BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 25 )

    

Oleh Tresya Agnashila

Teman-teman pembaca setia Curhatkita, mohon maaf sebesar-besarnya lanjutan cerita ini lumayan lama tidak tayang. Maklum, kesibukan di dunia nyata sangat menyita waktu saya hingga aktivitas di dunia maya termasuk update blog ini jadi sedikit terabaikan.

Sebagai penebus rasa bersalah saya kepada anda sekalian, sudah saya siapkan 3 episode lanjutan dari Cerbung Cinta ini. Selamat membaca, semoga cerita ini bisa menghibur dan menginspirasi anda sekalian. (Tarjum)



Mobil didepan sudah berjalan dan tiba-tiba tirta menghentikan laju si Jean.

Dia memandangku, memperhatikan tubuhku, dari kepala, punggung , perut hingga kaki.

Dia mendekati sambil lebih meneliti lagi, aku deg-degan melihat kelakuan bocah satu ini. Kemudian dia memegang tanganku dan bilang, “Trust me…”

Buseeeet, aku hampir pingsan dibuatnya !! aku nggak bisa berkata apa-apa, mukaku memerah, tubuhku memanas dan aku cuma bisa mengangguk meng iya kan dia.

Kemudian dia menginjak gas jean 2 kali sambil menginjak koplingnya..kemudian di injakan ke tiga dia melepaskan koplingnya… spontan aku tersentak…dan dia berteriak…
“goooooooo………!”

Hwaaa, tubuhku terombang-ambing didalam mobil..kami melewati medan wang berliku..kanan kiri pepohonan, tanahnya masih agak basah sehingga terasa seperti ban mobil tergelincir…belum lagi batu-batuan besar…. Waaaah, seru banget, bener-bener menguras adrenaline…apalagi buat aku yang baru pertama kali melakukan ini.

Aku Cuma bisa teriak-triak panic sambil menegluarkan wajah serius penuh kapanikan..tapi saat medan nya landai, kami sama-sama menghela nafas lega dan tertawa bahagia… aku melihat tirta sangat mahir memegang kendali si jean.. Ya dia hebat banget dalam hal ini… banyak mobil yang tersangkut atau terjebak dalam Lumpur, tapi kita dan si jean…bisa mulus melaju kedepan…

hingga inilah tiba saat yang paling mendebarkan… dari kejauhan aku nggak meilhat pohon-pohon atau jalan yang terjal lagi… aku kira ini sudah berakhir..tapi tiba-tiba tirta menambah laju mobilnya dan…..
“whaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………….. byuuuur !!!!”
kita nyebur ke sungai….. sontak airnya nyiprat kemana-mana… memang benar ini hanya anak sungai..airnya pun paling hanya sedalam 60 cm, tapi kan tetep sama aja..kita terjun dengan mobil segedhe gini.. waah, bener-bener deh jantung terasa mau copot !!!!
tirta melepas tawanya dengan teriakan bahagiaaaa….!
Yaaaaaa….akhirnya kita bisaaaaa …

Kita berdua turun dari mobil…aku kasian liat si jean…bentuknya udah nggak karuan lagi… bodynya penuh dengan Lumpur dan…wah…acakadut banget lah !!!

Setelah selesai memperhatikan Jean, ternyata diriku sendiri nggak jauh lebih parah dari jean.. ya, ternyata aku juga belepotan Lumpur… kaca mata hamipr tertutup dengan Lumpur dan rambut…ya rambutku juga ngga kalah acakadutnya dengan si jean…owh, ternyata ini kenapa tadi tirta makein topi ke aku..dia masih mau melindungi rambutku…anggota tubuhku yang paling tirta sukai.

Tirta datang padaku yang sedang sedikit membersihkan belepotan Lumpur diwajahku… dengan membawa 2 buah kelapa muda..dia tersenyum bahagia melihat penampilanku.
“hehehehe…ini baru namanya sempurna…”
Dia meledekku dengan penuh suka cita…

Lalu kita minum kelapa muda dipinggir sungai sambil melihat mobil-mobil lain yang terjun ke sungai…
Sungguh ramai hari itu… aku dikenalkan pada teman-teman club nya…

Kami berbincang dan bercanda sambil membahas perjalanan yang kami lakukan tadi… sorepun tiba… tirta bilang akan memberiku hadiah.. kukira perjalanan ini adalah hadiahnya..ternyata tidak..masih ada lagi hadiah darinya.

Dia mengajakku berjalan menyusuri sungai…dan tak berapa lama dia menarik tanganku dan berlari kecil dipinggir sungai.. kemudian dia menunjukkanku keistimewaan yang sangat jarang ditemui..terlebih aku..aku baru melihat peristiwa ini…

Ya, sunset… itu sudah biasa kita lihat..apalagi sunset di pantai bali… tapi kali ini, matahari yang tenggelam di tengah-tengah bukit hingga membuat pancaran sinarnya sepeti gambar setengah hati…. My gooood, sungguh indah cahaya sore ini… dengan nafas terengah-engah kami berdua masih berpegangan tanagn sambil menikmati tenggelamnya matahari dari bukit sebrang….

Makasih ya ta, hari ini kamu memberi hadiah yang belum pernah aku terima…
Tirta terlihat senang melihatku bahagia.

Kemudian kami beserta rombongan bergegas untuk pulang….
Diperjalanan aku tak henti-hentinya membicarakan pengalaman kami tadi… sampai mungkin aku kelelahan, dan lagi-lagi penyakitku kambuh…
Ya, pengalamanku dengan mas doni dulu terulang bersama tirta… lagi-lagi aku tertidur dalam mobil…
Mungkin karena seharian ini aku sangat kelelahan..dan dengan perasaan bahagia, aku tidur di pangkuan jane dengan baju yang masih belepotan…

Pagi hari aku terbangun…. Aku kaget… aku tidak bagun di atas bantal pororoku… selimut ini… kasur ini…ini juga bukan selimutku… dan atap ini… ini bukan atap kamarku…

Haaaaah? Aku dimana???????
Ini bukan rumahku ?? baju ini ?? ini kaos siapa ???
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!!

Aku melihat foto jane terpampang besar dihadapnku, dan ini pasti kamar tirta !!!
Nggak mungkin, nggak mungkin tirta melakukan semua ini !!!!!
Aku berteriak histeris menyadari pakaianku sudah dilucuti dan aku memakai pakaian tirta…

Tirta masuk ke kamar mendengar jeritanku, dan aku melemprinya dengan apapun yang ada didekatku waktu itu..tirta segera datang ke arahku dan mencoba meraih kedua tanganku,.,,aku semakin berteriak kencang dan menangis meronta-ronta…
“tega kamu ta…tega kamu !!!!!!”

Tirta memelukku dengan erat…eraaaat sekali hingga seluruh tulangku terasa sakit…. Aku lemas…. Aku lemas dipelukan tirta… tirta masih memelukku erat.. tapi perlahan dia mulai melepaskan pelukanku..

Aku masih menangisi keadaanku… kemudian perlahan tirta menjelaskan padaku, “maaf cha..semalem terpaksa aku bawa kamu kesini… aku udah anter kamu kerumah, tapi kamu tidur..aku bangunin, sampe aku cubit pipi kamu, aku teriak-teriak ditelinga kamu tapi kamu nggak bangun juga… awalnya aku mau gendong kamu, tapi aku cari-cari kunci rumahmu nggak ketemu juga.
Aku cari di tas, di saku celana, di dompet, nggak ada… semalem kita sampe rumah hampir lebih dari jam 11 aku ada didepan rumah kamu sambil mikir gimana caranya masukin kamu dirumah sampe jam setengah 1…aku juga manusia cha, aku capek… kamu tidurnya kayak orang mati..bener-bener ngga bisa diganggu gugat. Makanya aku putusin buat bawa kamu pulang ke rumah.

Waktu aku gendong kamu, badanmu udah menggigil.. kemarin kita kan ngga bawa baju ganti, badanmu penuh Lumpur bajumu juga basah. Aku nekat aja gantiin kamu pakaian dan bersihin sedikit Lumpur dibadanmu. Tapi bagian-bagian pentingmu aku nggak pegang kok cha. Suer, aku berani sumpah !!! aku nekat gantiin kamu baju karena aku takut nanti kamu malah sakit. Semalem badanmu dah pucet banget. Aku cuma mikir itu…beneran deh cha.”

Aku maasih menangis sesenggukan sambil menutupi tubuhku… bahkan kekasihku pun belum pernah melihat dalamnya tubuhku, tapi tirta…kenapa dia bisa melihat semuanya…

Tapi benar juga, kunci rumah aku taruh dibawah pot bunga, takut suatu saat mama pulang dan aku nggak dirumah, malah mama ngga bisa masuk rumah.. dan lagi, benar memang sampe sekarangpun badanku masih demam..dan aku harusnya berterima kasih sama tirta, karna kalo nggak, mungkin pagi ini demamku akan lebih parah lagi…

Aku sedikit mengurangi volume tangisanku..dan tirta mulai melepaskan tangannya dari tubuhku…
“Maafin aku ya cha..plis maaf banget…”
“iya ngga papa ta… aku yang harusnya minta maaf sama kamu.. makasih ya udah nolongin aku…”
“iyaa…dah kamu tidur aja, badanmu masih lemes gitu. Sory ya kemarin ngajak mainnya terlalu lama, kamu jadi sakit”
“ngga papa ta..aku seneng kok…”

Lalu tirta membaringkanku lagi di tempat tidurnya… dan dia keluar untuk membuatkanku minuman hangat.

Dalam kamar sambil dibalut selimut hangat yang bau khas parfumnya tirta, aku memandangi sudut kamarnya.
Untuk ukuran cowok, kamar tirta tergolong rapi… banyak miniature-miniatur mobil jeep, dan ada juga foto-foto jean… lalu kulihat di samping laptopnya ada foto kecil yang dia pasang dengan bingkai warna hitam… setelah kuperhatikan dari jauh, ternyata itu foto aku,tirta dan adam waktu dulu kami berlibur di rumah kakaknya tirta…hehehe..tirta memasang foto itu di kamarnya…

Tak lama kemudian tirta datang membawakanku segelas susu putih hangat…
“minum dulu cha…”
Aku bangun dan meminum susu itu…
“makasih ya ta…”
“sekali lagi aku minta maaf ya cha… gara-gara aku kamu jadi sakit dan kaget..aku nyesel banget udah ngga nyuruh kamu bawa baju ganti,kalo bawa baju kan kamu nggak mungkin sakit gini…”
“iya..nggak papa tirta…”
“dah, kamu sekarang istirahat dulu…. Aku cariin sarapan buat kamu ya. Kamu pengen makan apa?”
“engga, ngga usah..aku nggak papa kok..anterin pulang aja ya..”
“ENGGA! (tirta menjawab dengan tegas). Kamu ngga boleh pulang sebelum aku yakin kamu sehat..di rumah juga kan kamu sendirian, aku nggak bisa jagain kamu!”

Sambil mengambil gelas susuku dan merebahkanku kembali, “Dah, sekarang kamu tidur lagi, aku pergi cari bubur ayam dulu.”

Badanku masih sangat lemas…. Aku akhirnya terbaring lagi di balik selimut tirta sambil merasakan kepalaku yang kian berbintang-bintang…
Aku pun memeluk gulingnya, dan memejamkan mataku kembali.

Tirta menutup gorden kamarnya, dan dia keluar mencarikanku sarapan…
Aku kembali tertidur di ranjang tirta….
Ya aku baru sadar benar kalo badanku memang sangat deman, kepalaku pusing dan tubuhku serasa memar-memar….
Entah sekarang jam berapa, tirta membangunkanku dari tidur…
“ichaa….ichaaa…. makan dulu cha…”

Aku bangun dan badanku terasa makin lemas dari sebelumnya…
Tirta membantuku bangun dan kemudian dia menyuapiku…
Sesuap demi sesuap…dia menyuapiku dengan bubur ayam yang terasa hangat di tenggorokan…
Habis setengah mangkuk, perutku rasanya sudah tak bisa menerima lagi…pundakku juga lelah ingin berbaring kembali…
Akhirnya tirta mengambilkanku minum, lalu memberiku obat dan vitamin….
Setelah itu aku tidur kembali… dan tirta meninggalkanku sendiri dikamar…

Entah sudah berapa jam aku tertidur…
Aku bangun dengan keringat ditubuhku… iyaa, badanku sudah nggak demam lagi… aku juga sudah merasa lebih baik dari pada tadi…

Tapi kamar ini masih gelap…semua gorden dan jendela ditutup oleh tirta..
Lalu aku coba untuk keluar dari kamar….
Kulihat tirta sedang membaca diruang TV nya… melihatku keluar kamar, dia langsung menghampiriku… sambil memeluk pundakku dia mengarahkanku berjalan ke sofa nya…
“udah enakan cha ?”
“he ehm..lumayan ta…”

Tirta terlihat sangat mengkhawatirkanku…. Dia terus memegang keningku..mencari tau apakah demam masih menempel ditubuhku…

“aku dah nggak papa kok…aku udah sehat ta”
Kemudian tirta mengambilkanku minuman…ya dia sudah membuatkanku lemon tea hangat…dia tau aku paling suka minuman ini. Kemudian dia menyalakanku TV dan membiarkanku memilih sendiri tayangan apa yang ingin aku lihat…

Aku menikmati lemon tea buatan tirta…segar…manisnya gula, asam dari jeruk lemon dan sepet nya daun teh berbaur menjadi satu memberi kesegaran untuk tubuhku… tirta tersenyum dan kemudian duduk disebelahku…
Aku berikan remote padanya…
“terserah kamu aja deh pengen nonton apa..”
Lalu dia mengubah saluran TV yang tadinya berita menjadi tayangan film kartun…
“ini aja ya, biar kamu nggak stress…” hehehe
Aku masih dengan tubuh lemasku, tersenyum aja kea rah tirta…

Tirta tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku Tom N Jerry di televisi… dan aku malah tertawa melihat kelakuan tirta yang terlihat lucu banget saat tertawa…

Lalu aku sandarkan kepalaku di atas sofa…sambil terus memandangi tirta…
Sejenak aku berfikir… kok bisa ya…aku duduk disini, dirumah tirta, memakai bajunya, sambil memandanginya tertawa…

Aku jadi teringat masa-masaku dengan mas doni dulu… dulu kami juga pernah seperti ini….
Nggak terasa air mataku mengalir..ya aku merindukannya lagi…

Tiba-tiba tirta berhenti tertawa dan melihat serius ke arahku… dia seakan paham dengan hatiku… dia tak bicara apa-apa..dia hanya menarik kepalaku dan meletakkan di pundaknya…
“menangislah… habiskan disini”
Aku menangis sambil memeluk perut tirta… dia hanya terdiam, melihat dan merasakan tumpahan air mataku…

Lelah menangis…tirta sama sekali tak bertanya…kenapa? Apa yang kupikirkan dan mengapa aku menangis…? Seakan dia tau apa yang ada dalam hatiku..tapi dia tak mau membuka kembali lukaku…

Dia malah mengajakku bermain PS… ya, tirta menyodorkanku stick PS dan dia mengajariku cara bermain PS….
Lagi-lagi dia membuatku tertawa… aku lupa akan kenanganku dengan mas doni..dan aku hanyut dalam permainan PS ini…

Lama bermain PS, perutku terasa lapar..ternyata tirta juga merasakan hal yang sama..tirta mengajakku keluar untuk mencari makan..tapi..masak aku keluar pake bajunya tirta, sementara bajuku masih penuh dengan Lumpur dan belum dicuci oleh tirta.. ya, ternyata tirta nggak bisa cuci baju…hehehe..akhirnya kami memutuskan untuk membuat mie instant… tirta beli 4 mie instant dan beberapa butir telur di warung.

Kemudian kami memasaknya bersamaan… karena ngga ada nasi, aku masak ke empat mie itu secara bersamaan, dan 3 butir telur aku dadar dan goreng secara bersamaan juga…
Walhaaaaaa, akhirnya sepanci mie instant dan telur dadar ukuran besar siap untuk dihidangkan…

Karena hidup Cuma sendiri, tirta Cuma punya 2 mangkuk kecil dan 2 piring kecil… itupun masih kotor bekas bubur ayamku tadi pagi… duh, dasar si tirta !!!!
Akhirnya kami putuskan untuk memakan mie rebus tersebut bersamaan didalam panci..dan 1 piring untuk tempat telur dadar.. hahaha…

Kami berebut mie dalam panci..sungguh, bakalan lucu kalo kelakuan kita berdua direkam waktu itu… kayak orang nggak makan sebulan aja..berebut mie nya rakus banget..wkwkwkwkwk….
Nggak sampe setengah jam 4 mie dan sepiring telor dadar habis kita lahap berdua… dan lemon tea hangat menjadi penutup yang istimewa.

Selesai makan, tirta meneruskan main PS lawan komputernya…dan aku berjalan-jalan mengililingi rumah kontrakan tirta…
Ya, rumahnya kecil, dari pintu masuk ngga ada ruang tamu..hanya ada teras kecil dengan 2 kursi tamu, dan ketika masuk ada lorong kecil kemudian langsung keruang nonton tv. Dengan 1 tv, 1 lemari kecil, I meja pendek dan 1 set sofa…
Lalu kamar mandi, 2 kamar dan dapur kecil…benar-benar minimalis..tapi semua tertata dengan sangat rapi.

Aku lihat banyak buku-buku tebal di meja dan lemari tirta…ternyata dia hoby membaca… dan dia senang dengan cerita-cerita sejarah, filosofi, phsycology dan tak lupa, semua yang berbau jeep…

Tak satupun kulihat album foto di rumah tirta…iya..nampaknya dia tak terlalu suka dengan foto..tapi kenapa dikamar dia mau pasang fotoku dan adam ? hehehe….

Aku mencoba untuk merapikan sedikit rumah tirta..aku merapikan ranjangnya yang dari tadi malam sudah menghangatkanku…aku rapikan buku-buku yang berserakan dimejanya, dan kemudian aku rapikan dapurnya…

Dia melarangku untuk mencuci piring, tapi aku tetap melakukannya…
Ngga kerasa waktu sudah menunjukkan pukul 19.00…
Aku meminta tirta untuk mengantarkanku pulang…

Tirta kemudian menyuruhku untuk mandi dulu setelah itu baru mengantarku pulang… setelah mandi aku diberi celana pendek nya yang paling kecil dan kaos oblongnya yang masih saja terlalu besar untukku.

Bajuku dia masukkan ke mesin cuci..dan dia bilang, besok kalo udah bersih baru mau diantarkan kerumahku.
Akhirnya dia mengantarku pulang….

Bersambung…



Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 2 komentar ke “Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 25 )
Anonim mengatakan...

siiip, terima kasih. :)
ini baru 1 episode ya?

Anonim mengatakan...

lanjut lanjutt =D

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial