BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Batas Kemampuan

    

Seorang remaja lugu dan pemalu yang baru lulus SMA, diajak saudaranya bekerja di sebuah perusahaan sebagai tenaga administrasi. Si remaja ragu menerima ajakan tersebut. Mengapa? Dia menganggap pekerjaan tersebut menuntut kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi, hal yang menurutnya tak dikuasainya. Dia selalu merasa tidak percaya diri saat berhadapan dengan seseorang.
Sebelum mengambil keputusan—apakah akan menerima atau menolak ajakan tersebut—dia mengadu dan meminta saran ayahnya.

“Pak, sepertinya aku tak bisa menerima ajakan kerja itu. Aku merasa tak akan mampu melakukannya,” kata si remaja setengah mengeluh.

“Kalau kira-kira kamu tak sanggup, ya jangan dipaksakan,” kata sang ayah. “Tapi…” lanjutnya, “Sebaiknya kamu coba saja dulu barang sebulan atau dua bulan. Kalau sudah dicoba ternyata memang tak mampu, kamu bisa mengundurkan diri.”

“Jadi aku coba dulu Pak?”

“Ya, coba saja dulu! Nggak enak menolak ajakan orang. Kalau suatu saat nanti kamu butuh pekerjaan, nggak malu memintanya, iya kan?” kata sang ayah meyakinkan.

“Iya deh, Pak, akan aku coba,” kata si remaja, masih dengan nada ragu.

Beberapa tahun kemudian si remaja pendiam dan pemalu yang selalu merasa rendah diri ini sudah menjadi manajer pemasaran di perusahaan tersebut. Padahal saat pertama kali bekerja, jangankan melakukan transaksi jual beli yang membutuhkan kepiawaian berkomunikasi, berbicara di telepon saja ia sering gugup. Sampai-sampai bosnya sering menegurnya, “Kalau ngomong di telepon yang keras dong! Enggak kedengaran, kayak berbisik!” Ia juga paling enggan jika harus menghadapi tamu, karena ya itu tadi, sering gugup dan kikuk.

Namun, tuntutan pekerjaan mengharuskannya sering berinteraksi dengan banyak orang. Jadi mau tak mau, segugup dan sekikuk apa pun, terpaksa ia harus menghadapi dan berbicara dengan banyak orang. Situasi dan kondisi lingkungan kerja ini, tanpa ia sadari telah melatih sekaligus mengasah kemampuannya dalam berkomunikasi. Perlahan tapi pasti, rasa gugup dan malunya mulai berkurang. Kepercayaan dirinya pun mulai tumbuh dan berkembang.

Tak terasa, pekerjaan yang semula ia anggap berat dan tak mampu dilakukannya itu, sudah dijalaninya selama hampir sepuluh tahun. Semakin lama ia semakin menyukai pekerjaannya, dan sepertinya, sekarang ia tak sedikit pun berniat mengundurkan diri dari perusahaan itu.

Kebanyakan dari kita mungkin belum tahu batas kemampuan diri yang sebenarnya. Kadang kita menilai terlalu rendah kemampuan diri sendiri. Mungkin kita melihat diri kita seperti “Oplet tua-nya si Mandra” yang sering mogok dan harus didorong jika dihidupkan pagi hari. Itu lho, oplet tua milik si Doel, anak Betawi “si tukang insinyur” dalam sinetron “Si Deol Anak Sekolahan (SDAS)”.

Bicara soal sinetron (maaf, agak melenceng sedikit), saya penggemar berat sinetron SDAS. Karena menurut saya, tidak seperti kebanyakan sinetron yang selalu menampakan kegemerlapan, tema maupun jalan cerita SDAS tergolong realistis, memotret kehidupan keluarga Betawi apa adanya. Kadang saya merasa terwakili oleh tokoh si Doel (Rano Karno), seorang pemuda Betawi yang sederhana namun bercita-cita tinggi dan selalu memegang teguh prinsip. Bukan hanya itu, si Doel yang pendiam dan pemalu itu ternyata mampu menggaet cewek metropolitan yang cantik jelita, cerdas dan gaul, Sarah (Cornelia Agatha). Untuk yang satu ini, saya merasa kurang terwakili, karena saya tak sepandai si Doel soal menggaet cewek cakep….he-he-he……

Kembali soal “Oplet tua”.
Kita mungkin menganggap diri kita sebagai oplet tua yang tak bisa berlari cepat dan sering mogok si tengah jalan. Penampilannya pun sama sekali tak menarik, lebih pantas menjadi bahan ejekan dan tertawan orang sepanjang jalan. Kita tak sadar bahwa diri kita sebenarnya adalah Mercedes-Benz. Bila dirawat dengan baik, diberi bahan bakar dan pelumas yang berkualitas, lalu dikendarai dengan benar, mobil mewah ini bisa dipacu dengan kecepatan tinggi. Lincah dan gesit menembus jalan tol maupun melintasi jalanan kota yang macet. Penampilannya pun gagah, anggun dan elok. Selalu menjadi pusat perhatian dan mengudang decak kagum siapa pun yang melihatnya.
Jadi, sebenarnya terserah kita, apakah akan melihat diri kita sebagai “Oplet tua” atau sebagai “Mercedes-Benz”?

Art Garner, seorang pembicara motivasional terkenal, dalam bukunya Why Winners Win, menjelaskan dengan indah mengenai hal ini:
“Ketehuilah, tragedi kehidupan yang sesungguhnya bukan terletak pada terbatasnya bakat, tetapi pada kegagalan menggunakan bakat itu. Bukanlah siapa diri kita yang menahan kita – itu adalah orang yang kita pikir bukan diri kita. Kita perlu menyadari bahwa masa lalu kita tidak membatasi kemungkinan kita. Para ahli psikologi menunjukkan bahwa kita kebanyakan hanya mengembangkan dan menggunakan 10 sampai 15 persen potensi kita.”

Si remaja yang diceritakan diawal tulisan ini sebenarnya punya potensi untuk sukses, namun dia tidak menyadarinya. Malah sebaliknya menganggap dirinya tidak punya kemampuan. Dia bukanya tak mampu melakukan pekerjaan itu, tapi dia takut tak mampu, takut gagal! Takut diejek, takut ditertawakan, takut direndahkan, takut pada apa yang akan dikatakan orang tentang dirinya jika ia tak mampu melakukan pekerjaan itu. Mengapa ia takut? Karena ia tak percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Mengapa ia tak percaya pada kemampuannya? Karena ia tak tahu dan tak mengenal kemampuan dirinya yang sebenarnya.

Berikut pendapat David. H. Burns tentang rasa takut, “Orang harus mulai belajar dan mengkaji potensi dirinya, melakukan monolog sehingga bisa diketahui rasa takut yang sebenarnya. Dan dari situ, Anda akan menyadari betapa tidak rasionalnya rasa takut itu. Sebab, yang Anda takuti tak lain adalah diri Anda sendiri. Repleksi semacam itu bakal menyadarkan Anda, "Saya menjadi gugup dan bingung, dan hal itu sungguh menjengkelkan" Ya, betul. Dan buatlah prasangka untuk mengenali gejalanya—bahwa gugup adalah suatu yang manusiawi saja.”

“Maka, seseorang yang takut gagal sebenarnya memerlukan pengalaman gagal sebanyak-banyaknya. ‘Praktik kegagalan’ ini membuahkan banyak hasil. Bila ia gagal berulang kali, ketakutan akan gagal cenderung lenyap, Karena ia akan mengetahui bahwa sungguh tetap hidup dan dunia benar-benar tidak kiamat," kata Burns.

“Ngomong gampang tapi praktiknya yang susah!” begitu celetuk seorang teman. Betul! Tak mudah merubah sesuatu yang sudah tertanam kokoh di alam bawah sadar. Saya merasakannya sendiri. Saya sering takut dan khawatir jika akan melakukan hal-hal baru. Ya itu tadi, takut gagal dan takut salah. Tapi susah dan tak mudah tidak berarti tak bisa bukan? Dengan keyakinan dan tekad kuat, kita bisa memperbaiki dan merubah kekurangan dan kelemahan diri. Tentu saja tidak cukup hanya dengan merubah keyakinan dan pemikiran yang keliru, yang terpenting adalah bertindak!

Dr. Windy Dryden dan Jack Gordon dalam bukunya Think Your Way to Happyness, menyarankan kepada pembacanya untuk melakukan beberapa latihan praktis yang disebutnya sebagai 'latihan-latihan mengalahkan rasa malu'.
"Latihan-latihan tersebut dirancang untuk membuat anda bertindak melawan sikap-sikap Anda yang menciptakan malu dan kebingungan yang sudah demikian melekat pada diri anda untuk waktu yang lama, yang membuat Anda tidak bisa melakukan banyak hal yang sebenarnya ingin Anda perbuat karena
Anda menganggapnya terlalu memalukan atau membingungkan.

Ada dua tujuan dari latihan-latihan ini. Pertama, dengan melaksanakan latihan-latihan ini
memberikan pada Anda suatu pengalaman belajar yang membuktikan bahwa tidak ada apapun yang menakutkan akan menimpa diri anda jika orang-orang menertawakan anda atau menunjuk anda dan menggeleng-gelengkan kepala mereka. Kedua, dengan melakukan latihan-latihan tesebut memberikan pada anda kesempatan untuk menerima diri anda sebagai manusia yang mudah berbuat salah dihadapan kritik-kritik dari orang lain terhadap anda," tulis Dr. Windy dan Jack Gordon

Berikut salah satu contoh latihan untuk mengalahkan rasa malu yang disarankan Dr. Windy dan Jack Gordon:

Masuklah ke sebuah supermarket dengan berpakaian aneh. Sekarang ini, apa yang dianggap
sebagai pakaian aneh di suatu daerah mungkin merupakan hal yang biasa di tempat lainya.
Maka gunakanlah akal anda. Bila anda seorang pria, kenakanlah wig wanita, pakailah ikat
leher dari bahan yang berwarna-warni. Lalu berjalanlah bolak-balik dalam supermarket tadi
untuk selama sedikitnya sepuluh menit pada saat banyak pengunjung sedang berbelanja. Bila
orang-orang tersebut menertawakan anda, biarkanlah! Yakinkanlah diri anda bahwa walaupun
anda kelihatanya tolol, hal itu tidaklah berarti anda seorang yang dungu.

Perlihatkan diri anda bahwa apa pun pendapat orang-orang mengenai perilaku anda, anda tidak harus meremehkan diri anda sendiri, meskipun anda bisa memakluminya bahwa perilaku anda mungkin merupakan bahan tertawaan.

Jadi jangan malu atau takut melakukan sesuatu, terutama sesuatu yang baru, lakukan saja! Jangan takut gagal, jangan takut diejek atau ditertawakan, dan jangan peduli apa pun yang akan dikatakan orang-orang tentang anda. Toh semua itu tak akan membuat anda terluka!
“Praktik-praktik kegagalan” itu akan menjadi pengalaman berharga bagi anda. Dan rasa takut itu tak lagi akan mengekang dan mengendalikan anda, tapi akan berada dalam kendali anda. Maka jadilah anda seorang pemberani!


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 6 komentar ke “Batas Kemampuan
Anonim mengatakan...

Tolong bagi pikiran anda tentang permasalahan saya.Mungkin ini memang sesuautu yang aneh, tp sejak saya SD, saya mulai sibuk memikirkan kenapa "saya" ini adalah "saya".Saya merasa semua yang ada di dunia ini terlihat dari sudut pandang saya sebagai first person...dunia yang saya lihat adalh dunia saya...bukan orang lain..karena hanya saya yang melihat dan merasakan.Meskipun saya selalu berusaha mengabaikan pertanyaan2 itu dari pikiran saya, namun itu terus muncul hingga sekarang saya berumur 20 tahun.Hingga saya berpikir pasti ada sesuatu yang istimewa dari diri saya..saya berpikir, pasti Alloh SWT menjajdikan saya di dunia ini ada suatu maksud yang istimewa.Tapi, apa pemikiran seperti itu juga yang dimiliki oleh orang2 yang suka mengaku-ngaku sebagai nabi2 palsu atau orang istimewa lainnya?setiapa ada pikiran yang aneh2 seperti itu saya selalu mendebatnya dengan pikiran saya yang lain.Seakan akan ada 2 orang selalu berdebat di otak saya. Tp, dengan berbagai masalah yang saya hadapi, pemikiran2 seperti itu menjadi semakin kencang....saya beranggapan bahwa ada sesuatu misteri pada diri saya sendiri.Atau mungkin memang tidak ada orang lain yangh bisa menjawab, karena orang lain itu hanya suatu ornamen dar dunia saya ini.Tp, mungkin, saya akan mendapatkan inspirasi dari tanggapan anada.Jd tolong berikan tanggapan anda..terima kasih.

Tarjum Sahmad on Kamis, 01 November 2007 pukul 10.35.00 WIB mengatakan...

Kalau memang anda merasa memiliki keistimewaan, gali terus dan cari apa sebenarnya keistimewaan anda itu. Olah keistimewaan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri anda sendiri dan orang lain.

Tapi, apakah anda merasa nyaman dengan keistimewaan itu atau sebaliknya?

Mungkin anda memiliki bakat mistik atau menguasai kemampuan indera keenam. kalau memang benar keistimewaan itu harus diolah dan diasah agar benar-benar menjadi sesuatu yang bermanfaat dan yang terpenting BISA ANDA KENDALIKAN ! BUKAN ANDA YANG DIKENDALIKAN. untuk itu anda butuh seorang pembimbing atau guru yang punya kemampuan di bidang itu.

Saya ingat dengan tokoh sufi kontroversial jamannya WALI SONGO yang bernama Syekh Siti Jenar. Dia mengaku dirinya adalah Allah, Allah adalah dirinya. kalau diartikan secara kasar seakan-akan dia murtad atau kapir karena mengaku tuhan. Padahal sebenarnya yang dia maksud, bahwa tuhan menyatu dalam dirinya, tak ada jarak antara dirinya dan tuhan.

Coba anda pelajari sejarah dan ajaran-ajarannya, apakah ada kesesuaian dengan apa yang anda rasakan. Namun disini perlu kejernihan pikiran dari prasangka2 negatif tentang ajaran-ajaran dan keyakinannya yang luar biasa.

Gali terus apa yang selama ini anda anggap suatu misteri, sampai anda menemukan sebuah nilai kebenaran didalamnya. Tuhan tak akan menyesatkan orang yang mencari diri dan Tuhannya. Wallahu alam.

Retty Hakim (a.k.a. Maria Margaretta Vivijanti) on Rabu, 26 Desember 2007 pukul 21.03.00 WIB mengatakan...

Numpang ngintip ya kang Tarjum...kok tulisan bagus gini nggak dibagi di wikimu?

Apa aku yang nggak baca aja ya?

Komen dikit soal kemiripan ama Bang Doel, belum ketemu cewek model Sarah kali kang...pan si Doel juga aktipan si Sareh katenye...he..he...he...semoga segera ketemu yang cocok!

Anonim mengatakan...

sy sejenis org yg sgt tdk mudah bersyukur.. pdhal sbnrnya saat ini segala sesuatu mudah bg sy.. di luar sana bnyk sekali org yg kesulitan..
sy kuliah d salah stu institut negeri yg namanya sgt dikenal.. yg jmn dl dipuja bgt..skrg biasa aja.. tp akademik sy krg memuaskan.. pd thn prtama kuliah sy mrpkn mhsiswa rantau yg pd saat itu br aja didiagnosis trkena ansietas + depresi.. nilai2 sy jelek..jauh diantara tmn2..
thn kdua..sy msh cemas & krg bs bangkit..pdhl sy pgn skl bangkit..sy ingn bs membanggakan kedua org tua sy.sy krg interaksi dn tmn2.tmn2 bnyk yg SO & sy rasa tdk ad org yg peduli dgn sy.sy tenggelam dgn prasaan negatif sy,pdhl sy sdr slalu brsh bangkit,tp yg ada mlh smacam sy mlawan dr sy & prasaan2 negatif sy..yg pd akhirny sy tdk trlalu menang mlwn dr sy sdri..
akademik membuat sy depress,sy bs trima smua,sy bs trima org tdk peduli dgn sy,sy akan mmbiasakan dr.meskipun sbnrnya sy bnr2 bth TEMAN.
sy skrg jd org yg sgt pemalas..& krg bangkit..
help me..
sy tau sy cmn bth motivator..
sy smpat mengalami ansietas yg mrpkn hal buruk bg sy..
sy tau bnyk org di luar sana yg sgt kekurangan bhkn mempunyai kesulitan lbh dr sy..
tp sy bth TEMAN..
sy bth motivator..
anyone want to be my truly friend??
sy merasa karatan krn brtahun2 tdk menumpahkan prsaaan sy..

Anonim mengatakan...

Jangan pernah membiarkan perasaan negatif menguasai diri anda, usahakan untuk selalu berpikir positif dalam situasi seperti apa pun, tak mudah memang. Apalagi anda sebenarnya memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan kebanyakan orang. Anda harus punya teman curhat untuk berbagi cerita tentang beban pikiran yang sering anda rasakan, teman online juga tak masalah. Jangan memendam beban pikiran karena hal itu akan merecuni pikiran anda sendiri.

Saran saya, coba anda gali hal yang membuat anda bagagia dan anda senang melakukannya, bisa hoby atau apa saja. Lakukan dengan penuh kesungguhan, disiplin dan konsisten. jangan pedulikan apa pun pendapat orang tentang apa yang anda lakukan, yang penting hal itu tidak melanggar hukum.

Jangan banyak berdiam diri, lakukan apa yang ingin anda lakukan dan membuat anda bahagia.

Unknown on Kamis, 07 Mei 2015 pukul 23.04.00 WIB mengatakan...


Hindi sexy Kahaniya - हिन्दी सेक्सी कहानीयां

Chudai Kahaniya - चुदाई कहानियां

Hindi hot kahaniya - हिन्दी गरम कहानियां

Mast Kahaniya - मस्त कहानियाँ

Hindi Sex story - हिन्दी सेक्स कहानीयां



Nude Lady's Hot Photo, Nude Boobs And Open Pussy

Sexy Actress, Model (Bollywood, Hollywood)



chudai ki hindi kahani

welcome to chudai kahani me - आग लगाने वाली चुदाई

Visit best sexy hindi story - मजेदार सेक्सी कहानियां

Hindi sex kahani dekhiye eiha – आंटी की चुदाई कहानियां

Sexy kahani ke world me apka soyagat hai


New Open Hindi Song Site (New Songs are here)



Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial