Menurut pengalaman seorang teman.
Oleh : Kaypee
Beberapa hari yang lalu saya menerima email dari seorang pria, Kaypee (nama samarannya). Dia mengaku menderita gangguan bipolar sejak kelas 2 SMA. Saat ini dia mengaku sudah bisa mengatasi dan menangani gangguan bipolar yang dia alami. Dia berbagi cerita tentang bagaimana cara dia menanggulangi gangguan bipolar yang pernah dia alami.
Tulisan ini bukan merupakan satu tulisan utuh yang langsung dikirim ke email saya, melainkan merupakan materi komunikasi interaktif via email antara saya dengan Kaypee yang ditulis dalam tiga email yang dia kirim. Tulisan ini juga sudah saya edit seperlunya, beberapa bagian yang tidak terlalu penting saya hilangkan. Ada juga beberapa paragraf yang tak dimuat atas permintaan penulisnya sendiri.
Silakan simak penuturan Kaypee di bawah ini.Saya pria berumur 29 tahun, dan mencurigai mengalami bipolar. Saya pernah membaca di internet, katanya kalau pria kawin di usia 30-an maka anaknya kemungkinan besar mengidap bipolar, katanya spermanya sudah tua. Ayah saya menikahi ibu saya pada umur 34 tahun. Saat SMA kelas dua saya mengalami gejala depresi tanpa diketahui penyebabnya sehingga tidak bisa tidur sehingga harus mengulang kelas. Sejak saat itu bipolar sudah menjadi bagian saya.
Semakin ke sini saya semakin yakin bahwa semua hal yang terjadi pada diri kita adalah kehendak-Nya dan kita jika sudah berniat dan berusaha sehebat apapun tapi kalau Tuhan menghendaki tidak terlaksana maka tidak akan terjadi sesuatu yang kita niatkan itu, sehingga tugas manusia adalah ikhtiar dan berdoa dan cukup sampai situ saja. masalah berhasil tidaknya itu urusan yang di atas, maka saya tidak mau terlalu gembira bila berhasil dan tidak mau terlalu sedih bila gagal, karena semua terjadi atas kehendak-Nya, manusia itu hanya alat-Nya bukan penentu.
Saya kalau sedang kumat (bipolar) akan makan obat abilify setengah tablet selama beberapa hari. Yang saya concern sekarang, kenapa obat seperti abilify itu mahal? Sehingga orang yang berpenyakit serupa akan kesulitan mendapatkannya. Saya kadang kasihan melihat nasib bangsa sendiri yang tidak diperhatikan seperti bangsa lain yang maju. Semoga Tuhan meringankan beban orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan semacam bipolar agar dapat menemukan jalan keluar.
Penyakit bipolar ini bila sedang kambuh, musibah sedikit saja yang menimpa kita maka akan diperbesar beberapa kali lipat oleh otak kita sehingga menyebabkan kita stres. Maka sangat penting bagi penderita bipolar untuk mengenyahkan pikiran negatif dan sempit dan memperbanyak kegembiraan dan optimisme serta berusaha menggapai mimpi-mimpinya, karena hanya bermimpilah yang menguatkan kita meraih sesuatu yang kita idam-idamkan.
Perlu Anda ketahui, saya mengidap penyakit "aneh" ini semenjak kelas dua SMA, berlanjut dan berhenti. Saya anjurkan bila ada teman-teman (muslim) yang menderita bipolar atau penyakit lainnya, bacalah Al-qur'an saja. bacalah dengan khusyuk dan bacalah artinya dalam-dalam. ingatlah, tidak ada yang bisa menggantikan al qur'an. mengenai penyakit saya yang bisa saya tanggulangi, itu karena saya yakin bahwa barangsiapa yang berniat baik, maka hasilnya akan baik.
Saya dapat menyimpulkan, timbulnya penyakit jiwa karena orang tersebut memiliki rasa takut berbuat salah dan akhirnya tidak mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya, atau kalau ia tidak takut berbuat salah, orang tersebut mengharapkan terlalu banyak kehidupan dunia ini dan melupakan Allah. Jangan begitu, jadilah orang yang berani berjihad di jalan Allah demi Allah dan mati untuk Allah, niscaya, Anda tidak akan takut pada yang selain Allah.
Itu nasihat saya, yang bisa saya berikan. Jangan takut berbuat salah, atau keluarlah dari zona nyaman dan carilah kebenaran karena mencari Tuhan dengan cara pengalaman sendiri itu akan lebih membekas di hati daripada orang-orang yang takut berbuat salah dan takut ini dan itu sehingga perasaaan itu mengumpul di hati dan menimbulkan penyakit. Yakinlah, barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah dan berbuat kebaikan, maka Allah akan memberinya pahala dan tidak ada takut maupun sedih.
Mohon maaf apabila ada tulisan saya yang salah dan menjadi pikiran yang tidak-tidak.
Jangan di ambil hati apabila tidak berkenan. Sekian, terima kasih.
Teman-teman sekalian, apakah anda setuju dengan pendapat teman kita Kaypee mengenai cara penanggulangan gangguan bipolar? jika anda punya pendapat lain mengenai topik ini silakan tuangkan pendapat dan pemikiran anda di kolom komentar.
Tanggapan saya untuk tulisan ini akan saya sampaikan pada posting berikutnya.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
bagus sekali artikel ini,
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)