BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

“Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren

    

Oleh Terjum

“Man Jadda Wajada”

Anda sudah tahu 'mantra sakti' ini? Anda sudah memahami apa maknanya?

“Man Jadda Wajada” adalah mantra yang sangat populer dan tak asing lagi di dunia pesantren. Mantra ini terbukti ampuh selama berabad-abad lamanya.

Mantra yang sudah terbukti mampu mencetak manusia-manusia dengan kepribadian tangguh, berakhlak mulia, berbudi luhur dan punya semangat juang tinggi.

Mantra yang sudah terbukti mampu mencetak ulama-ulama besar dan pemimpin-pemimpin negeri di berbagai bidang kehidupan.

Anda yang pernah tinggal di pondok pesantren mungkin faham betul apa makna mantra ini.

“Man Jadda Wajada”, kata mutiara bahasa arab ini artinya ringkas tapi tegas “Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”.


Grup Band yang Sukses dengan Semangat “Man Jadda Wajada”

Karena saya bukan orang pesantren dan tak pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren (kecuali pesantren kilat..hehe..), saya baru memahami lebih jelas tentang mantra ini beberapa waktu yang lalu di sebuah stasiun televisi swasta, dalam acara “Kick Andi”.

Acara Talk Show yang sangat populer ini, malam itu mengambil tema “Man Jadda Wajada”. Menghadirkan bintang tamu beberapa alumni, pendiri pesantren dan orang-orang yang terkait dengan dunia pesantren.

Salah satu bintang tamunya adalah sekelompok pemuda alumni pesantren yang mendulang sukses di dunia panggung hiburan. Mereka bukan hanya sukses di Indonesia tapi juga sukses di negeri tetangga (Malaysia, Brunai Darusalam dan Singapura). Anda mungkin tak asing lagi dengan kiprah grup band ini di panggung musik Indonesia.

Mereka adalah “Wali”, grup band yang sudah banyak mencetak hit dengan lirik lagu-lagunya yang religius dan sarat makna. Ternyata Wali juga menggunakan mantra "Man Jadda Wajada" dalam meniti karier bermusiknya yang mereka awali dari lingkungan pesantren.

Mereka bersungguh-sungguh mengejar impian-impian mereka untuk sukses di panggung musik tanah air dan manca negara. Dan mereka sangat sukses menjadi sebuah grup band ternama yang mampu mencetak banyak hit bahkan rekor Muri.



Novel dan Film dengan Ruh “Man Jadda Wajada”

Bintang tamu yang tak kalah menarik adalah Ahmad Fuadi, penulis novel laris “Negeri 5 Menara” bersama sutradara dan para pemeran film “Negeri 5 Menara” yang diadaftasi dari novel tersebut. Ahmad Fuadi, sang penulis novel, juga adalah alumni pesantren modern Gontor. Dengan mantra "Manjadda wa Jadda" pula Fuadi berhasil menjadi penulis novel yang sukses, sampai novel tersebut diangkat ke layar lebar.

Oleh sang sutradara dan penulis skenario film Negeri 5 Menara, mantra Man Jadda Wajada dijadikan ruh dari cerita filmnya.

Film itu sendiri dibuat di lingkungan pondok pesantren Darussalam, Gontor, Ponorogo. Lingkungan pesantren yang kental dengan suasana religiusnya. Salah satu pesantren terbesar dan ternama kebanggaan negeri ini. Pondok pesantren yang sudah banyak melahirkan ulama-ulama besar dan pemimpin-pemimpin negeri.

Berikut ini profile Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor.



Adegan filmnya diawali dengan seorang ustad yang masuk ke ruang kelas pesantren dengan membawa sebatang kayu dan sebilah pedang tumpul. Dia mau menunjukan makna dari mantra “Man Jadda Wajada” itu kepada para santri baru. Dia sengaja tidak menggunakan pedang yang tajam, tapi pedang yang tumpul. Dia mau membuktikan bahwa dengan pedang yang tumpul sekalipun jika dia bersungguh-sungguh ingin memotong batang kayu itu dia pasti bisa.

Saya tak perlu banyak kata, silakan anda saksikan sendiri cuplikan adegan film “Negeri 5 Menara” berikut ini:



 

Implementasi Mantra Sakti “Man Jadda Wajada” dalam Keseharian

Kata mutiara dari bahasa arab yang sangat populer di dunia pesantren ini tidak hanya bisa diimplematasikan lingkungan reliigius oleh para santri, ustadz dan kyai, tapi bisa diimplentasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Mantra Man Jadda Wajada bisa diimplementasikan oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Bisa jadi mantra di lingkungan kerja, lingkungan pendidikan, lingkungan bisnis dan di lingkungan masyarakat yang lebih luas, bahkan di lingkungan keluarga.

Tanamkan dalam diri, dalam pikiran dan perasaan agar mantra ini tertanam kuat di alam bawah sadar, “Man Jadda Wajada”, Jika anda bersungguh-sungguh, anda akan berhasil.

Apakah anda sudah mengejawantahkan mantra ini dalam kehidupan anda? Bagaimana caranya? Silakan berbagi di komentar.

Image: Dokumentasi kompasiana.com/roelly87


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 1
Unknown on Senin, 03 Juni 2013 pukul 08.30.00 WIB mengatakan...

dg penuh smngat menjiwai.
smua akan tercape d MAN JADDA WA JADDA..tntunya jngan lupa dg brdo'a sungguh ' tawakal

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial