Oleh Tresya Agnashila
Dengan mata yang terlihat masih mengantuk, dia tersenyum padaku. Tiba-tiba ada suara aneh diantara kita berdua, “kruyuk... kruyuuk... kruyuuuk... kruyuuuuk...”
Aku tersentak lembut dari peluknya, kupandangi wajahnya dengan penuh tanda tanya?
Dengan manisnya dia bilang, ”Laper sayaaang.”
Iiiiiih...lucunyaaaaaa..:)
Aku dorong mas doni keluar dari kamar menuju ruang makan, lalu aku layani dia dengan penuh kasih sayang, segelas susu putih, semangkuk sup jagung, dan beberapa potong apel merah yang sudah kukupas… dia terlihat lahap memakan sup jagung buatan mama.
Setelah sarapan, dia bergegas mandi dan kurapikan tempat tidurnya… kulihat di bawah bantalnya, ada HP. Dan begitu kubuka, kulihat fotoku dan dirinya di pantai kemarin sudah dia jadikan wallpaper nya.
Iseng-iseng aku buka sms-nya, isinya cuma sms dari aku, mamanya, dan beberapa teman akademiknya yang mengabarkan kalau mereka sudah sampai di kampung halaman.
Selesai mandi, kita tidak punya rencana untuk bermain kemana-mana… hari ini, kita akan beristirahat di rumah mas doni. Dia mengajakku ke lantai atas… di atas ada loteng tempat dimana dia biasa menyendiri.. memandangi langit, sambil melihat lingkungan sekitar dari atas.
Dia membawa gitar, dan menyuruhku mengambil juice serta beberapa potong apel di kulkas. Kita naik pacaran di atas loteng sambil bernyanyi di iringi petikan gitar...co cwiiit..:)
Nggak kerasa, waktu udah menunjukan pukul 13.00… kita sudah cukup lama berduaan di loteng. Mas doni mengeluh lapar lagi… iiih, dasar ni orang, perutnya cepet banget sih bekerja..hehehe
Kemudian kita turun dan makan masakan mamanya yang sudah tersaji di dapur. Setelah makan, kita bingung mau ngapain… kita buka koleksi dvd milik kakaknya, dan kita menemukan beberapa film action, kemudian kita sepakat untuk menonton salah satu dvd koleksi kakaknya.
Sambil tiduran di atas sofa, nggak kerasa aku tidur beneran dipangkuan mas doni… entah berapa lama aku sudah tertidur, yang aku tau tubuhku sudah dilindungi oleh selimut tipis milik mas doni… aku sempet takut, karena aku hanya berdua di rumah, aku takut mas doni punya pikiran yang aneh-aneh terhadapku… meskipun dalam hati aku percaya dia nggak akan melakukan itu padaku, tapi rasa cemas tetap ada dalam hatiku.
Setelah tersadar dari tidurku, aku langsung menutup seluruh tubuhku dengan selimut, berharap mas doni tidak melihat tubuhku yang tertidur walaupun aku memakai pakaian lengkap dan tidak minim.
Mas doni yang masih asyik menonton dvd, tiba-tiba ikut kaget dengan sikapku… kemudian dia meletakkan remote dari tangannya dan mendekatkan diri ke tubuhku, "tenang aja sayang, aku bukan orang seperti itu…aku mencintaimu dengan tulus, aku ingin menjagamu, bukan merusakmu. Kelak juga tiba waktunya, aku akan menunggu untukmu.”
Sebagai wanita, aku ingin menangis mendengar kata-kata nya… setan apa yang merasuki pikiranku, hingga aku bisa berfikiran buruk tentang pria yang mencintaiku dengan tulus. Aku tertegun melihat sikapnya yang begitu menghargaiku sebagai seorang wanita. Aku malu pada diriku sendiri, yang sudah berfikiran negatif kepadanya.
Lagi-lagi aku hanya bisa memeluk dan bersimpuh padanya, "maafin aku mas…aku hanya takut dan khawatir. Maafin aku sudah berfikiran buruk tentangmu”
Mas doni mengangkatku, mencium keningku dan berkata, “inilah wanitaku…wanita yang selalu menjaga harga dirinya.” Lagi-lagi dia menyanjungku dan memelukku dengan erat.
Suasana sudah semakin mencair…. Kita ngobrol dan bercanda seperti biasa… lalu aku coba Tanya padanya:
Me : “ mas……”
M Doni : “ Iya sayang…..?”
Me : “ kenapa mas menyayangiku ?”
M Doni : “ karena kamu lucu.”
Me : “kenapa mas mencintaiku?”
M Doni : “karena kamu selalu ada difikiranku”
Me : “kenapa mas memilihku?”
M Doni : “karena hatiku yang memerintahku”
Me : “kenapa mas mau menjagaku?”
M Doni : “ karena kamu terlalu berharga untuk tidak kujaga”
Me : “kenapa setelah sekian lama mas baru menciumku?”
M Doni : sambil menatapku “karena kamu begitu berharga”
Me : “kenapa mas menghargaiku?”
M Doni : sambil menatapku lebih dalam “ karena kamu adalah wanitaku”
Tatapannya begitu dalam untukku, jawabannya begitu menyayat hatiku. Sngguh, aku tak tau harus bagaimana menghadapinya,dia begitu sempurna. Dia begitu jujur menjawab setiap pertanyaanku, dan dia begitu tulus menunjukkan rasa sayangnya padaku. Aku ingin menunjukkan rasa sayangku padanya yang tak kalah besar dengan rasa sayangnya padaku… aku ingin menunjukkan bahwa aku juga memilihnya, menyayanginya dan percaya padanya.
Dewi cinta datang disela-sela kita berdua…tatapan ini begitu lama, semakin kuat dan dalam..aku tak bisa menghindarinya…tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendorongku mendekat padanya…sesuatu yang tak terlihat, tapi bisa kurasakan… aku menciumnya… aku mencium bibirnya….dia diam, sejenak dia terdiam, aku pun terdiam…mata kami masih saling memandang.
Aku gugup, sama sekali tak bergerak, aku tak bisa meneruskan ciumanku,tapi aku juga tak sanggup melepaskan bibirku dari bibirnya.. kemudian kurasakan tanganya memejamkan mataku, dan dia juga memejamkan matanya, kemudian dia mendekapku, sambil meneruskan ciumanku.
Lama kami berciuman…seakan aku tak ingin melepaskannya… aku ingin tetap menyatu dengannya…. Kadang kami terhenti untuk menghela nafas…kemudian kami berciuman lagi… 2 3 dan 4 kali kami melakukannya..dan tiba-tiba dia melepaskan ciuman nya.
Dia terlihat ter engah-engah…sambil menekan lenganku dia berkata “cukup dek…mas juga manusia biasa..”
Hahahahahaaaa….dalam hatiku jujur saat itu aku malu, tapi aku geli juga… ekspresinya aneh banget… seakan ketakutan menatapku… hahahahahahaaaa.
Kemudian aku memeluknya sambil membelai kepalanya… “maafin adek ya mas… adek cuma pengen mas tau kalo adek sayang mas, dan adek percaya sama mas.”
Tiba-tiba dia bangkit dan menggilitiki perutku….sambil teriak “ anak nakaaaaaal”…wkwkwkwkwkwwk,,,, kami kembali bercanda dan berperang kejar-kejaran dalam rumah.
Sore hari dia mengajakku untuk berenang. Tapi dasar si mas doni, ngajak berenang tapi akunya nggak boleh renang…jadi aku Cuma suruh nungguin dia aja… hahahahaa…. Dasar sayangku ni lucu banget….
Sesampai di kolam renang banyak cewek-cewek cantik dengan bikininya… ga sedikit cewek yang memandangi kekasihku dengan tatapan genitnya… Hhmmm…ini ni, bahaya…! Melihat kegelisahanku, tiba-tiba mas doni menggandeng tanganku, dan ketika lewat di depan gadis-gadis itu, mas doni tiba-tiba ngomong, “mah,mama tunggu disini ya” hahahahaaa…. Norak banget sih mas pake panggil mama segala…. Hahaha..tapi so cute juga.
Sebelum berenang dia jogging-joging dulu,… trus push up, sit up, dan kemudian…byuuuuur…. Hhhmmm…gantengku lagi bermain dengan air.
Pengen banget ikut nyebur..tapi ngga boleh sama pak komandan L katanya ntar kalo berenang, pake baju renang, tubuhku bisa diliatin orang-orang di sekitar kolam renang. Dan dia ngga terima kana hal itu…xixixixi,lucu banget sih sayangku ini..:)
Bolak-balik kolam hampir 7 kali, dia menepi…aku liat dia kecapekan, lalu au hampiri dia sambil memberikan minuman pengganti ion tubuh buat dia… dia seneng banget… sambil terengah-engah dia bilang, “makasih ya sayang….”
Bolak-balik lagi sekitar 5 kali, akhirnya mas doni selesai berenang..aku bawakan handuk untuk mengusap dan menutupi tubuhnya… dia terlihat senang dengan semua perhatianku.. kami duduk-duduk sebentar sambil aku siapkan peralatan mandinya, kemudian mas doni pergi membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.
Setelah selesai, kami pulang dan mampir ke alun-alun kota untuk menikmati semangkuk bakso…
Tubuh mas doni yang dingin, akhirnya dihangatkan oleh semangkuk bakso panas nan pedaaas.
Menjelang maghrib kita tiba di rumah.. mama sendirian di rumah, papaku masih dinas diluar kota… tiba-tiba mama bilang, “don, disini dulu aja nemenin icha sama tante”
Dengan wajah gembira mas doni menjawab “siap tante ”
Tumben ni mama nyuruh anak orang buat tinggal dirumah…xixixixi, tapi ngga papa lah, beruntung buat aku sama mas doni jadi makin lama berduaan.
Setelah sholat magrib, kami bertiga ngobrol dan bercanda di ruang keluarga… tiba-tiba mama ngomong sama mas doni… sikap mama sih santai, tapi aku tau banget kalo omongan mama ini serius.
Mama bilang ke mas doni “don, tante titip icha ya sama kamu… tante percaya sama kamu. Tante nilai selama ini kamu baik, sama icha,sama tante & om juga. Kamu sopan dan bisa menjaga serta melindungi icha. kamu tau sendiri kan, tante Cuma punya 2 orang anak. Kakanya icha sudah di ambil orang (nikah maksudnya), dan sekarang tinggal icha yang tante punya. Tante rela lakuin apa aja dan berikan apa aja untuk anak tante bahagia. Dari kecil, icha dan kakaknya hampir tidak pernah menderita hal apapun, jadi tante mohon, kelak kamu juga bisa bahagiakan icha.”
Mas doni tertunduk mendengar amanah dari mama, aku memeluk mama dan bilang, “icha sayang mama, icha juga sayang mas doni… mama percaya deh sama kita, mas doni bisa menjaga icha kok mah”
Mamaku memandangku sambil memelukku dengan erat.
Dan mas doni mengangkat kepalanya dan dengan tegas dia berkata “saya janji tante, saya akan menjaga icha seperti tante dan om menjaganya. Saya janji saya akan melindungi icha, dan berusaha selalu membahagiakan icha.”
Dalam pelukan mama aku melihat keseriusan mas doni… aku semakin terharu dengan keadaan ini.
Kita bertiga meneruskan menonton TV, dan tiba-tiba mama bilang…”mama ngantuk..mama tidur dulu ya.. kalian nonton tv aja ngga papa, nanti kalo doni pulang jangan lupa kunci pintu depan dan belakang ya cha”
Setelah mama masuk kamar, mas doni tiba-tiba bilang, “dek, gimana kalo kita tunangan aja?”
“haaaaaaaaaaaaaaaaaaahhh????”
Aku kaget setengah mati mendengar mas doni ingin bertunangan denganku.
Aku masih syoook dengan ucapannya tadi.
Dia menyadarkanku dengan mengecilkan volume TV. Meskipun sudah sadar, tapi aku masih bingung mesti jawab apa dari pertanyaanya.
Mas doni menggenggam tanganku, dan meyakinkanku bahwa dia benar-benar mencintaiku. Sedikitpun aku sudah tidak meragukan cinta dan sayangnya padaku. Cuma aku masih syok aja..nggak nyangka dia bisa berfikiran sejauh itu.
Kemudian aku bertanya, “kok tiba-tiba ngomong tunangan sih mas? Emang kenapa?”
Dengan singkat dia menjawab, “mas Cuma nggak mau kehilangan adek”
Me : “aku nggak kemana-kemana kok mas..aku disini aja, nunggu mas doni J”
M Doni : “adek memang nggak kemana-mana, tapi justru mas yang akan kemana-mana. Setelah lulus nanti, mas akan menjalani pendidikan lagi di Bandung, paling engga selama 1 tahun, setelah itu pasti mas dilempar ke luar jawa, dalam waktu yang tidak dapat dipastikan. Mas ingin tenang dimedan perang. Mas ingin memiliki adek, meski belum seutuhnya. Jadi walaupun mas diluar jawa, adek disini adalah milik mas.”
Aku terharu dengan penjelasannya. Dan dengan senang hati aku menerima pinangannya,,,,
Dalam dekapannya aku masih ingin mengajukan beberapa pertanyaan padanya…
Me : “ mas, kok bisa sih manteb gini sama aku?”
M Doni : “mas juga nggak tau dek. Tapi mas hanya mengikuti kata hati…mas juga nyaman berada disisi adek. Adek bisa melayani mas lahir dan batin. Keluarga kita juga sudah cocok. Mama adek juga sudah menyerahkan adek pada mas. Mas ingin membuktikan keseriusan mas pada adek dan keluarga adek.”
Aku semakin terharu dengan pernyataannya. Dan sudah tak ada pertanyaan lagi yang ingin kuutarakan padanya…
Waktu sudah menunjukan pukul 22.00, mas doni pamit pulang,dan dia menyuruhku segera tidur karena sudah malam. Aku mengantarnya ke halaman depan, kemudian mengunci garasi dan semua pintu.
Dalam kamar aku masih memikirkan kata-katanya….aku bahagia dan masih tidak menyangka…benarkah ini….
Aku pandangi foto kita berdua… dan aku melihat, bahwa mas doni memang tepat untukku.
Aku tertidur sambil memeluk boneka pororo dan foto kekasihku.
Bersambung...
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Bagus ceritanya,
jangan lama2 ya sambungannya, penasaran bngt nh
hehe
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)