BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Jeritan Tengah Malam

    

Cerpen Curhatkita (8)

Oleh Vera

"Aduh, udah jam 1 malam. Mata masih juga enggan terpejam nih. Mau sampai kapan begini, sih?" Gerutu Ayu kesal.

Pasalnya,entah sudah berapa gaya yang ia coba. Dari bolak-balik, hadap kiri-kanan, masih juga nggak bisa tidur. Heran ia.

"Duh, perut lapar lagi!! Lengkap deh malam ini penderitaanku!! Turun ah,cari makanan. Kalo nggak, bisa-bisa ronda semalaman nih!"Keluh Ayu kesal.

Ayu melangkah dengan hati-hati. Ia tidak mau membangunkan penghuni rumahnya. Terutama, ibunya yang super bawel itu. Bagaimana tidak? Berat badannya baru 40 kg aja sudah di bilang gemuk. Ibunya langsung melancarkan ultimatum. "Ayu, kamu tidak boleh makan lagi kalo sudah malam,ngerti!! Nanti,kamu obesitas!!"

"Hah obesitas?? Nggak salah bu?? Berat badanku kan cuma 40 kg, masa di bilang obesitas sih?"Keluh Ayu kesal. Pasalnya, ia sudah membayangkan cemilan-cemilan nya yang selemari itu mau di kemanakan. Kan belinya pake uang, bukan pake daun!! Pikir Ayu dalam hati.

Ah,hush!! Hush!! Pergi sana pikiran. Usir Ayu kesal. Di saat perut sedang tidak bisa diajak kompromi. Lha kok, malah sempat-sempatnya teringat ceramah ibunya yang menurut Ayu terlalu berlebihan alias lebay bahasa kerennya sekarang.

Ayu terus berjalan menuju lemari es. Mata nya sudah bersinar cerah. Sambil mengusap-usap perutnya yang sudah berontak dari tadi minta diisi.

"Ah, akhirnya sampai juga. Lemari es yang sudah lama ku rindukan. Wuah...banyak banget makanannya!! Asyik, kebetulan nih perut dari tadi udah berdemo menuntut untuk diisi." Kata Ayu senang. Beberapa menit kemudian, Ayu sudah sibuk kasak-kusuk di dalam kulkas.

Ibu yang mendengar suara ribut di dapur. Segera membangunkan bapak yang sedang asyik bermimpi di sisinya. "Pak, pak, pak bangun!!" Panggil ibu sambil menggoyang-goyang tubuh bapak.

Bapak terbangun."Ada apa sih bu Malam-malam begini? Bapak ngantuk, nih!"

"Itu pak, coba deh dengar ada suara berisik di dapur. Kasak-kusuk. Tikus atau jangan-jangan pencuri yah,pak ?" Kata Ibu dengan nada panik.

Bapak diam sebentar, memasang telinganya dengan tajam. "Iya, ya bu. Bener juga, ada suara kasak-kusuk di dapur. Jangan-jangan,pencuri yah!! Ibu tunggu di sini yah? Biar bapak lihat dulu ke dapur." Kata bapak seraya mengambil tongkat pemukul buatannya sendiri.

"Tapi, pak. Ibu nggak mau sendirian ah di kamar. Takut. Ibu ikut aja pak." Protes ibu yang tak mau ditinggal sendirian karena panik dan takut.

"Ya ,udah. Ayo bu cepat dikit. Nanti keburu kabur lagi pencurinya." Ajak bapak yang diikuti langkah ibu di belakang bapak.

Mereka berjalan pelan-pelan menuju dapur yang kebetulan memang gelap. Karena kalo malam,memang semua lampu di ruangan dimatikan. Tujuannya untuk menghemat listrik gitu kata bapak.

"Itu, tuh pak. Pencuri ny !"Kata ibu spontan.

"Sst!! Jangan berisik bu!! Nanti,dia malah kabur lagi." Kata bapak sambil menaruh jari telunjuk di depan mulutnya. Bapak sudah siap dengan tongkat pemukul di tangannya.

Bukk !! Tongkat pemukul pertama bapak tepat mengenai punggung Ayu.

"Aduh, ampun!! Ampun!! Sakit nih!!" Teriak Ayu.

"Ampun!! Ampun!! Tidak ada ampun untukmu, dasar pencuri!! Masuk rumah orang tanpa ijin. Nih, rasain pukulanku!" Kata bapak dengan kesal. Ia melepaskan pukulan kedua kalinya. Kali ini, sasarannya tepat mengenai kepala Ayu. Akibatnya,dari kepalanya mengalir darah segar.

"Aduh,ampun pak, bu! Stop!! Berhenti,ini aku Ayu pak, bu!" Teriak Ayu sambil meringis kesakitan. Ayu memegangi kepalanya yang berdarah.


"Astaga, Ayu?? Kamu, ngapain malam-malam begini di dapur??" Tanya bapak terkejut.

"Lapar, pak! Nggak bisa tidur jadi aku cari makanan di lemari es." Jawab Ayu merasa bersalah.

"Ya ampun, Ayu!! Ibu kan,udah bilang kalo malam nggak boleh makan lagi. Jadi begini kan akhirnya!!" Kata ibu malah memarahinya.

"Ibu, gimana sih udah kepala berdarah kayak begini. Punggung juga pada biru lebam. Bukannya diobatin malah di omelin!!" Gerutu Ayu kesal. Ia berusaha bangkit dengan tubuh sempoyongan. Mencoba menaiki anak tangga perlahan. Sambil memegangi kepalanya yang berdarah.

Ibu hanya bengong memandang Ayu. "Duh, heran yah pak, anak sekarang kalo di kasih tau. Lha kok, malah bales ngomel."

"Udahlah, bu. Biarkan aja. Sekarang lebih baik,ibu obati lukanya Ayu sana. Kasihan dia." Kata bapak dengan bijaksana.

"Jadi bapak membela Ayu nih ceritanya??" Kata ibu kesal." Ya udah, ibu ke atas dulu. Mau mengobati luka Ayu. Nanti kalo terjadi apa-apa, kita juga yang repot." Jawab ibu sambil melangkah naik ke atas.

Tiba di depan pintu kamar Ayu, ternyata di kunci. Tok!! Tok!! Ibu mengetuk-ngetuk pintu kamar Ayu.

"Ayu, Ayu, Ayu. Buka pintunya sayang, ini ibu. Maafkan ibu yah, nak!" Panggil ibu berulang kali.

"Ayu, buka pintunya nak. Mari, biar ibu obati lukamu!"

Akhirnya, Ayu pun membukakan pintu kamarnya masih dengan wajah cemberut. Setelah itu, ia langsung menjatuhkan diri ke atas tempat tidurnya. Ibu segera mengobati luka-luka Ayu dengan kotak P3K di tangannya.

Jakarta, Februari 2011
Jika menurut anda cerpen ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tentang penulis : Nisa, tinggal di Jakarta. Anda bisa berkenalan lebih dekat dengan perempuan yang hobi membaca dan menulis ini di akun facebooknya.


Tentang Penulis Tamu
Posting ini ditulis oleh seorang penulis tamu (guest post). Jika Anda ingin menjadi penulis tamu untuk Curhatkita, silakan anda lihat caranya di halaman panduan posting tamu. Di sini anda bisa berbagi cerita, pengalaman, pemahaman dan pengetahuan tentang masalah psikologis dan masalah-masalah pribadi dengan pengunjung Curhatkita.


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial