan human & freedom (manusia dan kebebasannya) bagi karyawannya untuk bekerja dan berkarya secara kreatif.

Berangkat dari itu, nilai yang telah tertanam selama 30 tahun, PT Mandom Indonesia TBK telah membuka ruang yang merdeka bagi setiap insan manusia untuk berani mengejar dan mewujudkan apa pun impiannya bersama Mandom Resolution Award 2004. Program itu baru digelar pertama kali, dan sambutan masyarakat ternyata luar biasa. Tercatat 923 peserta ikut ambil bagian dalam lomba ini. Keluar sebagai finalis 20 orang dan pemenangnya sepuluh orang.(Willy Hangguman)


Tarjum, Situs Kejiwaan Membuang Mimpi Buruk

Kompas, Jum’at (3/12/2010)

IMPIAN setinggi bintang adalah milik semua orang. Untuk mencapainya tidak perlu lewat kompetisi-kompetisi dalam reality show di berbagai stasiun televisi. Ada banyak resolusi yang ditetapkan sendiri oleh seorang individu dan kemudian dikejar untuk mencapai kemajuan atau manfaat yang berarti bagi dirinya dari waktu ke waktu, bagi orang lain dan komunitas sosialnya.

Seperti Tarjum (30). Ayah satu anak ini berhasil memenuhi resolusi yang ia tetapkan tahun ini; yakni membuat situs kejiwaan dan kesehatan mental. Ia memulainya pada akhir tahun 2003 dengan 20 halaman, dan menjadi 75 halaman saat ini. "Saya menggunakan nama anak dan istri saya," ujar Tarjum, menjelaskan apa arti sivalintar dalam situs www.sivalintar.tk.

TARJUM bekerja di sebuah perusahaan peternakan yang terletak di daerah kelahirannya dan kini menetap bersama keluarga, yaitu di Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, setelah dengan perjuangan keras berhasil menyelesaikan SMA-nya. "Saya pernah menderita gangguan kejiwaan. Mungkin sekarang bisa disebut sebagai gangguan bipolar atau manic depressive," ujarnya. Nada suaranya tegas.

Pandangan matanya lurus menatap Tika Bisono dan Prof Sarlito Wirawan, dua dari tiga juri Mandom Resolution Award. Program itu dirintis oleh PT Mandom Indonesia untuk memberikan penghargaan yang tinggi pada nilai-nilai manusia dan kemerdekaannya, termasuk di dalamnya kreativitas berkarya.

Di hadapan juri, tidak sedikit pun terkesankan bahwa Tarjum pernah mengalami kompleks rendah diri yang serius. "Saya menderita depresi sejak SMP," lanjutnya.
Tarjum menolak istilah "gila" yang selalu ditujukan kepada orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Ujarnya, "Stigmanya menempel, harapannya bisa habis."

Padahal, gangguan kejiwaan, dari yang ringan sampai yang berat, dapat menimpa siapa saja. "Mereka seharusnya dibantu, bukan dicemooh atau dijauhi," sambungnya. Selain yang berhubungan dengannya di ruang virtual, Tarjum menjadi teman berbagi dari beberapa teman yang sekarang mengalami gangguan kejiwaan.

Dari 10 resolusi yang terpilih dari ribuan calon yang masuk, dewan juri menetapkan Tarjum sebagai salah satu penerima penghargaan itu. Baik Sarlito maupun Tika Bisono menilai upaya Tarjum yang luar biasa, dengan sumber daya yang seadanya. Keinginan Tarjum sangat kuat untuk membantu orang lain memupuk optimisme dalam hidup. Nilai tertinggi dalam kriteria inilah yang mengantarkan Tarjum sebagai salah satu peraih Mandom Resolution Award 2004.

GANGGUAN kejiwaan, dalam banyak kasus, merupakan rahasia pribadi terbesar bagi seseorang yang pernah mengalaminya. Pun pada Tarjum.
"Semula saya hanya menceritakannya kepada orang-orang dekat yang saya anggap bisa memegang rahasia. Lalu saya berpikir, kalau lembaran gelap dalam ini saya simpan sendiri, itu hanya akan menjadi mimpi buruk yang terus menghantui kehidupan saya sekarang dan di masa depan," ungkapnya.

Obyek penelitian dan penulisan dalam situsnya adalah dirinya sendiri, pikiran, perasaan, dan pengalaman batinnya selama bertahun-tahun bergumul dengan depresi. Dengan demikian, pengalaman yang ia tuangkan dalam lembar-lembar situsnya itu pertama-tama adalah semacam terapi bagi diri sendiri.

"Saya tidak berharap apa yang saya paparkan dalam halaman-halaman situs ini dapat menyelesaikan masalah- masalah kejiwaan dan kesehatan mental setiap orang," ujarnya.
Masalah kejiwaan sangat kompleks dan rumit dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu solusi sederhana.

"Tapi bukan berarti tidak dapat diatasi, hanya mungkin kita belum menemukan jalan keluarnya. Saya berharap yang saya paparkan dalam situs ini dapat membantu seseorang mengenali dirinya, mengenali masalah kejiwaannya, membantu menemukan jalan keluar, dan mudah-mudahan dapat membantu menyelesaikan masalahnya," lanjut Tarjum.

Sumber depresi yang dialami Tarjum bagi banyak orang mungkin adalah hal yang "biasa". Namun, dari yang paling "biasa" itu kita belajar banyak hal yang luar biasa. "Semuanya berawal dari rasa rendah diri yang terus dipupuk," kenangnya. Perasaan itu menyebabkan Tarjum yang pendiam, pemalu, dan tertutup itu semakin kehilangan rasa percaya diri. Ia hanya melihat kelemahan dirinya dan terus membandingkan dirinya dengan orang lain. Orangtuanya, khususnya sang ayah, yang lulus sekolah dasar, tahu situasi Tarjum, tetapi menganggap semuanya dapat diatasi sendiri. "Ayah saya katanya dulu juga begitu," ungkap Tarjum.

Padahal, sebenarnya Tarjum adalah murid yang pandai. Di sekolah dasar, ia selalu mendapat peringkat tertinggi. Aktivitas di sekolahnya cukup banyak. Namun, semua itu tidak membantu menaikkan rasa percaya dirinya. Nasihat ayahnya agar ia "berpura-pura bodoh walaupun kamu pintar" menjadi seperti salah satu "pupuk" karena Tarjum "menelan" saja tanpa mengunyahnya.

AYAHNYA sangat disiplin mendidik anak-anaknya. "Pulang sekolah langsung menggembala kambing dan menyabit rumput. Pulang sudah magrib, langsung belajar. Minggu dan hari libur pun tidak boleh santai di rumah atau bermain dengan teman," kenangnya.

Pernah suatu saat muncul keyakinan- keyakinan aneh dalam dirinya menyangkut dogma agama mengenai "bersih", "kotor", serta bayangan-bayangan bahwa kiamat akan segera tiba. Air liur anjing seperti membuntutinya, membuat Tarjum harus terus-menerus mencuci apa pun barang miliknya. Setiap hari ia dipenuhi kecemasan yang pekat, tanpa ujung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Perjuangannya sangat berat untuk mengembalikan akal sehatnya dan menemukan dirinya di rimba kecemasan. "Selalu ada harapan. Jadi jangan putus asa," begitu nasihatnya.
Barangkali Anda ingin berkomunikasi dengan Tarjum, silakan buka situsnya.(Maria Hartiningsih)


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 22 komentar ke “Kisah Bipolarku dalam Rangkaian Foto
Anonim mengatakan...

Kamu adalah p e n i p u s e j a t i, apa yang kamu tulis m e n y e s a t k a n ! Sebaiknya kamu segera tobat,karena dosamu bukan hanya kepada Tuhan, tetapi kepada orang-orang yang jadi korban penyesatan kamu. Kasihani anak-anak kamu, seperti apa mereka kelak kalau kelakuan kamu tidak berubah? Bisa Bipolar beneran tuh anak-anak kamu -karena saya tahu persis kamu bukan seorang pengidap Bipolar. Kamu penipu yang menggunakan Bipolar sebagai sarana mencari nafkah. Betapa hinanya.

Anonim mengatakan...

Dinskizo. Ngomong-ngomong kalau penipu yang tidak sejati kaya gimana sih?

Tarjum on Kamis, 11 Februari 2010 pukul 20.52.00 WIB mengatakan...

@anonim, Ya, terserah anda menilai saya seperti apa, itu hak anda. Saya tak akan terpengaruh oleh segala tuduhan tanpa dasar anda. saya juga tak ingin berdebat soal ini lagi, karena tak ada manfaatnya.

@Dinskizo, Penipu tidak sejati adalah penipu palsu, berarti bukan penipu..gitu kali ya..he..he...

annas nashrullah on Rabu, 06 Oktober 2010 pukul 10.47.00 WIB mengatakan...

@anonim: ah sebaiknya anda yang segera tobat. menjustifikiasi orang lain penipu atau salah dengan persefsi sendiri....

saya cuma bersyukur, mas tarjum tidak banyak berreaksi normatif dengan tudingan itu.....


salam,

annas nashrullah
www.bakudara.com

hendra on Rabu, 20 Oktober 2010 pukul 15.32.00 WIB mengatakan...

bipolar tuh gejala apa? hubungannya dengan orang yang menderita strees/depresi apa?

Tarjum Sahmad on Rabu, 20 Oktober 2010 pukul 17.21.00 WIB mengatakan...

@hendra, makasih dah berkunjung.
Tentang gangguan bipolar, silakan baca artikel2 berikut ini : http://curhatkita.blogspot.com/search/label/curhat%20bipolar

Mobilizer on Rabu, 27 Oktober 2010 pukul 11.10.00 WIB mengatakan...

Hai,

Konten di dalam situs Anda adalah menarik untuk dibaca dan kami berharap bahwa Anda mau mempertimbangkan kesempatan untuk bisa berbagi dengan kalangan pembaca dari media lain, yaitu kepada sejumlah pengguna ponsel dari Mobile Internet.

Disini kami ingin memperkenalkan fitur “Mobilizer” yang kami miliki dimana fitur ini dapat merubah situs web yang mempunyai RSS atau atom feeds menjadi situs mobile tanpa diperlukan programming lebih lanjut.

Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk memonetize traffic dan mendapat pendapatan dari mobile display advertising.

Untuk kenyamanan Anda dan sebagai bahan ilustrasi, kami telah membuatkan account dan situs mobile Anda yang dapat langsung dilihat di http://buzzcity.mobi/curhatkita dan silahkan hubungi kami di mobibiz@buzzcity.com untuk info login dan panduan lebih lanjut.

Semoga ini bisa menjadi awal kerjasama yang baik diantara kita dan silahkan kunjungi situs kami di www.buzzcity.com.

Terima kasih untuk waktu dan perhatiannya :)

Salam,
Tim Mobilizer (Buzzcity)

keju on Selasa, 21 Juni 2011 pukul 20.35.00 WIB mengatakan...

Kesombongan melahap jiwa

Tarjum on Rabu, 22 Juni 2011 pukul 20.14.00 WIB mengatakan...

Keju, makasih dah mampir :)
Dengan segala kelamahan yang kita miliki, tak ada yang pantas kita sombongkan. Semoga saya dan anda tak termasuk orang yang sombong.

zaey on Selasa, 13 Maret 2012 pukul 19.02.00 WIB mengatakan...

Asss kami pernah membaca buku tentang anda dan pengidap penyakit bipolar yang anda tuturkan pada khalayak anda dan juga saya juga pernah melihat anda saat saya test di tempat anda bekerja, apa sih solusinya kalau kita tidak percaya diri dan juga bagaimanakah jika seseorang menidap keditak percayaan diri dalam kasus ketika test di tempat anda bekerja saya juga kurang Percaya diri karena paksaan dari orang tua untuk bekerja disana dan sebelum-nya saya bekerja sebagai Teknisi Network Enggenir di suatu tempat .. salam kenal zaenal21@gmail.com kirim saja jawaban ke E-mail saya

Anonim mengatakan...

gkgk

Anonim mengatakan...

saya tidak ingin berkomentar,
melainkan ingin meminta solusi n komentar dari temn" semua tentang kisah cintaku n rasa penyesalanku.
nama saya AMINULLAH dari kal-tim. saya punya cwe namanya iliee.. v skrang kami sudah putus. dy lah cwe terbaikku yg sungguh tega aq sakitin. dy satu dari mantanku yang paling setia. v bodohnya aq telah melukai hatinya, meninggalkannya hanya karna cwe lain. berbagai alasan agar aq bisa putus darinya.. dy nangis, memohon n bertanya-tanya apa salahnya????? kenapa???.. aq justru berbohong n mengusirnya, aq katakan ke dy bahwa aq sudh punya cwe lain. aq taw hatinya sgn hancur. bahkan sampai saat ini. selang sebulan stlh aq jadian lg dgn yg lain aq merasakan ad hal berbeda dr dy. apa yg dy berikan jauh lebih dari pada cwe ku saat itu. aq mulai sadar n menyesal. ingin rasanya kembali padanya. v dy sudh ad penggantiku yg baru n aq liat dy bahagia. sejak kami putus sampai skarang aq kuliah di jawa tengah purwokerto smester 2 n dy baru lulus sma, kami gada komunikasi. aq hanya memperhatikan dy lewat facebook. rasa cintaku gk pernah hilang untuknya, bahkan sekarang jauh lebih besar dr dulu, hingga aq tak bisa nahan perasaan ini. akhir" ni aq mulai memberanikan diri menghubungix lg lewat facebook. berharap dy memaafkan aq n kembali lg seperti dulu merubah yg telah aq lakukan kpdx dulu. v bukannya sambutan kangen yg aq dpatkn, melainkan cacimaki kekesalan yg terlontar. betapa bencinya dy kpd ku, skian lamanya sudah terlewatkan v msh melekat dihatinya perlakuan bodohku. aq sadar n trima semuanya. kata maafku diabaikan, bahkan ajakanku tuk kembali padanya jauh dr harapan. spertinya yg tersisa di hatinya hanya keegoisan yg kuperbuat terhadapnya. aq kehabisan kata-kata menjelaskannya.. aq bingung hrs berbuat apa lgi. tangisku pun takkan meluluhkan hatinya lgi.aq hanya ingin membuktikan ke dy bahwa aq bener" menyesal, aq ingin membahagiakannya agar telupakan semua rasa sakitnya. v dy bener" gk percaya...
apa yg harus aq perbuat teman???
aq butuh solusi dr kalin semua..???

Anonim mengatakan...

hai semua....
heheee... mw curhat lgi nie...

hmmm... sampai skarang aq msh ngarep dy, ya ngarep dy baca statusku, menerimaku kembali atau bahkan membaca komentar nie..
yahhh.. kmaren dy bilang ttp gk bs trima aq wlw aq sudah minta maaf n memohon.. dy hanya ingin aq pergi jauh n lupain dy...
sebenarx aq gk sanggup nglakuinx,, ttp jha aq slalu liat profil n sgala macam mengenai dy...
aq bener" sayang dy...
bingung gmn biar dy percaya...????

Anonim mengatakan...

tidak ad tempat lain untuk aq mengungkapkan rasa nie....
di bulan yang suci ini,, di penghujung bulan ramadhan, idul fitri,,ingin sekali aq memohon maaf kepadanya... berharap terbuka pintu hatinya... v aq takut gk bakal diterima,, lagian aq udh terlanjurjanji tuk gk bakal ngubungin dy lgi...
ya.. aq cuma berharap dy membaca komen aq nie...
" hai ilie... aq bener2 sayang n mnyesal atas perbuatan aq tahunlalu...
mau kah kau memaafkan ku di bulanygsuci ini...?????? "

by aminullah

Anonim mengatakan...

maaf, ini tempat curhat bukan siihh????

Tarjum on Selasa, 14 Mei 2013 pukul 20.06.00 WIB mengatakan...

klo mau curhat dan dapet masukan dari teman-teman lain, silakan gabung di forum Curhat. Lihat bagian paling bawah blog ini. klik aja salah satu linknya dan tinggal daftar jadi member, gratis kok :)

Obat Ginjal Bocor on Sabtu, 01 Juni 2013 pukul 14.17.00 WIB mengatakan...

situs yang banyak bermanfaat bagi para komunitasnya, tetap berkarya dan sukses!

Obat Batu Empedu on Sabtu, 01 Juni 2013 pukul 14.19.00 WIB mengatakan...

Terimakasih banyak ya atas informasinya..
sukses selalu ya dengan web nya.

Anonim mengatakan...

Halo mas Tarjum. Saya baru nemu blog ini, dan saya suka isinya, terima kasih. Banyak informasi yang belum diketahui banyak orang tentang bipolar disorder dan semoga dengan adanya situs ini dapat menambah wawasan masyarakat Indonesia mengenai bipolar. Saya sedang dalam proses pengobatan, tapi diagnosa dari psikiater saya belum keluar. Dari gejala yang saya alami, dan dari obat yang dia (psikiater saya) kasih, saya sudah tahu saya terkena bipolar disorder, tapi saya masih belum yakin. Obat bikin saya nggak ngerasa apa-apa, jadi susah meyakinkan diri saya sendiri kalau saya mengidap penyakit tersebut. Doakan saja saya mas.

Tarjum on Selasa, 26 November 2013 pukul 10.08.00 WIB mengatakan...

Salam kenal Hawari. Silakan baca-baca artikel yang saya tulis tentang bipolar di blog ini. Selain pengalaman pribadi, ada juga pengalaman teman-teman bipolar yang saya share di sini. Pembahasan tentang bipolar yang lebih mendalam dan detail saya tuangkan di “3 serangkai ebook bipolar” yang saya rillis. Semoga anda cepat pulih.

Anonim mengatakan...

saya juga pengidap bipolar

Anonim mengatakan...

bagaimanacara daftar diforum curhatnya aku kurang ngerti

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial