Oleh Anindhita Lakshmi
Artikel ini dikutif dari status penulisnya di grup FB Solusi Bipolar. Berikut sharing Lakshmi yang jujur dan lugas.
Halo semuanya apa kabar?
Mau share aja, dulu saya bersikeras untuk tidak minum obat dari psikiater & 100% berserah diri pada terapi-terapi alami seperti olahraga, seni, sosialisasi, dan semacamnya. Sampai-sampai mas Bagus Utomo pun saat pertama kali bertemu saya menyapa saya dengan kalimat "Halo Lakshmi yang tanpa obat!" hehe :p
Beberapa waktu yang lalu saya kembali relapse setelah hampir 1 tahun tidak mengalami relapse (saya didiagnosa Skizofrenia pada tahun 2002 & Bipolar Disorder dari tahun 2006). Saya relapse dalam kondisi kehidupan yang saya pikir sudah sangat ideal & membahagiakan. Semua kejang tersebut membuat daya ingat saya menjadi sangat buruk, kemampuan berbahasa saya menurun drastis (jadi agak gagap atau berbelit karena lidah terasa kaku dan tebal setiap berbicara).
Akhirnya saya sadar bahwa tidak semua gejala/kekambuhan dapat diatasi seluruhnya dengan terapi-terapi alami tersebut. Selama ini saya tidak meminum obat karena semua obat tersebut men-shut down saya selama 48 jam lebih (dulu obat saya Seroquel, Depakote, & Risperdal. Namun 1 minggu yang lalu saya memberanikan diri kembali ke Sanatorium Dharmawangsa (tempat pertama kali saya berobat pada tahun 2002) & kembali menemui psikiater. Di sana saya kembali berkonsultasi, berargumentasi, serta introspeksi.
Kondisi saya saat bertemu dokter, jujur saja, masih sangat defensif. Mungkin karena pengalaman-pengalaman tidak enak dulu (yang saya juga sudah banyak lupa). Sampai pada akhir pertemuan dokter saya memberikan Frimania 400, Remital & Antiprestin, & Pharmaton Formula yang semuanya saya tebus dengan harapan semoga kali ini saya cocok dengan obat-obatan ini karena nama obatnya "baru" semua untuk saya. Malam itu pun langsung saya minum semuanya sesuai dosis.
2 hari kemudian saya bangun. Ternyata obat malam masih terlalu keras efeknya untuk saya. Saya masih tidur kelamaan.
Tapi ada yang lucu. Saya merasa damai. Tenang. Santai. Tapi juga mampu berpikir & tetap bekerja seperti biasa walau masih ada efek "teler" hasil tidur kelamaan (oleh dokter obat malam saya akhirnya dipecah 1/3 dosis agar tidurnya ngga kelamaan). Tapi ini semua seperti pencerahan buat saya. Akhirnya saya menemukan titik damai dengan obat. Bukan berarti lantas ketergantungan! Akhirnya saya dapat beraktivitas dengan "damai", ngobrol dengan siapapun tanpa rasa paranoid, serta bercita-cita tanpa pesimis. Ini unik & langka, perasaan yang cuma saya rasakan kalau manic saja (yang datangnya juga tidak tertebak).
Maaf tulisan saya jadi panjang lebar begini. Intinya, saya hanya ingin menceritakan pengalaman saya, dari "Lakshmi si tanpa obat" (atau anti obat lebih tepatnya), jadi "Lakshmi yang ingin mencoba mengatasi 'masalah' dengan benar." Tidak dokter-dokteran lagi. Jadi, untuk yang butuh, tapi masih belum yakin untuk menemui psikiater, sebaiknya temui psikiater secepatnya, karena mereka punya solusi yang mempercepat pemulihan Anda. Jangan kayak saya yang kelamaan keukeuh main dokter-dokteran, sampai akhirnya relapse berkali-kali & baru pergi ke psikiater setelah sekian ratus relapse.
Salam sehat jiwa :)
Anda bisa menyimak obrolan lengkap Lakshmi dan teman-teman FB-nya di grup Solusi Bipolar.
Penulis adalah seorang Bipolar yang aktif berbagi di media online maupun offline. Anda bisa kenal lebih dekat dengan Lakshmi melalui akun FB-nya disini.
Artikel Terkait:
- Cinta Sejati yang Membuatku Menangis
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Pacar dan Sahabatku Meninggalkanku Bersamaan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Pelajaran Berharga dari Nenek “Berbibir Merah” di Lereng Merapi
- Bagaimana Mengatasi Kejenuhan Rutinitas Kerja dengan Cara Sederhana namun Unik dan Berkesan
- Bagaimana Anda Mendefinisikan Gangguan Bipolar yang Anda Alami?
- Haruskah Menceritakan Semua Masalah Kejiwaan yang Anda Rasakan Kepada Psikiater?
- Jangan Mengatakan, “Aku Tidak Mampu! Aku Bodoh!” Jangan Pernah!
- Puisi Bipolar
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” ( Bagian 2, selesai)
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” (Bagian 1)
- Berdamai Dengan Depresi
- Bagaimana Meyakinkan Orangtua bahwa Anda Sudah Siap Menikah?
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 2)
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 1)
- Tangan Saya Gemetar Ketika Menulis Sebuah Saran di Forum Curhat
- Mimpi Buruk Bukan Alasan Tuk Terpuruk
- The Conclusion Bipolar Symptom of Mine
- 5 Saran Simpel Untuk Cowok yang Sedang Mencari Cewek Idaman
- DETOX, Cara Cepat Buang Racun dari Tubuh
- Blog Curhatkita: Semua Informasi dan Layanan Gratis! Kecuali…
- Satu Langkah Sederhana Mengatasi Kesulitan Bergaul
- Perselingkuhan, Bagaimana Mencegah dan Mengakhirinya?
- Jika Kekasih atau Pasangan Anda Acuh Tak Acuh, Bagaimana Menyikapinya?
- Membebaskan Diri dari Belenggu Bipolar dengan Harapan, Keyakinan dan Tindakan
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- 3 Kunci Penting yang Tak Boleh Diabaikan ODMK Ketika Menjalani Terapi Pemulihan agar Hasilnya Optimal
- Jangan Biarkan Kesulitan Hidup Membuat Anda Terfuruk, Sebaliknya Harus Membuat Anda Lebih Tangguh
- Jangan Mengatakan, “Aku Tidak Mampu! Aku Bodoh!” Jangan Pernah!
- Bagaimana Menanggapi Sikap Negatif Orang-orang Terdekat Terhadap Gangguan Jiwa Anda?
- Satu Kunci Penting yang Sering Dilupakan oleh Pasangan Suami Istri Saat Mengarungi Bahtera Rumah Tangga
- Bagaimana Membangkitkan Gairah dan Semangat dengan Musik?
- Jangan Biarkan Stigma Negatif Gangguan Jiwa Mendikte Kita
- Antara Atlet dan ODB
- Saling Berbagi untuk Mencari Solusi Terbaik Penanganan Gangguan Bipolar
- Oleh-Oleh Nyantri di Pesantren Ustad Yusup Mansyur
- Pelajaran Berharga dari Seorang President Director
- Bagaimana Meyakinkan Orang Terdekat tentang Kondisi Psikologis yang Anda Alami?
- Tanya-Jawab Tentang Bipolar di Inbox Facebook
- 3 Kata Sederhana yang Akan Membuat Anda Menjadi Pemenang
- Apakah Bisa Mengontrol Bipolar Tanpa Obat?
- Bagaimana Menyikapi Masalah dan Menemukan Makna Dibaliknya?
- TRILOGI EBOOK BIPOLAR GRATIS UNTUK ANDA!
- 4 Kunci Penyembuhan Bipolar (Bagian 1)
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Penjelasan Medis Manfaat NONI PLUS Untuk Kesehatan Mental
- Nutrisi Herbal untuk Kesehatan Fisik dan Mental
- Bipolar Care Indonesia, Peduli Penyandang Bipolar
- Menjalani Proses Pengobatan dan Pemulihan Gangguan Jiwa, Butuh Keyakinan dan Kesabaran
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Membebaskan Diri dari Belenggu Bipolar dengan Harapan, Keyakinan dan Tindakan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Sebuah Lukisan, Sebuah Kebahagiaan dan Sebuah Kepuasan Batin
- 3 Kunci Penting yang Tak Boleh Diabaikan ODMK Ketika Menjalani Terapi Pemulihan agar Hasilnya Optimal
- Rekaman Wawancara Tentang Bipolar Dengan Penyiar Radio Nederland Wereldomroep (RNW)
- Bagaimana Anda Mendefinisikan Gangguan Bipolar yang Anda Alami?
- Haruskah Menceritakan Semua Masalah Kejiwaan yang Anda Rasakan Kepada Psikiater?
- Puisi Bipolar
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” ( Bagian 2, selesai)
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” (Bagian 1)
- Gangguan Bipolar dan Skizofrenia Bisa 'Sembuh Total'!
- Bagaimana Menaklukan dan Mengendalikan Jiwa yang Liar?
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
ah... itu siii promo obat maaaang...!!!
bisa jadi dia seles obat..wekekekek
Saya kenal baik dengan Laksmi. Saya sering kemunikasi dengannya di dunia maya. Sebelumnya dia memang gak mau konsumsi obat-obatan. Dia juga seorang bipolar yang aktif membantu teman-teman bipolar lainnya. Seperti yang dia tulis di artikel ini, dia hanya sharing pengalaman pribadinya. Dia bukan sales atau promosi obat! Saya percaya dia gak bermaksud mempromosikan obat.
Wah jadi sales obat ya. Oke juga kayaknya, tapi saya masih lebih seneng gambar di rumah sambil internetan daripada jadi sales (walaupun kayaknya gaji sales lebih gede kali ya daripada jadi tukang gambar).
Berkunjung . Selamat pagi untuk semuanya
Mending minum obat alami aja deh. hehe
Gw bipolar jg deh kyknya. Udah 10tahun kyknya. Blm ke psikiater.
Cerita mbk Lakshmi itu menginspirasi.Saya juga lagi cari solusi ttg kepribadian saya,saya kepribadian tertutup, tapi merasa ada dua orang di diri saya yg saling bertengkar sendiri,buat saya lelah sekali.awal mulanya saat sahabat dekat saya meninggal,tapi saya tidak boleh datang ke pemakamannya karena saya juga baru pulang dari opnam di RS,kita berdua sama2 dirawat di RS sebelumnya.mengalami ketakutan berlebihan dan jadi loner, di bawa ke psikiater sekali diberi obat tablet kecil2,sekecil CTM(lupa nama).saya minum 1 butir malah saya tidak bisa tidur dan terjaga sampai lebih dari 24 jam,tidak makan tidak minum dan tubuh saya tidak bisa saya rasakan samasekali,hanya terbaring diam.Akhirnya obat itu dibuang semua oleh orangtua. Saya memilih untuk terapi religi banyak beribadah sudah kembali normal selama beberapa tahun.Tapi setahun ini drop lagi dipicu kematian orang dekat saya. Saya disarankan psikoterapi katanya belum parah sekali masih awal saja,Sekarang saya konsultasi secara psikoterapi saja(konseling dan curhat),menulis,olahraga dan ibadah tapi kata psikolog jika terapi saya jika tdk berhasil,saya disarankan CT scan ke ahli saraf dan psikiater saja. Defensif terlalu besar,saya malah sering adu argumen dg psikolog saya.terimakasih.
Maaf maksudnya gimana ya? Kan katanya tanpa obat? :? Sori kalo saya nggak nangkep.
Oh maaf maaf baru nangkep saya. Haha. nice share.
Kalau boleh sekalian nanya. Mungkin mas Tarjum bisa bantu juga.
Kalau rawat inap di rsj atau bangsal jiwa untuk bipolar itu bagaimana ya? Apakah baik/perlu/sah2 saja/kurang baik? Dan berapa lama perawatannya? Termakasih.
sya seorg ibu rmh tangga.sya mmiliki seorg ank laki2 yg mengidap pnyakit bd. hnya sja dia tdk merasa jka dia mngidap pnyakit trsebut. yg ingin sya tnyakan, bgaimana cra nya utk meyakinkan dia kalo dia itu megidap pnyakit bp. trima ksh
Hai laksmi, saya rayi. Kebetulan saya juga didiagnosa mengidap bipolar disorder satu tahun yang lalu. Sebetulnya gejala ini sudah dirasakan oleh orang sekeliling saya sejak 9 tahun yg lalu. Tp baru setahun kemarin saya datang ke sanatorium dharmawangsa. Dan dokter memberi saya Frimania dan Depacote. Tapi saya diam diam menghentikan penggunaan obat itu, selalu saya sembunyikan dan tidak mau meminumnya dan justru merasa tersinggung jika keluarga memberikan obat tersebut. Lagipula saya tidak merasa adanya perbedaan dengan meminum obat tersebut. Jika saya harus meminum obat, saya ingin obat yg bisa menenangkan dan juga meredam emosi saya. Apakah dari obat2 yg mbak laksmi minum memiliki efek samping untuk meredam emosi? Terimakasih mbak. :)
Maaf laksmi atau mas tarjum perkenalkan saya taofik kebetulan saya juga didiagnosis bipolar , saya sedang dalam kondisi buruk , saya benar benar bingung saat ini , saya ingin minta sarannya gimana caranya meyakinkan semua orang bahwa saya juga manusia biasa saya sering diperlakukan orang dipandang sebelah mata dan tidak dihargai , bagaimana cara mengatasi hal tersebut ? Saya rasa saya belum mnemukan obat yang cocok .
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)