Oleh : Tarjum
Saya pernah nonton sinetron di salah satu stasiun televisi swasta. Kisahnya tentang pertemanan dua orang anak SD (Sekolah Dasar). Ternyata kisah pertemanan itu berlanjut menjadi semacam pacaran. Saya agak terhenyak. Saya merenung, “Maksudnya apa ya, penggagas cerita ini, sutradara, produser dan stasiun televisi tersebut menayangkan sinetron kisah-kasih sepasang anak SD yang masih ingusan?
Saya mencoba berpikir positif, mungkin ini maksudnya memberikan pendidikan seks sedini mungkin kepada anak-anak, atau memberikan pembelajaran bagaimana seharusnya hubungan pertemanan antara 2 orang anak (laki-laki dan perempuan). Lagi pula pembuat sinetron ini bukan orang sembarangan. Mereka tentunya tahu betul target penontonnya, sasaran yang hendak dicapai dan tujuan yang jelas untuk apa sinetron ini ditayangkan.
Saya percaya penayangan sinetron ini bukan semata untuk tujuan hiburan dan komersial semata. Saya berusaha tidak berpikir negatif, bahwa kisah ini akan berdampak kurang baik terhadap perkembangan mental dan pola pikir anak-anak ingusan yang menontonnya. Saya berusaha membuang jauh-jauh prasangka buruk, bahwa kisah ini akan ditiru anak-anak SD untuk mencoba-coba ‘berpacaran” dengan temanya di sekolah.
Waktu saya sedang asyik nonton sinetron tersebut, sambil pikiran saya terus bertanya-tanya, “Apa maksud sebenarnya kisah sinetron ini ditayangkan oleh salah satu televisi swasta terbesar di negeri ini? Istri saya nyeletuk, “Sebentar lagi akan ada sinetron kisah cinta anak TK,” katanya. “Ya, mungkin saja nanti akan ada !” jawab saya dengan perasaan agak gusar.
Saya mencoba membandingkan dengan serial televisi produk Jepang yang pernah sangat populer beberapa tahun lampau “OSHIN”, mungkin anda pernah nonton serial yang sangat menggugah ini. Kisah perjuangan seorang anak perempuan di pedesaan jepang menghadapi kerasnya kehidupan sampai ahirnya dia menjadi wanita pengusaha yang sukses. Kisah seperti inilah yang seharusnya memenuhi layar kaca kita. Kisah yang mendidik dan bisa memberi inspirasi kepada khalayak penontonnya, terutama anak-anak genarasi penerus negeri ini.
Sampai saat ini, saya masih belum menemukan jawaban yang memuaskan dari pertanyaan saya, “Apa maksudnya sinetron seperti ini ditayangkan?” Walaupun saya berusaha berpikir positif dan tak berburuk sangka, namun pikiran-pikiran negatif masih terus menghantui pikiran saya.
Mungkin ada diantara anda sekalian yang bisa memberikan jawaban yang pas dan memuaskan untuk pertanyaan saya ini? Atau mungkin ada salah seorang penggagas atau pembuat sinetron ini yang sudi menjawab pertanyaan yang terus mengusik pikiran saya ini?
Saya sangat mengharapkan jawaban-jawaban yang memuaskan dari pertanyaan saya ini, agar saya tidak terus bertanya-tanya dan dihantui pikiran negatif tentang kisah sinetron ini. Saya menunggu tanggapan dan jawaban anda sekalian.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
pak jojong d madura: alhamdu lillah ki nmr tembus lg makasi byk ya aki krnh udh mau membantu kami d snh dan skrn saya udh bsh memringangkang bebang ke luarga saya udh lbh dr cukup s x lg makasi byk ki jika anda ingin number slm 5 k x putaran sprt saya slhkng hbg aki joko wi dodo d nmr in 082 314 555 708 d jamin tembus buktikang sndr jgn begong aj dan rasakang jdh pemenang togel
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)