Ditulis Oleh : Dindin Rus'adin
Dua bulan yang lalu saya ngobrol sama teman saya, saya ngobrol ngaler-ngidul. Di dalam obrolan itu saya katakan sama teman saya itu bahwa saya mengalami sakit kejiwaan / stress berat.
Teman saya lalu mengatakan pendapatnya, "Dins, sebetulnya saya mengalami apa yang lebih berat dari apa yang terjadi sama kamu dan saya tidak sampai masuk rumah sakit jiwa seperti kamu".
Sayapun mengamini saja perkataannya, lalu kami ngobrol lagi sampai saya pamitan sama teman saya itu. Obrolan itupun terlupakan. Lama setelah itu, saya ngobrol sama kakak saya dan ditengah obrolan itupun kakak saya melontarkan pendapat yang sama seperti yang dikatakan oleh teman saya, dan sayapun cuma bilang iya iya saja.
Dari pendapat tersebut saya jadi merenung dan saya teringat sesuatu pertanyaan. Bila ada seekor keong memikul batu seberat satu kilo dan ada seekor gajah memikul batu seberat sepuluh kilo, menurut anda siapakah yang memikulnya dengan susah payah? Dari pertanyaan tersebut saya ingin menanyakan apakah beban stress yang terjadi pada dua orang dapat diperbandingkan, sehingga seseorang berhak mengatakan bahwa beban stress yang satu lebih besar dari yang lain? he... he... he... serius amat sich bacanya.
Dindin Rus'adin
Email : Dinskizo@yahoo.co.id
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Saya juga pernah berpikir seperti itu. Banyak orang yang masalahnya lebih berat, tapi mereka bisa menjalankan hidup dengan baik-baik saja dan tidak sampai mengalami gangguan jiwa.
Berdasarkan penjelasan psikiater, memang kepribadian seseorang terbentuk dari banyak faktor. Faktor-faktor itu dimulai saat kita baru lahir. Seperti kekurangan oksigen saat lahir bisa menjadi sebuah kerentanan untuk menderita gangguan jiwa pada saat dewasa. Ada juga faktor genetik.
Dan yang paling berpengaruh adalah bagaiamana kehidupan kita sejak balita sampai dewasa. Apakah ada trauma, beban, rasa tertekan dll. Semua memori kehidupan kita tersimpan dalam alam tidak sadar kita. Kadang saat dewasa, memori-memori itu muncul ke alam sadar kita dengan bentuk yang bermacam-macam, salah satunya berupa gangguan mood ( depresi, manik, bipolar ). Gangguan mood itu lebih berat lagi jika seseorang tersebut sedang mengalami masalah juga / stres.
Jadi menurut saya, jawaban pertanyaan "Apakah beban stress yang terjadi pada dua orang dapat diperbandingkan, sehingga seseorang berhak mengatakan bahwa beban stress yang satu lebih besar dari yang lain ?" adalah beban stres bisa saja dibandingkan. Tapi perlu diingat kepribadian itulah yang tidak bisa dibandingkan sehingga orang menganggap masalahnya lebih berat dari orang lain. Tentunya karena perbedaan kepribadian dan memori-memori yang tersimpan seperti yang saya jelaskan sebelumnya.
Terima kasih atas atas komentarnya. Komentar anda cukup mendalam, sepertinya anda punya pemahaman dan pengetahuan yang luas tentang problem kejiwaan. Kami tunggu komentar-komentar anda untuk beragam topik di blog ini. Jika bersedia anda juga bisa menjadi Guest Post di blog ini.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)