Selamat menjalankan ibadah puasa Rhamadhan kepada saudara-saudara kaum muslimin/muslimat.
Sebagai manusia yang sering berbuat khilaf dan salah, saya sekeluarga mohon maaf lahir batin.
Puasa merupakan ritual ibadah yang memiliki banyak manfaat dan pengaruh pada aspek fisik, psikis dan spiritual sekaligus. Saat berpuasa kita bukan hanya diharuskan menahan lapar dan dahaga, tapi juga harus mampu mengendalikan segenap panca indera dari melakukan segala hal yang negatif. Lebih dari itu puasa juga melatih kita untuk mampu mengendalikan pikiran dan perasaan/emosi dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan.
Dengan berpuasa kita dilatih untuk mampu merasakan lapar dan hausnya orang-orang yang kurang mampu, kaum fakir dan miskin yang untuk mendapatkan sesuap nasi saja mereka kesulitan. Setelah kita merasakan derita fisik kaum fakir dan miskin, diharapkan kita mempunyai kepedulian dan tergerak untuk membantu mereka. Apalah artinya kita berpuasa sebulan penuh, merasakan haus dan lapar, namun setelah selesai berpuasa sama sekali tak ada kepedulian kepada kaum miskin dan orang-orang yang kurang beruntung. Wallahu alam.
Weleehh…kayak ustadz aja ya, ..he..he...
Saya hanya ingin berbagi pengalaman, pemikiran dan pemahaman soal ibadah puasa, mohon maaf jika ada yang salah atau keliru.
Yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah manfaat puasa untuk penyembuhan derita jiwa. Ini berdasarkan pengalaman saya sendiri dan sedikit pemahaman yang saya miliki tentang makna ibadah puasa.
Saya merasakan pengaruh positif ibadah puasa terhadap kondisi kejiwaan saya. Puasa bagi saya bukan sekedar ritual ibadah, tapi menjadi terapi fisik, psikis dan spiritual penyembuhan derita jiwa. Mungkin karena dalam ibadah puasa ada aspek pengendalian pikiran dan perasaan/emosi.
Teman-teman sekalian, mari kita jalankan ibadah puasa bulan suci Ramadhan ini dengan khusuk dan ikhlas. Ikhlas dalam arti tidak mengharapkan imbalan apa pun—termasuk imbalan pahala yang Tuhan janjikan kepada setiap hambanya yang saleh—kecuali hanya mengharapkan ridha-Nya.
Semoga ibadah puasa yang kita jalankan dengan segenap jiwa dan raga, seperti yang tertulis dalam Al’Qur’an, akan membuat kita menjadi hamba-hamba-Nya yang saleh, beriman dan berakhlak mulia. Amin.
Selamat manjalankan ibadah Puasa Ramadhan.
Pada posting berikutnya saya akan menampilkan beberapa catatan harian yang saya tulis beberapa tahun yang lalu saat sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan dan ketika malam menjelang hari raya Idul Fitri.
Catatan harian ini menggambarkan suasana hati saya ketika atau sesudah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh dan pengaruhnya terhadap kondisi jiwa saya.
Artikel Terkait:
- Menjalani Proses Pengobatan dan Pemulihan Gangguan Jiwa, Butuh Keyakinan dan Kesabaran
- Mengapa dan Bagaimana Dia Jadi Tongki?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Di Ujung Senja Menanti Sang Kekasih
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Kenangan Indah di Tangkuban Perahu dengan Teman, Kekasih dan Anak Istri
- Tuhan Kadang Mengabulkan Do'a Kita dengan Cara yang “Unik” dan Tak Pernah Terbayangkan
- Rekaman Wawancara Tentang Bipolar Dengan Penyiar Radio Nederland Wereldomroep (RNW)
- Ada Apa di Tahun Baru 2012?
- Indah dan Uniknya Persahabatan di Dunia Maya
- Testimoni
- Selamat Idul Fitri 1432 H
- Hanya Dalam 6 jam Kehilangan 2 Penopang Hidup Keluarga
- Antara Atlet dan ODB
- Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang Menunggu Kedatangan Anda
- Sahabat, Tapi juga Musuh Dalam Selimut yang Lambat Aku Kenali
- Saling Berbagi untuk Mencari Solusi Terbaik Penanganan Gangguan Bipolar
- Oleh-Oleh Nyantri di Pesantren Ustad Yusup Mansyur
- Jangan Hanya Mencari Obat, Tapi Cari Dulu Sang Pemilik Obat!
- Pengorbanan Cinta
- Luapan Semangat dan Gairah yang Saya Alami, Bukan Manik!
- Komentar dan Saran dari Teman Facebooker dan Blogger
- Satu Langkah Sederhana Mengatasi Kesulitan Bergaul
- Jalan Hidup Gue
- Membebaskan Diri dari Belenggu Bipolar dengan Harapan, Keyakinan dan Tindakan
- Sebuah Lukisan, Sebuah Kebahagiaan dan Sebuah Kepuasan Batin
- Bagaimana Menjalani Hidup Seperti Air yang Mengalir?
- Pelajaran Unik Apa yang Bisa Kita Petik dari Seorang Mentor American Idol, Sean Combs?
- 3 Kunci Penting yang Tak Boleh Diabaikan ODMK Ketika Menjalani Terapi Pemulihan agar Hasilnya Optimal
- Jangan Biarkan Kesulitan Hidup Membuat Anda Terfuruk, Sebaliknya Harus Membuat Anda Lebih Tangguh
- Bagaimana Menaklukan dan Mengendalikan Jiwa yang Liar?
- Bagaimana Menanggapi Sikap Negatif Orang-orang Terdekat Terhadap Gangguan Jiwa Anda?
- Bagaimana Membangkitkan Gairah dan Semangat dengan Musik?
- Bagaimana Caranya Agar Ikhlas Menerima Ketetapan Tuhan?
- Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang Menunggu Kedatangan Anda
- 5 Hal Yang Harus Dimiliki Agar Anda Selalu Antusias Setiap Saat
- 5 Alasan Mengapa Aku Selalu Santai dan Tersenyum
- Sepak Bola dan Pemulihan Kondisi Psikologis
- Bagaimana Meyakinkan Orang Terdekat tentang Kondisi Psikologis yang Anda Alami?
- Dari Hobi Menjadi Ahli
- Khawatir saat Suami Jauh dari Rumah
- Satu Menit yang Bisa Menyelamatkan Nyawa Seseorang
- Jika Orang Yang Anda Cintai Mengalami Gangguan Mental
- Mengalahkan Rasa Takut dengan Tindakan
- Bagaimana Mengatasi Rasa Takut Menjual?
- Mengatasi Rasa Malas atau Penundaan
- Inpirasi dari Piala Dunia 2010, Apa Rahasia Kemenangan Jerman atas Argentina?
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Mari bersama-sama kita semua untuk dapat berbuat lebih banyak lagi di bulan suci kali ini
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)