Pengalaman Pribadi
Oleh : Miyosi Ariefiansyah
“Mbak Yosi, Mbak Ami kan udah mau melahirkan. Mbak Yosi kapan nih nyusul?” begitu kata salah satu adik tingkatku kemarin saat kami berkomunikasi melalui dunia maya.
“Apaaaaaaa? Lho Lho kok tiba2 mau melahirkan? Kapan nikahnya? Sama siapa? Sekarang di mana Dik?” tanyaku beruntun seolah tak percaya dengan apa yang aku baca
“Nikahnya udah lumayan lama kok mbak, Alhamdulillah ya, dan sekarang Mbak Ami ikut suaminya tugas kerja di Luar Jawa” begitu jawab adik kelasku itu
Jujur saja dalam hati aku tidak percaya namun juga bahagia. Mbak Ami (bukan nama sebenarnya), yang aku kenal beberapa tahun lalu di Masjid Raden Patah (MRP) Unibraw telah menikah. Padahal Mbak Ami ini bisa dibilang akhwat yang “angker” :) , maksudnya saklek terhadap apa yang ia yakini, tak ada toleransi sedikitpun. Dan tentunya, boro-boro ikhwan…beberapa temenku cewek saja ada yang merasa “ketakutan” bila ada Mbak Ami coz pasti diceramahi ini itu.
Namun entah mengapa aku tidak merasa kalau dia “angker”. Ya walau aku akui kadang2 rada menakutkan, tapi dia baik sekali, apalagi prinsip hidupnya yang sungguh kuat. Benar-benar patut diacungi jempol. Jika ada masalah dalam diriku, biasanya dia adalah salah satu “sasaran” empuk yang aku jadikan tempat curhat.
Trus apa yang aneh dengan dia telah menikah??
Jujur saja aku kaget. Bener-bener kaget. Walau pas aku ceritakan hal ini kepada suamiku dia biasa-biasa aja sih. Tapi bagiku kejadian ini bisa dijadikan sebagai salah satu pembuktian untuk yang kesekian kalinya bahwa Allah itu Maha Kuasa Maha Adil Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya.. Mbak Ami yang aku kenal selama ini adalah seorang akhwat yang bisa dibilang “anti” lelaki, karena setiap kali melihat ada “pemandangan yang membuat mata pedas” (dua sejoli bermesraan di tempat umum) pasti langsung dia samperin dan ceramahin hingga dua sejoli tersebut malu dan risih. Lalu bila di kelas Mbak Ami melihat “pemandangan” yang kurang menyenangkan dari para sesama kaum hawa (memakai baju yang irit bahan dan super ketat) lagi-lagi Mbak Ami langsung “nyemprot” mereka-mereka itu. Ya, katanya sih bila ada kemungkaran yang kelihatan jelas di mata kita dan kita diam saja, maka kita akan berdosa karena tidak mengingatkannya. Tapi jujur saja aku tidak se”frontal” Mbak Ami sih, aku masih merasa nggak tega bila “nyemprot” seseorang atau beberapa kelompok yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku (he2 maksudnya) coz aku merasa diriku sendiri juga masih harus banyak2 diperbaiki agar menjadi lebih baik.
Pasti udah bisa membayangkan walau hanya sekilas, bagaimanakah sosok Mbak Ami tersebut. Kata salah seorang temenku yang pernah disemprot dia bilang gini..”mana mungkin ada laki-laki yang mau kalau dianya galak dan gak gaul kayak gitu.” Waktu itu aku hanya diam saja walau dalam hati berkata “justru Allah akan meridhoi orang-orang yang benar2 sungguh2 beribadah kepada-Nya seperti mbak Ami”. Ada juga yang mengatakan “temen cowok aja nggak ada? gimana mo dapat jodoh”…dan lagi2 aku menjawab (kali ini tidak dalam hati)…”Lho lho aku juga nggak punya temen cowok lho (temen deket maksudnya) tapi malah menikahnya di usia muda he he” begitu kataku sambil bercanda. Bla…bla…bla…beragam komentar tentang Mbak Ami tidak membuat dia bergeming tuk menegakkan kebenaran (kok kayak cerita super hero aja sih)..
Dan apa yang terjadi???
Mbak Ami yang dikata2in nggak bakal dapat jodoh karena galak, ekstrim, temen cowok aja nggak punya, pakaiannya jadul abis, nggak gaul, de es be, sekarang mendapatkan jodoh yang Sholeh dan dia menikah di usia muda (Ya Allah). Ya, Alhamdulillah melalui proses ta’aruf yang tidak terlalu lama akhirnya Mbak Ami menikah dengan seorang laki2 sholeh. Ya Allah…lagi-lagi aku melihat kebesaran-Mu…
Sungguh aku benar2 terharu dan bahagia, Allah memang Maha Adil se Adil-Adil nya, walaupun seluruh dunia mencemooh, ingin menghancurkan, dan membenci tapi bila Allah menghendaki, tidak ada satupun manusia di dunia ini sehebat apapun (mau dari univ. terkenal, orang kaya, cantik, tampan, mahasiswa berprestasi) yang bisa menandingi kekuasaan-Nya…
Lalu bagaimanakah dengan kelompok2 yang mengolok-olok Mbak Ami tersebut??? yang berkata “nggak gaul, nggak punya temen cowok, nggak banget, de es be” Ehm…. “Belum tentu orang yang mengolok-olok keadaannya lebih baik daripada orang yang diolok-olok” itu kata salah satu ayat yang ada dalam Al-Quran…
Lagi-lagi hal tersebut bisa dijadikan sebuah pelajaran buatku dan mudah2an juga buat pihak2 yang membaca ini, bahwa Allah tidak melihat dari tampan atau cantiknya (fisik) tp melihat dari niat tulus hamba-Nya, keyakinan yang sungguh-sungguh kepada-Nya, dan perbuatan tuk selalu berusaha menjalankan perintah-Nya seberat apapun adanya. Allah akan mempermudah jalan kita Insya Allah salah satunya adalah dimudahkan jodoh dan diberikan jodoh yang sholeh/ sholehah (Insya Allah sudah banyak bukti2 yang ada). Dan jelas2 Bukan Allah yang membutuhkan kita, tapi kita lah yang membutuhkan Allah. Mutlak.
Semoga di setiap langkah hidup kita selalu berada dan limpahan Kasih dan Sayang-Nya… amin…
Miyosi Ariefiansyah
Email : yory_2008@yahoo.com
Blog : http://mioariefiansyah.wordpress.com/
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)