Oleh : Tarjum
Demam Sepak bola Piala Dunia 2010 sudah menggema di seluruh dunia. Dari kota-kota besar sampai pelosok desa dan perkampungan terpencil yang terjangkau siaran televisi, orang-orang ramai menonton dam membicarakan sepak terjang tim-tim peserta piala dunia dan pemain favorit masing-masing. Pesta empat tahunan Piala Dunia Sepak Bola, memang selalu menjadi tontonan yang sangat menarik dan menghibur.
Aksi-aksi memukau para bintang sepak bola dunia, luapan kegembiaraan pemain yang berhasil mencetak gol, kemenangan atau kekalahan sebuah tim di arena pertandingan manjadi ajang pertunjukan yang dramatis dan penuh emosi di lapangan hijau.
Di even sebesar Piala Dunia seperti ini, bukan hanya dibutuhkan kemampuan teknik dan daya tahan fisik yang prima, kematangan mental seorang pemain benar-benar akan diuji. Provokasi fisik dan psikis sering terjadi di arena pertandingan, baik dari pemain lawan maupun dari penonton yang fanatik. Tak jarang para pemain terpancing provokasi dan melakukan tindakan yang emosional di lapangan.
Misteri Tandukan Ziddan
Teman-teman mungkin masih ingat peristiwa menggemparkan di final piala dunia 2006 antara Peracis dan Italia. Waktu itu Zenedin Zidane, pemain bintang Perancis menanduk dada Marco Materazzi, salah seorang pemain Italia, akibatnya Zidane harus rela mendapatkan kertu merah dan langsung dikeluarkan dari lapangan. Perancis pun harus menelan pil pahit, kalah 2-0 dari Italia yang menjadi juara dunia. Waktu itu yang menonton piala dunia dari layar kaca (termasuk saya) yang tak tahu jelas duduk perkaranya bertanya-tanya, apa gerangan yang terjadi? Mengapa pamain bintang sekelas Zidane begitu emosinya sampai nekad menanduk dada seorang pemain Italia.
Sampai perhelatan Piala Dunia 2006 usai, cerita tandukan Zidane masih menjadi misteri dan bahan perbincangan luas berbagai kalangan. Zidane waktu itu enggan mengungkapkan alasannya, apa yang membuat dia dengan penuh emosi menanduk dada Marco Materazzi. Dugaan sementara para pengamat sepak bola dan para wartawan yang meliput Piala Dunia 2006 adalah Zidane mendapat provokasi dalam bentuk kata-kata hinaan dari Marco Materazzi.
Beberapa waktu berselang setelah peristiwa menghebohkan tersebut Zidane baru mau buka mulut mengungkapkan alasan tindakannya. Menurut pengakuan Zidane, Marco Materazzi melontarkan kata-kata hinaan bernada rasialis kepada adik dan ibunya yang adalah imigran asal Aljazair. Kata-kata hinaan yang ditujukan kepada anggota keluarganya yang katanya diucapkan berulang-ulang itu bernada merendahkan dan menyakitkan sang bintang sepak bola Perancis tersebut, membuatnya tak kuasa menahan diri hingga terjadilah peristiwa yang menghebohkan dunia sepak bola dan menghentak emosi tersebut.
Pemain bintang sekelas Zenedin Zidane bisa juga tersulut emosi dan tak kuasa menahan diri karena sebuah provokasi. Zidane memang seorang bintang sepak bola kelas dunia yang sudah sangat teruji teknik, fisik dan mentalnya, namun Zidane juga seorang manusia biasa yang memiliki emosi dan sensitifitas. Apalagi dia berada dalam tekanan berat seorang pemain bintang andalan negaranya, yang tentunya sangat mengharapkan Zidane dan timnya menang dan keluar sebagai juara piala dunia 2006. Tekanan mental yang begitu berat karena tuntutan publik negerinya yang sangat mengharapkan timnya menang, ditambah adanya faktor pemicu emosi berupa kata-kata hinaan, mungkin menjadi salah satu faktor penyebab Zidane melakukan tindakan yang emosional tersebut.
Akankah terjadi peristiwa menghebohkan pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan kali ini? Mungkin saja akan ada peristiwa-peristiwa tak terduga di ajang bergengsi ini. Semoga kita bisa mendapatkan inspirasi, hikmah dan pelajaran berharga dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya.
Selamat menyaksikan perhelatan akbar “drama” Piala Dunia Sepak Bola 2010.
Menghibur diri sambil mencari inspirasi.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)