Oleh : Rafi
Ada yang menarik dari pernyataan yang di lontarkan oleh walikota pekanbaru Drs. H. Herman Abdullah, MM, ia mengaku prihatin dengan nasib guru saat ini. apalagi sejak munculnya komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID), semakin banyak saja guru yang di laporkan ke polisi.
Dalam pengarahannya Herman juga meminta guru untuk lebih berhati-hati dalam porses belajar mengajar agar tidak bernasib sama dengan para guru yang telah di kenai sangsi hukum.
Herman juga memberi contoh, dulu ia pernah juga di cubit oleh guru ketika bersekolah sampai membiru urat pinggang ini tapi saya tidak melapor kepada orang tua karena memang saya yang bersalah. Herman menambahkan anak sekarang adalah anak yang bertuah,ada sedikit masalah saja lapor polisi.
Herman juga menyayangkan kasus seperti itu kian marak, padahal kata Herman, jika di tampar ceweknya, tidak pernah ada yang melapor kepada orang tua,tapi ditampar guru sedikit saja langsung lapor polisi.
Apa yang di katakan oleh Walikota Pekanbaru tersebut sedikit banyak ada benarnya juga. Guru semakin lama semakin tidak berwibawa di mata anak didiknya, cobalah kita lihat contoh di sinetron-sinetron, guru di bentak dan di pukuli oleh anak didik sendiri, guru di lawan dan di ketawain di depan kelas dan teman-temanya. walaupun hal tersebut hanya terdapat dalam sebuah sinetron, tidak menutup kemungkinan potret buram pendidikan tersebut terjadi ditengah-tengah kita, betapa harga diri seorang guru telah di pandang sebelah mata oleh sebagian orang. Jka sudah demikian bagaimana mungkin ilmu yang di dapat akan melekat kuat dalam ingatan para siswa.
Catatan :
Jika pun seorang guru bersalah dan telah melakukan tindakan yang tak sepantasnya untuk di lakukan oleh seorang pendidik, biarlah hukum yang menentukan berapa kadar kesalahannya, tapi jangan sampai kita menyamaratakan setiap guru dengan stigma jelek, dan jangan pula menghakimi guru di luar batas kepatutan. Ingat guru juga seorang manusia yang juga kadang bisa khilaf, di setiap tindak-tanduknya. Perlu di ingat juga bahwa keberhasilan kita baik itu sebagai seorang bupati, gubernur bahkan menjadi seorang presiden sekalipun tak terlepas dari peran serta dan pengabdian luhur seorang guru. Jadi hormatilah guru dan hargailah mereka dengan tulus dan kasih.
Tulisan ini saya kutif dari blog saya agar bisa di baca oleh rekan-rekan sekalian.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Gue setuju. Guru juga orang. Cuman mungkin karena kita, orang awam terlanjur mendewakan yang namanya 'guru', jadinya langsung mendikte bahwa guru adalah orang sakti mandraguna anti salah dan dosa.
Emang berat jadi guru. Makanya punya porsi spesial kan di mata Allah :)
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)