Seperti biasa, sore hari saat santai di rumah saya nonton sebuah acara favorit di televisi, Relaity Show “Cinta Lokasi”. Yang menarik, peserta cowoknya pada serial kali ini kakak beradik yang karakternya bertolak belakang. Sang Kakak Agung, ekstrovert (supel, gaul dan periang). Sementara sang adik Stave, introvert (pendiam dan pemalu).
Sejak masih duduk di bangku SD, Stave naksir seorang cewek teman sekolahnya, Dinda namanya. Sampai sekarang si cewek sudah kuliah, di hati Stave tak ada wanita lain. Namun, sampai saat ini Stave belum pernah mengungkapkan perasaanya secara langsung kepada Dinda. Alasanya ya itu tadi, karena Stave sangat pemalu dan pendiam, tak berani mengungkapkan perasaanya kepada Dinda.
Agung, sang kakak yang mengetahui perasaan adiknya, berinisiatif mendaftarkan Stave pada acara reality show “Cinlok” (Cinta Lokasi). Awalnya stave menolak keras inisiatif Agung. Namun, setelah dibujuk akhirnya Stave bersedia ikut acara Cinlok bersama Agung.
Singkat cerita, kakak beradik ini dipertemukan dengan peserta cewek yang tiada lain adalah Dinda. Setelah saling memperkenalkan diri, atas kesepakatan bersama diputuskan Stave jalan dulu dengan Dinda. Sebelum Stave jalan dengan Dinda, Agung berpesan agar sang adik mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendamnya kepada Dinda. Namun, saat kencan berdua dengan Dinda, Stave tak berani mengungkapkan perasaan cintanya kepada cewek pujaan teman kencannya. Stave tampak sangat kaku dan gugup saat jalan bareng Dinda. Dia hanya mengatakan hal lain yang tak ada hubungannya dengan isi hatinya. Karena Stave lebih banyak diam, Dinda jadi merasa bete dan akhirnya meninggalkan Stave sendirian. Tentu saja Stave sangat kecewa dengan tingkah Dinda.
Saat jalan dengan Agung, Dinda merasa nyaman dan nyambung ngobrol, kerana Agung memang orangnya supel, gaul dan pinter ngomong, bahkan terkesan romantis. Stave makin kecewa melihat kedekatan Agung dengan cewek pujaanya.
Saat Dinda harus menentukan pilihan, bisa ditebak siapa yang dia pilih? Dinda lebih memilih Agung ketimbang Stave. Stave kecewa dan marah kepada sang kakak yang dianggapnya talah mengkhianatinya.
Tibalah saatnya, peserta cewek kedua disandingkan dengan Agung dan Dinda. Saat kencan bertiga ternyata Agung (yang telah dipilih Dinda) lebih menunjukan perhatian dan ketertarikannya pada cewek kedua, sebut saja Rina (saya tidak mencatat namanya), yang lebih agresif dan berani. Saat Agung harus menentukan pilihan, ternyata Agung lebih memilih Rina ketimbang Dinda sebagai pasangannya. Alangkah kecewanya Dinda yang telah menolak Stave dan memilih Agung yang ternyata malah memilih cewek lain. Menanggapi kekecewaan Dinda, Agung menjelaskan bahwa sang adik sebenarnya sangat mencintai Dinda. Agung mempersilakan Stave mengungkapkan isi hatinya di hadapan Dinda saat itu juga.
Akhirnya Stave memberanikan diri mengungkapkan perasaan yang selama ini dependamnya, bahwa dia sejak SD sudah menyukai Dinda dan sampai saat ini tak ada wanita lain dihatinya kecuali Dinda. Stave juga mengatakan bahwa pensil pemberian Dinda waktu SD masih dia simpan dengan baik dan tak pernah dipakai sampai saat ini.
Apa reaksi Dinda mendengar pengakuan jujur dan tulus dari Stave?
Wajah Dinda tampak berubah, matanya berkaca-kaca, bahkan air mata dinda tak terbendung meleleh membasahi pipinya, terharu dan tersentuh mendengar pengakuan Stave. Akhirnya dengan suara lirih dan terbata Dinda menyatakan menerima cintanya Stave.
Walaupun Stave tak pandai bermain kata, namun akhirnya dia bisa meraih cinta yang telah sekian lama dipendamnya dengan kejujuran dan ketulusannya.
Terlepas dari apakah acara reality show seperti Cinlok dan sejenisnya memang nyata atau rekayasa, paling tidak kita bisa mengambil pesan dibalik kisahnya.
Cinta memang urusan hati. Cinta tak harus selalu diungkapkan dengan kata-kata indah dan romantis. Kata-kata hanya media untuk menyampaikan isi hati. Yang terpenting isi hati yang disampaikannya, bukan kata-katanya. “Betul tidak, teman-teman?”
Artikel Terkait:
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- “Pengorbanan Cinta”, Bukan Novel Biasa!
- Cinta Sejati yang Membuatku Menangis
- Mengapa dan Bagaimana Dia Jadi Tongki?
- Perselingkuhan, Bagaimana Mencegah dan Mengakhirinya?
- Jalan Hidup Gue
- Jika Kekasih atau Pasangan Anda Acuh Tak Acuh, Bagaimana Menyikapinya?
- Pacar dan Sahabatku Meninggalkanku Bersamaan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Seorang Karyawati Nekad Bunuh Diri
- Jika Ditinggal Kekasih yang Sangat Dicintai lalu Ditinggal Sahabat, Apa yang akan Anda Lakukan?
- Tema “Cinta” Mendominasi Forum Curhat
- Bagaimana Meyakinkan Orangtua bahwa Anda Sudah Siap Menikah?
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 2)
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 1)
- Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang Menunggu Kedatangan Anda
- Pengorbanan Cinta
- 5 Saran Simpel Untuk Cowok yang Sedang Mencari Cewek Idaman
- Pengorbanan Cinta
- Cinta atau Sahabat
- Keajaiban Memberi
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)