Cerpen Curhatkita #14
Oleh Veronica
"Ih rese banget nih orang! Siapa sih nih orang? Kerjanya missed call saja.
Dasar orang nggak modal! Payah! Kere! Pelit! Ogah rugi! Maunya di telpon saja. Nelpon nggak mau! Aku juga mau, kalo begitu! Memang dia, saja!" kata Vita kesal.
Missed call itu sangat mengganggunya. Bagaimana tidak, dia telpon ke HP-nya bisa. Giliran Vita telepon ke nomor itu, “…nomor yang anda tuju sedang tidak aktif” Atau “..pesan tidak di sampaikan.”
“Payah! Mau menang sendiri! Curang! Dia tau identitasku! Sedangkan aku hmm...sedikitpun tidak tau tentang dia. Aku hanya tau kalo dia itu cowok. Lha,terus dari mana aku tahu ya, kalo si penelpon gelap itu cowok. Ah, itu feeling Vita! Yang sedikit tepatnya kebanyakan nggaknya! Yah, karena Vita bukan peramal!”
“Yah! Cowok -cowok pelit sedunia yang pernah kukenal. Hmm...luar biasa deh, pokoknya! Menyebalkan.”
Vita membanting HP-nya ke atas tempat tidur. Ia malas melihatnya. Dibiarkannya HP-nya terus menyala. Ada telepon masuk. Yah, telepon!
Dari siapa lagi kalo bukan dari si Mr Missed call itu. Vita kembali asyik,memainkan jari-jarinya di tuts-tuts note book-nya.
Dia masih asyik berkutat dengan kata-kata sebanyak mungkin. Teleponnya terus berdering. Ia mengangkatnya. Rasa penasaran kian menghinggapinya. Vita memikirkan seribu satu cara untuk memancing si Mr Missed Call itu bicara lebih banyak.
Tiba-tiba,Ting! Vita mendapat sebuah ide brilliant. Ia memanfaatkan suaranya yang kata orang lebih mirip suara cowok daripada cewek.
"Saatnya menunjukkan bakat terpendam" pikir Vita sambil tersenyum manis. Di angkatnya telepon itu, Vita mulai berakting dengan ahlinya. Bak seorang artis profesional.
"Halo" sapa Vita dengan suara khasnya.
"Halo juga!" balas suara di seberang sana.
"Ya, ini siapa ya?" tanya Vita lgi dengan suaranya yang terkesan galak.
"Oh, saya Deny. Bapak siapa ya? Apa ini no telepon Vita?"
Whatt? Bapak? Emang suaraku mirip cowok banget apa? Sampai-sampai di panggil bapak! Phhff…sepertinya harus operasi pita suara nih.
"Oh, bukan Bapak salah sambung." jawab Vita sambil berusaha dengan sekuat tenaga menahan tawa yang sudah sampai di ubun-ubun kepalanya.
"Oh, salah sambung ya? Oh,kalo gitu maaf, ya! Maaf, kalo saya sudah mengganggu!" kata cowok di seberang sana.
"Hahaha...rasain kena batunya, kau. Makanya, jangan suka mengganggu orang pake missed call segala lagi, emang enak di kerjain. Hahaha... ternyata, jago juga aku akting. Wuah, bakat terpendam nih. Kalo ikut casting, pasti lulus casting deh aku, hahaha... hebat, hebat, hebat.."
Vita tertawa terpingkal-pingkal sampai perutnya sakit. Baru ia berhenti.
"Aduh, udah deh, aduh perutku sakit gara-gara kebanyakan ketawa! Lucu, kacau tuh orang habis aku kerjain." kata Vita sambil menghapus air matanya yang keluar akibat dari dampak ketawa tadi.
Tiba-tiba, Kring! Kring! "Hah? What? Missed call? Again? Grr..!" Vita kesal setengah mati baru saja ia merayakan hari kemenangannya dari cowok pelit itu.
Tiba-tiba, ternyata i'm lost again! Hiks..hiks.. Rina melempar HP-nya ke atas tempat tidurnya. Dibiarkannya HP-nya terus menyala tanpa henti.
Tapi, lama kelamaan Vita jengkel juga. Di angkatnya telepon itu. Lalu, ia marah.
"Heh,kamu siapa sih? Jangan gangguin aku lagi. Aku udah punya pacar ngerti nggak sih? Nggak perlu missed call-missed call lagi." kata Vita jengkel, ia lalu mematikan HP-nya.
Rasa jengkel yang selama ini terpendam terlampiaskan sudah. Tidak berapa lama, alunan suara merdu BCL mengalun lembut dari HP-nya. Ada SMS.
Teganya dirimu meninggalkanku..
Yang tlah lama mengharapkan dirimu..
Air mata mengalir membasahi wajah..
Mengharapkan dirimu kembali padaku...
Mungkinkah itu?
"Whatt? Puisi? Apaan sih nih orang? Masih penasaran aja sama aku.
Heran. Biarin aja, ah. Emangnya, aku pikirin! EKP, wah..something new tuh! Bosen EGP terus. Kreatif dikit cari sesuatu yang baru. Asli hak cipta Vita bukan plagiat atau menjiplak." kata Vita baru menyadari kepintarannya saat itu.
"Cling" Ia jadi ingin mendaftarkan kata-kata ciptaannya itu. Biar jadi hak cipta, siapa tau bisa masuk rekor Muri. Apalagi masuk guinnes book of record.
"Wuah,hebat banget aku hmm...tapi, mimpi kali ya! Hmm..lebih baik nulis cerita aja deh, judulnya Mr Missed Call patah hati. Yah, Mr Missed Call patah hati! Judul yang perfect!"gumam Vita tersenyum manis. Sambil menatap layar HP-nya.
Jakarta, April 2011
Jika menurut anda cerpen ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.Tentang penulis : Veronica, tinggal di Jakarta. Anda bisa berkenalan lebih dekat dengan perempuan yang hobi membaca dan menulis ini di akun facebooknya.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)