BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?

    

Oleh Tarjum

Saya membaca status facebook seorang teman yang unik, menarik sekaligus menggelitik.

Dia menanyakan, kalimat apa yang paling tepat dikatakan kepada sang calon mertua ketika dia nanti melamar kekasihnya.

Seperti apa statusnya? Ini dia statusnya di grup fb "IPCCM" :

"Pak, izinkan saya meminang putri bapak untuk menyempurnakan setengah agama saya, dan menjaga saya dari perbuatan ma'shiyat yang dimurkai oleh-Nya."

Ada saran kata dan kalimat yang lain?
*Bingung n butuh bantuan*


Beberapa orang temannya memberi saran yang tak kalah menarik. Berikut saran dari teman-teman sang penulis status Bagoes Adhi Wardhana :

Sri Ningsih : Udah bagus tuh kata2 nya tinggal action nya...hehe...
Sebelum menyakinkan camer, ada baiknya mas Bagus menyakinkan juga sama calon istri nya, kalo dia nya udah mantap, bisa membantu untuk ikut menyakinkan ayahnya. Yang penting, karena berbicara dengan orang tua, harus tetep sopan, bagaimana pun mereka harus tetep kita hormati.

Gagal atau berhasil, dua-duanya adalah sebuah awal untuk memulai langkah selanjutnya... Good luck ya.

Lily Najwah : Saya tambahin dikit ya mas Bagoes, "dan saya berjanji akan menjaga putri bapak seperti bapak menjaganya"

Heri Pureness : Tambahin lagi gus, "Jika Bapa berkenan izinkan saya utk membahagiakan putri bapak dunia-akherat." Klo ditolak, cariiii lagiiii gussss..

Heinrich Angelista
: Yang penting niatnya tulus dan kalau mas bersungguh-sungguh dan mbaknya juga, saya pikir Bapaknya juga bisa ngerti, dicoba dulu aja mas. Kalau gak diterima ya cari aja yang lain.. Hehe

Temen saya punya cerita, mas Bagoes. Dulu nikah gak punya apa-apa loh, mulai beneran dari nol. Baik si suami maupun si istri. Modal si cowoknya cuma modal nekad, sama orang tua cewek justru malah gak di restui (pihak ibunya loh ya) soalnya si cowok itu terkenal gak bener, tukang minum-minum dan sebagainya. Di tetangga di cap nakal. Tapi ayahnya sih merestui aja asalkan niatnya bener.

Ceritanya itu baru ketemu tiga bulan, langsung disuruh cepet-cepet nikah tapinya..haha. Dan nikah pun pake uang dari berdua tanpa bantuan dari kedua pihak orang tua loh, sampai acara ngutang sana-ngutang sini, bahkan cincin pernikahan pun sampai dijual loh buat bayar utang. 


Nah, singkat cerita badai pun dilalui pasangan tersebut, si cowok juga perlahan mengubah kebiasaan minum-minum dan kebiasaan lainnya. Sekarang dari usahanya bisa menikmati hasilnya deh, meski harus berjuang dengan hal lain.

Ruby Si Rubah Kecil : Mas Bagoes jangan terlalu banyak belajar aja, imbangi dgn praktek nyata ya...hehehe. Dulu sih saya ngelamar yg penting PD dulu n jgn grogi, bicara apa adanya tp jujur.

Nelia Afriyeni : Naahh..dukungan udh didpt, berdo'a udah tentu.. saatnya tunjukkan merah mu mas Bagoes Adhi Wardhana...ikhtiar mksdnya.. hehe...Insya Allah niat n tindakan yg baik diijabbah oleh Allah.

De'na Mughni : Ikut semangatin mas Bagus chayooo.


Saya ikutan nimbrung :

Tarjum : Menurut Om sih kata-kata pembuka lamarannya sudah cukup bagus. Yang harus dipikirkan justru pertanyaan lanjutan dari calon mertua setelah mendengar kalimat lamaran tersebut :)

Umpamanya camer bertanya: "Kamu yakin bisa menjaga dan membahagiakan putri saya?" (sorot matanya tajam seakan menembus jantung..:D)

Umpamanya mas Bagus menjawab dengan tegas dan percaya diri : "Ya, insya allah saya bisa menjaga, membimbing dan membahagiakan putri Bapa!"

Calon mertua nanya lagi: "Apa bukti dari keyakinan kamu itu? Karena Bapak gak butuh janji dan kata-kata manis!" (Nah, lho! :D)

Meyakinkan apa tidak jawaban dari pertanyaan ini yang mungkin akan menentukan lamarannya diterima apa tidak..hehe...

Bagoes : "Nah terus kalau di tanya seperti itu musti jawab gimana om?

Tarjum : Jawab aja dengan yakin dan percaya diri kesiapan mas Bagoes, baik kesiapan fisik, mental dan materi. Umpamanya secara finansial mas Bagoes sudah mapan, kerja dimana, penghasilan berapa, udah punya rumah sendiri atau apartemen umpamanya.

Coba bayangkan jika anda jadi orang tua. Lalu anak kesayangannya dilamar oleh pria badung yang kepribadiannya buruk, pengangguran lagi. Akan relakah orang tua membiarkan anaknya menikah dengan pria seperti itu? Saya kira tidak!

Orang tua mana pun tentu tak ingin setelah nikah nanti, anaknya hidup sengsara kan? Bukan berarti dia matre, tapi ini hal yang realistis diharapkan orang tua untuk masa depan anak tercintanya. Yang dilihat camer dari calon mantunya biasanya karakter dan kepribadiannya. Setelah itu, sudah kerja apa belum atau sudah punya penghasilan apa belum.

Saya ngasih masukan seperti ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sendiri, tanpa maksud menggurui.

Dulu waktu saya pacaran dengan ibunya anak-anak, ortu dan keluarga besar pacar tercinta dukung saya banget, karena walaupun saya bukan anak orang kaya, mereka tahu saya bukan pemuda bandel. Saya juga sudah kerja, punya penghasilan dan mandiri. Artinya camer percaya, jika nikah nanti saya tak akan menyengsarakan anaknya.

Bagoes : Terima kasih semua untuk masukannya.

Anda sudah siap dan mantap untuk melamar sang pujaan hati. Jangan ragu, segera temui sang calon mertua, katakan maksud anda dengan penuh keyakinan dan percaya diri :)



Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 6 komentar ke “Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
Nelia on Jumat, 12 Oktober 2012 pukul 18.10.00 WIB mengatakan...

mantaapp... ayo mas Bagoes, kami tunggu klanjutan kisahnya ^^

Tarjum on Jumat, 12 Oktober 2012 pukul 18.17.00 WIB mengatakan...

Lanjutan kisahnya nanti diposting di sini juga, bak cerita drama romansa :)

Anonim mengatakan...

Doakan saya juga ya mas mas mbak mbak :)

marriage proposal on Jumat, 14 November 2014 pukul 14.12.00 WIB mengatakan...

hahhaha ayo semangat untuk engagement nya :)

Yunus on Rabu, 17 Februari 2016 pukul 12.28.00 WIB mengatakan...

Haha.. lucu..

Sandi Pangestu on Senin, 22 Februari 2016 pukul 16.28.00 WIB mengatakan...

di tunggu lanjutannya. hehe

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial