Curhat ini dikirim seorang gadis melalui Forum Curhat pada tanggal 25 Mei 2009.
Berikut kutipan curhatnya :
”Saya tidak tahan oleh lingkungan sekitar yang selalu merendahkan dan mengucilkan orang gendut seperti saya. Apa salahnya menerima diri saya seperti yang sekarang ini? Tapi mereka di luar sana tidak pernah mengerti....”

Saya seorang Mahasiswa dari Kalimantan, saya anak tunggal dan bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, namun apapun keinginan saya atau keperluan saya, selalu dipenuhi oleh kedua orang tua saya, sehingga bisa dikatakan, saya tidak merasa kekurangan apapun. Permasalahan saya sebenarnya bukan pada harta atau orangtua, tetapi pada lingkungan sekitar saya.
Saya bisa dikatakan anti sosial, bukan karena saya tidak pandai bergaul. tetapi saya benci terhadap segala macam bentuk keramaian atau interaksi sosial. Misalnya saja, ada acara atau perayaan, meskipun diundang, saya selalu tidak hadir, karena menurut saya, orang-orang pasti akan menertawakan saya. Entahlah, saya juga bingung mau menjelaskannya seperti apa, hanya saja saya benci dan sangat tidak percaya diri jika berada di dalam suatu kelompok dan kerumunan . Perasaan itu timbul sejak saya duduk di bangku SD, awalnya saya adalah seorang gadis yang riang, penuh percaya diri, supel dan selalu optimis. Tapi semenjak saya diejek oleh beberapa teman laki-laki di SD saat itu, saya cenderung malu dan tidak percaya diri.
Kebetulan saat duduk di bangku SD, saya memang sedikit lebih cepat pertumbuhan nya daripada yang lain, badan saya lebih subur dan bongsor. Hal itu awalnya bukan masalah, tapi seiring pertumbuhan saya yang semakin cepat, maka beberapa teman laki-laki saya selalu mengejek dan mengucilkan saya, bahkan mereka selalu beramai-ramai melontarkan hinaan dan ejekkannya di depan orang banyak. Semua teman saya pun semenjak saat itu selalu memandang saya dengan tatapan jijik, mengejek dan meremehkan.
Selulus nya saya dari SD, perasaan minder terus menghantui saya sampai SMP dan puncaknya SMA. Nah, saat duduk di bangku SMA, rasa percaya diri saya sedikit terobati, karena saya bersahabat dengan seorang DIVA dari SMP. dia selalu menjadi pujaan setiap teman pria di sekolah ku dari SMP bahkan SMA, aku pun tidak pernah menyangka dia mau bersahabat dengan ku. Persahabatanku dengan Si DIVA ini tadi berkembang menjadi sebuah GENG, saat itu ada 5 orang termasuk saya, dan kami menjadi GENG paling populer semasa SMA, meskipun badan saya cenderung gendut dan besar daripada yang lain, tapi kata teman-teman, wajah saya tidak jelek bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa saya cantik. Bayangkan betapa tertolongnya saya saat itu dalam menumbuhkan kepercayaan diri. Bahkan saya mulai berani sedikit menunjukkan keahlian dan bakat terpendam saya yang ternyata jika di gali tidak sedikit.
Saat hampir kelulusan SMA, berat badan dan penampilan saya kembali berubah, sementara anggota GENG saya yang lain tetap saja cantik dan langsing-langsing. Rasa depresi muncul kembali, apalagi pacar saya mulai mengeluh bahwa saya semakin Gendut, tapi dia tetap mau menerima saya apa adanya, tapi keluhannya tetap saja menjadi pemikiran bagi saya dan semenjak itu saya mulai menarik diri dari segala kegiatan di sekolah Saya terkadang suka iri melihat gadis-gadis yang meskipun tampangnya pas-pasan tapi badannya kurus dan langsing.
singkat cerita, saya sudah mencoba banyak cara untuk diet, tapi selalu saja gagal, dan setiap ada acara kumpul keluarga, seluruh keluarga ku pasti menjadikanku bahan lelucon dengan mengatakan aku BABON lah, GAJAH lah, bahkan RAKSASA. Aku heran....., di keluargaku tidak hanya aku yang gendut, ada saudara dan tanteku yang juga gendut, tapi kenapa aku yang selalu dijadikan bahan tertawaan?
Sampai di bangku kuliah berat badan saya sudah menjadi 75kg, dan bagi seusia saya itu sudah kelebihan berat badan, bahkan saya jarang shopping di mall, bukan karena tidak ada uang, tetapi Mbak penjaga toko terkadang suka menertawakan saya ketika saya hanya sekedar melihat-lihat baju yang memang sepertinya tidak pas untuk badan saya. Pernah ada Penjaga etalase yang menegur saya, "Maaf bu, baju Hamil ada di etalase lantai bawah, bukan dsini." Bayangkan betapa sakit hatinya saya.
Sampai di bangku kuliah pun, hanya saya yang berbobot paling besar di kelas dan hal itu membuat kepercayaan diri saya lenyap entah kemana. Saya selalu malas jika diajak Hang out ke mall, atau sekedar foto2 oleh teman2 saya, karena saya minder. Sebenarnya saya menerima diri saya apa adanya. Hanya saja saya tidak tahan oleh lingkungan sekitar yang selalu merendahkan dan mengucilkan orang gendut seperti saya. Apa salahnya menerima diri saya seperti yang sekarang ini? Tapi mereka di luar sana tidak pernah mengerti dan selalu menganggap keberadaan orang-orang gendut seperti saya bagaikan Alien yang tidak seharusnya hidup di dunia ini.
hal ini mungkin sepele bagi sebagian orang, tapi saya selalu saja mengalami depresi yang hampir membuat saya ingin mengakhiri hidup saya. Saya juga manusia, saya juga ingin di sambut hangat dan di setarakan dengan orang-orang yang lain. Saya bukan monster yang bisa tahan dengan serangan sosial yang menjatuhkan optimisme. Kepercayaan diri saya saat ini entah kemana, selalu saja terlintas di pikiran saya untuk pergi jauh dari kehidupan saya yang sekarang.
mohon maaf apabila curhat saya ini terlalu basa-basi dan tidak begitu penting, tapi besar harapan saya untuk tertolong dari rasa depresi ini .
Terima kasih
Jika anda sekalian mau memberi komentar, saran atau masukan silakan di kolom komentar di bawah posting ini atau di Forum Curhat.
Image by : http://myfilmblogs.com
Artikel Terkait:
curhat sahabat
- Cinta Sejati yang Membuatku Menangis
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- "Lakshmi Si Tanpa Obat"
- Pacar dan Sahabatku Meninggalkanku Bersamaan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Pelajaran Berharga dari Nenek “Berbibir Merah” di Lereng Merapi
- Bagaimana Mengatasi Kejenuhan Rutinitas Kerja dengan Cara Sederhana namun Unik dan Berkesan
- Bagaimana Anda Mendefinisikan Gangguan Bipolar yang Anda Alami?
- Haruskah Menceritakan Semua Masalah Kejiwaan yang Anda Rasakan Kepada Psikiater?
- Jangan Mengatakan, “Aku Tidak Mampu! Aku Bodoh!” Jangan Pernah!
- Puisi Bipolar
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” ( Bagian 2, selesai)
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” (Bagian 1)
- Berdamai Dengan Depresi
- Bagaimana Meyakinkan Orangtua bahwa Anda Sudah Siap Menikah?
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 2)
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 1)
- Tangan Saya Gemetar Ketika Menulis Sebuah Saran di Forum Curhat
- Mimpi Buruk Bukan Alasan Tuk Terpuruk
- The Conclusion Bipolar Symptom of Mine
- 5 Saran Simpel Untuk Cowok yang Sedang Mencari Cewek Idaman
forum curhat
- 5 Saran Simpel Untuk Cowok yang Sedang Mencari Cewek Idaman
- " The Greatest Pain in Life "
- Stres Karena Pacar Ditentang Orang Tua
- Menulis Komentar dapat Hadiah! Mau?
- Forum Curhat : “Hancur Sudah Harapanku”
- Masalah Ortuku, Masalahku juga…
- Rasa Bersalah dan Rasa Takut yang tidak Jelas
- Saya Lelah dengan Diri saya dan hidup ini
- Apa itu Hidup?
- Cinta yang Tak Lekang pada Sang Mantan
- ”29 Tahun Menghadapi Sikap Kasar (verbal) Suami”
- “Ingin Rasanya Aku Menjual Sebelah Ginjalku”
- Aku Harus Bagaimana?
- Gadis Belia yang Tersiksa karena Sikap Pacar yang Posessif ( curhat ke-2 )
- Gadis Belia yang Tersiksa karena Sikap Pacar yang Posessif
- Seseorang yang Gelisah dan Berpikir untuk Bunuh Diri !
- Pengantin Baru yang Gelisah
- Bahagia yang Menghasilkan Air Mata
- Sebenarnya Kenapa Aku ini?
curhat inspirasi
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
klo menurut saya sih,sebenarnya kita tidak perlu minder atas kekurangan kita..apabila kita terus-terusan minder, itu bukannya membuat kita lebih baik, tapi malah semakin terprosok..saran saya nikmati aja anugerah tuhan yang telah diberikan..masih banyak yg lebih kekurangan daripada anda
Setuju dengan Kang Erwin, bersyukur. Allah janji klo kita bersyukur nikmat kita akan ditambah. Bersyukur bahwa kita diberi kelebihan dibanding yang lain. Lihatlah kelebihan yang kita miliki, jangan hanya fokus pada kelemahan diri kita.
Betapa menakjubkannya alam fikiran manusia itu, apa yang terlintas dalam fikiranya itu, itu adalah alam realita yang terjadi menurutnya. Dengan lingkaran lingkungan sekitarnya yang selalu mengejeknya, sebagian teman-teman laki-lakinya dan anggota keluarganya telah menjadi sebuah vonis yang terpatri dalam fikiran saudari kita membuat saudari kita ini menggeneralisir bahwa semua orang di dunia ini mempunyai pandangan yang mengejek dirinya. Untuk mencari sebagian orang yang berpandangan positif terhadap orang gemuk adalah menjadi sukar bagi saudari kita ini. Kelebihan yang telah dianugerahkan Tuhan memang harus kita syukuri, tapiii ... apakah kelebihan berat badan ??? Tentunya berat bagi perasaan saudari kita ini. Saudari BIG but beautiful (Bbb), tugas saudari ini adalah mencari orang / teman yang berfikiran positif terhadap orang gemuk, kelebihan-kelebihan orang gemuk, tokoh-tokoh yang merefresentasikan orang gemuk (seperti Megawati atau oprah winfrey), sibukkanlah fikiran anda tentang hal-hal yang positif dari orang gemuk, saudari tidak sendiri, semoga awan gelap yang menyelimuti fikiran saudari berubah menjadi awan kelabu (saya sih berharap berubah menjadi awan putih yang cerah)akan mengobati hati anda yang luka.
https://youtu.be/Ald07d_mTzE
SEMOGA MEMBANTU
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)