BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Nyanyian Dalam Sepi

    

Cerpen Curhatkita (9)

Oleh Vera

"Nina bobo,oh nina bobo kalau tidak bobo di gigit nyamuk."

Nisa meraih HP di samping tempat tidurnya, di tekannya tombol HP-nya. Lalu, Ia melihat jam di layar HP-nya itu.

"Wah, udah jam 12 malam. Tapi, tadi suara siapa yah? Di rumah ini kan hanya aku dan bapak. Nggak ada lagi perempuan, selain aku? Tapi, tadi?? Masa sih setan?? Ah, nggak mungkin ada setan. 31 tahun, aku tinggal di rumah ini nggak pernah ada setan. Semua fine- fine aja. Ah, mungkin ibu tetangga sebelah kali yang sedang mencoba menidurkan anaknya.

“Iya, yah. Ibu Anti kan punya anak balita yang bernama Alex. Dia kan masih balita, lha wong usianya baru 5 bulan." Pikir Nisa. Ia menarik napas lega.

Nisa mencoba memejamkan matanya yang tampaknya masih juga enggan terpejam. Entahlah, mungkin karena efek kopi yang dia minum tadi sore. Sebenarnya, Nisa tidak suka dengan kopi. Dengan alasan takut kecanduan, begitu jawaban Nisa sewaktu Ani menawarkan alternatif dari masalah pekerjaan menulisnya yang menumpuk dan sudah di kejar deadline.

Setengah harian Nisa, memikirkan alternatif apa yang harus Ia gunakan. Supaya bisa membuat matanya tetap terbuka hingga pekerjaannya selesai. Dan, sekarang sudah selesai. Tapi, hasilnya malah matanya masih enggan terpejam.

"Aduh, sudah kubilang kan kopi itu nggak bagus Untukku! Kenapa malah jadi mengikuti saran Ani ya? Jadi begini deh. Mana malam jumat lagi dan tadi Ia baru aja menulis cerita horor. Aduh Emak, eh Bapak. Nisa takut." Teriak Nisa ketakutan.Bersamaan dengan itu tiba-tiba lampu padam.

Sukses membuat Nisa harus mengalami episode horor sekali lagi.

"Aduh, lengkap deh aku malam ini! Pake acara mati lampu segala lagi. Nggak tau apa aku lagi ketakutan?" Gerutu Nisa sambil meraih gulingnya dan menyembunyikan seluruh wajahnya. Ia bergidik ngeri. Bulu-bulu tangannya berdiri.

"Nina bobo, oh nina bobo kalo tidak bobo di gigit nyamuk"

"Aduh, suara nyanyian itu lagi! Siapa sih yang nyanyi? Nggak tau apa kalo sekarang udah tengah malam? Mati lampu lagi. Huaaa...., Bapak Nisa takut nih." Batin Nisa dalam hati. Jantungnya berdegup lebih kencang.

Tak berapa lama,lampu pun menyala. Nisa bersorak gembira. "Hore, akhirnya nyala juga. Kenapa nggak dari tadi aja sih nyala. Jadi, aku kan nggak perlu mengalami episode cerita horor segala?" Gerutu Nisa sambil menenangkan hatinya. Ia mencoba memejamkan matanya yang tampaknya masih enggan terpejam juga.

"Nina bobo, oh nina bobo kalo tidak bobo di gigit nyamuk."

"Aduh, siapa sih yang nyanyi terus? Berisik aku nggak bisa tidur lagi. Brengsek!! Memang sepertinya besok-besok harus sedia penyumbat telinga, ya? Jadi nggak perlu mengalami episode yang menegangkan seperti ini!" Gerutu Nisa. Di tambah rasa penasaran yang makin besar. Belum lagi hilang rasa penasarannya. Nyanyian itu terdengar lagi.

"Nina bobo, oh nina bobo. Kalo tidak bobo di gigit nyamuk."

"Aduh, udah cukup sampai di sini!! Ini nggak bisa di biarkan. Udah tengah malam masih terus nyanyi. Nggak tau diri!! Apa nggak tau, kalo ini udah tengah malam. Waktunya tidur bukan nyanyi." Kata Nisa tegas. Ia segera bangun dari tempat tidurnya dengan perlahan tapi pasti. Ia berjalan pelan-pelan, menjaga agar langkah kakinya tidak terdengar. Nisa takut, langkah kakinya akan menimbulkan kecurigaan dan akan membuat si penyanyi gadungan itu melarikan diri.

Di bukanya pintu kamar-nya dengan perlahan. Nisa merasa seperti pencuri di rumah sendiri. Pikir Nisa dalam hati. Ia terus berjalan menyusuri setiap ruangan di rumahnya. Tak ada siapapun. Jantungnya berdegup kencang. Jadi, siapa yang bernyanyi dari tadi? Tanyanya dalam hati.
Baru saja Nisa ingin berbalik kembali ke kamarnya.

"Nina bobo, oh nina bobo. Kalo tidak bobo di gigit nyamuk.

"Nah, suara itu lagi? Aneh, padahal tidak ada siapapun di rumah ini! Tapi,suara itu?? Sepertinya berasal dari rumah ini" Kata Nisa pelan. Tiba-tiba, Nisa melihat seorang wanita berambut panjang sedang mengayun seorang anak bayi yang sedang tidur nyenyak, tampaknya. Persis, di depan pintu kamarnya.
Nisa terkejut. Ia gemetaran. Tiba-tiba, ada sepasang tangan yang mulai keriput. Menyentuh pundaknya. Nisa sangat terkejut.
"Aaahhh, jangan-jangan sentuh aku. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengganggumu! Ampun !!"

Dan kemudian Nisa pingsan tak sadarkan diri.

Beberapa menit kemudian Nisa sudah sadar." Aaa...ada di mana aku?" Tanyanya bingung.

Bapak tersenyum manis padanya. "Sudah sadar nak?"

Nisa mengangguk pelan.

"Kamu, kenapa nak tadi malam? Kenapa kamu tiba-tiba pingsan?"

"Itu semalam ada yang menyentuh pundakku, pak. Aku sangat ketakutan. Aku kira wanita berambut panjang yang aku lihat sedang mengayun-ayun anak bayinya, di depan pintu kamarku itu." Kata Nisa dengan wajah masih kelihatan pucat.

"J..jadi kamu sudah melihatnya juga, nak?" Tanya Bapak heran.

Nisa mengangguk pelan. "Pak,sebenarnya siapa sih wanita itu? Apa dia itu setan, pak? Apa bapak kenal dengan wanita itu?" Tanya Nisa dengan rasa penasaran yang sangat besar.

"Nak, baiklah bapak akan menjelaskannya padamu sekarang. Sebenarnya wanita berambut panjang yang kamu lihat tadi malam di depan kamarmu, itu adalah ibumu, Nisa." Kata Bapak tak kuasa menahan tangisnya.

"Ja..jadi, itu ibu pak?" Tanya Nisa tak percaya.

Bapak mengangguk pelan.

"Lalu, kenapa ibu bisa meninggal, pak?" Tanya Nisa lagi.

"Ibumu meninggal, saat dia berjuang melahirkanmu, nak." Kata bapak berusaha menjelaskan di tengah- tengah isak tangisnya.

Nisa tak lagi dapat membendung air matanya. Ia memeluk bapaknya dengan erat.

"Maafkan, Nisa ya pak. Karena telah membuka kembali kenangan pahit ,itu." Bisik Nisa pelan.

"Tidak apa-apa,nak." Kata bapak bijak. "Sudah saat nya kamu tau tentang semua itu,nak ."

Jakarta, Februari 2011
Jika menurut anda cerpen ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.

Tentang penulis : Nisa, tinggal di Jakarta. Anda bisa berkenalan lebih dekat dengan perempuan yang hobi membaca dan menulis ini di akun facebooknya.


Tentang Penulis Tamu
Posting ini ditulis oleh seorang penulis tamu (guest post). Jika Anda ingin menjadi penulis tamu untuk Curhatkita, silakan anda lihat caranya di halaman panduan posting tamu. Di sini anda bisa berbagi cerita, pengalaman, pemahaman dan pengetahuan tentang masalah psikologis dan masalah-masalah pribadi dengan pengunjung Curhatkita.




Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial