Tulisan kiriman Mas Bambang Budi ini cukup menggelitik dan menyentil. Obrolan tentang apa sebenarnya makna lebaran dan apa sebenarnya makna kesuksesan. Tulisan ini di kirim beberapa hari sebelum lebaran, namun baru sempat diposting hari ini. Namun, makna tulisan ini masih cukup relevan untuk direnungi dalam suasana lebaran ini. Silakan ikuti obrolannya, semoga bermanfaat.
Ditulis oleh : Bambang Budi P.
Sore itu aku kedatangan seorang teman lama, dia sebenarnya mau mudik lebaran ke Madiun tapi singgah dulu kerumahku.
“Gimana kabarnya tok “ tanyaku .
“Yah kayak gini mbang, lebaran ini kayaknya aku malas pulang kerumah, boleh nggak kalo aku nginap beberapa hari sini nanti lebaran ke 3 aku pulang ke Madiun.”
“Lho memangnya kenapa ….?” Tanyaku keheranan.
“Aku malu mbang pulang kerumah karena sehabis lebaran ini aku nggak lagi kerja di Bandung “.
“Maksudmu sekarang kamu di PHK dr tempat kerjamu”
Dia menggangguk .
“Kamu seperti diriku dulu tok, dulu aku malu saat lebaran tiba karena aku keluar dr bank. aku sepertinya disalah salahkan byk orang, ya… mertuaku.. ya…ibuku..ya paman ku dan sekeliling orang orang dekatku. Memang pertama berat menerima keadaan itu. Apalagi disaat lebaran byk orang mudik membawa keberhasilannya di kota, ada yang bawa mobil mewah, ada yg bercerita kesuksessanya dikota, ada yang bergaya orang kota lupa akan diri sebenarnya orang desa, menurutku sih ..itu hal yg wajar karena keberhasilan membuat orang jadi bangga akan kehidupannya walaupun kita nggak tau pekerjaan dan perbuatan apa yg mereka lakukan dikota.
Namun tidak sedikit jaman sekarang orang gagal dalam bekerja, tapi nggak usah menyerah tok masih byk jalan untuk berkarya apalagi kamu masih membujang, nggak usah nglokro”. Hiburku.
“Tapi aku belum bisa menerima keadaan ini mbang…”
“Sy mau tanya sama kamu tok, sebenarnya makna lebaran ato Hari raya Idul Fitri itu apa sih?”
Antok terdiam.
“Begini tok, yang namanya lebaran kan saling silahturohmi. Mempererat persoudaraan. Saling memaafkan kesalahan kita agar bisa dilebur dihari yg fitri ini jadi nggak ada hubungannya dengan keberhasialan ato kegagalan seseorang dalam menjalani pekerjaannya. Itukan efek negara kita yang sok kapitalis..”
Kami saling diam beberapa menit.
“Tok bukanya saya nggak boleh kamu nginap disini, namun apa kamu nggak kasihan sama orang tua mu ingat lho tok, sehari lagi lebaran orang tuamu pasti menunggumu…”..
“Percayalah padaku PHK ini Tuhan pasti punya rencana lain untuk dirimu.”
Dia menggangguk.. Malam ini antok menginap semalam dirumahku. Paginya di meneruskan perjalanan ke Madiun.
Selamat jalan antok sukses buatmu ..selamat idul fitri buat keluarga madiun.
Bambang Budi P
Email : budibambang12@yahoo.co.id
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)