Ditulis oleh : Tarjum
Tulisan tentang salah seorang teman ini, saya posting atas izin dari yang bersangkutan.
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman curhat memberitahu via email bahwa dalam waktu dekat dia akan menikah dengan gadis pilihannya. Sebelumnya dia sering curhat via email dan telepon, cerita tentang problem psikologis yang dialaminya. Dia mengaku menderita gangguan bipolar seperti yang pernah saya alami.
Dalam kondisi psikis yang masih labil, dia menjalin hubungan dengan seorang gadis yang saat itu sedang bekerja ke luar negeri. Namun, di sisi lain hatinya tertambat pada gadis yang lain. Dia bingung memilih salah satu diantaranya. Dia sebenarnya lebih mencintai gadis yang kedua karena secara fisik lebih menarik, namun dia kurang menyukai kepribadiannya. Pada gadis pertama sebenarnya dia kurang mencintainya, tapi dia menyukai kepribadiannya.
Dia juga masih bimbang untuk melangkah ke jenjang hubungan yang lebih serius, karena dia merasa kondisi psikisnya yang belum stabil. Dia khawatir pernikahan malah akan membuat kondisi jiwanya semakin tertekan karena beban tanggung jawab sebagai suami dan kepala keluarga yang lebih berat.
Bebarapa waktu lalu, dia memberi kabar yang membahagiakan, bahwa dia sudah mengambil keputusan akan segera menikah dengan gadis pilihannya. Gadis yang dia pilih adalah gadis yang pertama. Gadis yang sebenarnya kurang dia cintai karena menurut pengakuannya si gadis kurang menarik secara fisik, namun memiliki kepribadian yang baik. Si gadis bahkan berani mengorbankan apa yang dia bisa dan miliki untuk dia. Si gadis dan keluarganya juga bisa menerima dia apa adanya dan tak banyak menuntut. Itulah alasannya mengapa dia memilih si gadis.
Berikut saya sampaikan ucapan selamat sekaligus saran untuk sang sahabat yang saya kirim via email :
Saya ikut bahagia dan bangga kerena anda telah berani mengambil keputusan penting dalam hidup anda. Menurut saya pilihan anda sangat tepat. Anda memilih pasangan hidup anda bukan semata berdasarkan penampilan fisik tapi berdasarkan kepribadiannya.
Pengalaman saya, weleeh.. kayak orang tua aja, Saat pacaran yang menjadi pertimbangan utama kaum adam sebagian besar biasanya penampilan fisik : wajah cantik, bodi sexi, suara merdu. Akhlak, kepribadian, pendidikan dan latar belakang keluarga kadang menjadi pertimbangan nomor ke sekian.
Tapi, percayalah setelah beberapa bulan menikah, penampilan fisik pasangan kita bukan lagi yang utama! Yang utama dan terpenting setelah menikah adalah karakter atau kepribadian pasangan kita. Klo nggak percaya silakan buktikan nanti setelah menikah…he..he... Istri yang punya kepridian baik, memiliki pemahaman agama yang cukup, pengertian, tak banyak menuntut, menerima anda apa adanya, tahu hak dan kewajibannya sebagai istri, insya allah akan membuat suasana rumah tangga tenang dan tenteram. Bukan hanya itu, dia akan menjadi teman dekat yang bisa diajak berbagi, saling mendukung dan memberi semangat dalam suka maupun duka.
Masalah akan selalu ada, itu hal yang wajar dalam rumah tangga. Tapi, saya percaya anda berdua akan bisa mengatasinya dengan dasar saling menyayangi, saling pengertian dan saling memahami satu sama lain. Proses untuk saling memahami antara suami dan istri adalah proses tanpa akhir yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang luar biasa. Kekuatan cinta anda berdua akan benar-benar teruji saat mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga.
Saya hanya bisa memberi sekedar saran dari pengalaman pribadi dan sedikit ilmu yang saya miliki, tak lupa diiringi do'a. "Selamat menempuh hidup baru sahabat, semoga bahagia dan sejahtera selamanya.”
Tulisan yang dikutif dari curhat pribadi seseorang yang diposting di blog ini atas izin yang bersangkutan, baik menggunakan identitas asli atau samaran. Tanpa izin yang bersangkutan, curhat pribadi tak akan diberitahukan kepada siapa pun atau di publikasikan di media manapun.
Jika teman-teman sekalian ingin curhat secara pribadi silakan kirim via email sivalintar@yahoo.com. Jika ingin curhat secara terbuka bisa di Forum Curhat atau langsung di blog ini (kirim ke sini). Anda juga bisa curhat via Facebook, silakan gabung di Grup Teman Curhat.
Pengalaman dan pemikiran anda sekalian mungkin akan sangat bermanfaat bagi orang lain.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Hmm....
Berbahagialah yang akan menikah karena ada sahabat yang begitu pedulu.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)