BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 27 )

    

Oleh Tresya Agnashila


Lalu perlahan aku menanyainya,
“Kenapa Ta? ada apa? Coba deh cerita ke aku?”

Dia nampak sangat lemas… dan dia masih saja diam.

Aku berfikir, mungkin dia sedang dalam masalah besar….

Sejak pertama aku kenal dia, dia belum pernah seperti ini…segala masalah bisa dia atasi dengan senyuman… dan ini pasti masalah yang sangat berat baginya.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidak menekannya dengan pertanyaan lagi… lalu aku tersenyum pada diriku sendiri...ya, aku harus membantu Tirta.

Aku pegang kedua pipinya….dan aku tatap matanya, “Udah…nggak usah bingung..sekarang kamu istirahat aja..masalahmu, apapun itu, kita bicarakan besok pagi. Sekarang kamu tidur di sini ya! Kamu boleh tidur di sofa ini.“

Tirta membalas tatapan mataku ketika aku menawarkannya untuk bermalam dirumahku… kemudian dia memelukku… dengan erat dia memelukku…pelukan yang sama ketika aku sakit dulu.
Aku membalas pelukannya…dan kami tersenyum lega bersama.

Lalu aku ambil bantal sofaku, aku letakkan dipahaku dan aku biarkan tirta tidur dipelukanku. Sambil mengusap lengannya, aku berkata dalam batinku…
“Baru kali ini aku liat kamu seperti ini Ta… kamu benar-benar terlihat seperti anak kecil yang kehilangan orang tua. Takut, resah, gelisah, khawatir dan tak berdaya…semua ada dalam tubuhmu malam ini…. Aku di sini Ta..aku disini menemanimu.”

Kulihat Tirta memejamkan matanya…dia memeluk lututku…seperti takut aku akan melangkahkan kakiku.
Cukup lama kami berdiam diri di sofa ini….Kami benar-benar dekat…dan aku benar-benar bisa melindungi tirta kali ini.

Kulihat dia mulai bisa mengatur nafasnya. Dan kulihat matanya sudah terpejam dengan nyaman.. kucoba melepaskan diri dari pelukannya… kusandarkan dia di tempat yang sangat nyaman.

Baru aku akan menginjakkan kakiku dari tempatnya tertidur, tiba-tiba dia memeluk kakiku. Ya…dia memeluk kedua kakiku dan menyandarkan kepalanya dipinggulku…
Aku terhenti…..
Lalu entah dimana kesadaranku…aku mendengar suara…
“menikahlah denganku….”
Iya…aku mendengar suara tirta mengucapkan kata-kata itu…..

Seperti ada petir yang menggelegar ditelingaku…seperti ada angin beliung yang berputar-putar ditubuhku…entah dimana kesadaranku.

Aku tau ini pasti akan terjadi, tapi aku tak menyangka akan seperti ini.
Hampir 15 menit aku berdiri dan dia memelukku seperti ini.
Saat itu aku ngga bisa berfikir…pikiranku benar-benar kosong…yang aku tau, saat ini hanya ada seseorang tak berdaya yang sedang memeluk kakiku.

Lalu aku membalikkan badan dan terduduk didepannya. Kini wajahku setara dengan wajahnya. Aku lihat, dia lebih sadar dari pada tadi ketika dia datang.

Dengan tubuhnya yang kekar, wajahnya yang terlihat tajam, kulihat ada tatapan mata sayu yang seakan memohon untuk memintaku diam.
Aku tak bisa berkata apa-apa…benar-benar tak bisa berkata apa-apa…
Aku hanya terharu dengan caranya memintaku….aku benar-benar terharu…
Aku peluk dia…aku peluk dia lebih erat sambil meneteskan air mata….
Dia kembali memelukku….dengan erat dan lebih erat….
Dia mengatakan dengan tegas…
“tetaplah disini…temani aku…jangan pergi….”
Dia memintaku layaknya anak umur 5 tahun yang meminta es cream pada mamanya…
Dia sangat membutuhkanku.

Ya…kita terhanyut dalam malam itu…. Aku hanya bisa mengangguk tanpa menenangkannya.
Melihat anggukanku…dia pasti berfikir aku mau menerimanya..aku mau menikah dengannya… tapi jujur, malam ini, andaikan aku harus menjawab tidak, aku tidak sanggup mengatakannya.

Dia yang selama ini selalu tegar, saat ini duduk dan bersimpuh dihadapanku…aku tak mungkin tega mengacuhkannya.
Dini hari menjelang…kita berdua pun tidur diatas sofa sambil berpelukan… bukan dia yang memeluk aku…tapi aku yang memeluk dia.

Dia tidur dengan senyum dibibirnya…kulihat guratan-guratan didahinya berubah menjadi mimpi yang indah.
Dia tidur nyenyak dalam pelukku…sedangkan aku… terus memandanginya sambil terus berfikir apa yang akan terjadi dalam hidupku.

aku terbangun dalam pelukannya…. dia tersenyum memandangiku. Belum penuh mataku terbuka, dia sudah memberikan ciuman dikeningku. dia memelukku dengan penuh rasa bahagia, tapi hatiku… masih belum yakin benar dengan apa yang aku lakukan.

Aku harus bagaimana menjelaskan padanya.. aku harus bilang apa? lalu, jika aku tak sampai hati menjelaskan, aku harus bagaimana menjalaninya? Dia terlalu baik untukku…dia terlalu sempurna untuk mendapatkan cintaku yang mungkin tak lebih besar dari biji kwaci.

Tapi jujur, aku masih sangat membutuhkannya… aku nggak bisa melepasnya.. aku butuh dia menjadi penyemangat hidupku, dia yang selama ini sudah membangkitkanku dari keterpurukan.. aku masih sangat butuh pelukannya, aku masih sangat butuh perhatiaannya… jika kali ini aku menolaknya, dia pasti akan pergi jauh dariku… dan aku, harus dengan siapa aku menjalani hari-hariku.

Ya, EGOIS!
Saat itu, mungkin akulah orang paling egois didunia… yang tega membiarkan dia tersenyum diatas kemunafikanku… dan kelak, dia pasti akan sakit mengetahui kenyataan ini.

Aku mencoba untuk mengikuti jalannya…aku mencoba pasrah, akan kemana aku melangkah…dibelakangnya.

Surat mutasi sudah terlanjur ditanda tangani, akhirnya, aku harus pergi.
M : “Ta….nggak papa kan aku pergi ?”
T : “Engga, kamu nggak akan pergi… kamu tetep dihatiku…”
M : “Maksudnya, nggak papa kan kita berpisah… aku harus mengikuti perintah perusahaanku”
T : “Kita nggak pisah kok, kan masih ada sms,tlfn,3G, skype…. weekend juga pasti kita ketemu”
M: “Aku lega deh ninggalin kamu kalo kamunya kayak gini… makasih ya udah dukung karier ku :)”
T :”Iya tenang aja… apapun yang kamu suka, kamu inginkan, asalkan itu baik, pasti aku dukung. kita juga kan bukan anak SMA lagi yg harus pacaran tiap hari ketemu. Kamu punya cita-cita, dan aku nggak punya hak buat menghalangi kamu”
M : “makasih ya ta…. :)”
T :” sejujurnya aku juga berat… mendengar kamu pamit aja aku udah kangen banget sama kamu, apa lagi nanti kalo km udah benar-benar pergi….”
M : “yaaaah si tirta, tadi tegar banget kayak gitu…knpa sekarang malah kamu yang jadi lembek gini !!!”
T : “aku juga berat tau… tapi biar keren aja tadi ngomong gitu!”
M : “hahahaahaa….dasar si tirta !! pantes aja !! tadi gue sempet heran liat dia kayak gitu, sekarang akhirnya dia kembali menjadi tirta yang super konyol”
T: “kamu jangan nakal ya disana…jangan aneh-aneh..! pulang kantor langsung pulang aja, jangan keluar malem-malem. kalo pergi sama orang lain, jangan tidur di mobil. udah ga ada yang angkat lagi kayak aku. hehehe…”
M : “iya iya….. :( tega banget sih bilang aku tidur di mobil… :(”
T :”emang iya kan !!! kalo tidur aja udah kayak kebo, ada gajah betelor di sebelahnya juga ga bakalan bangun !”
M : “halaaaaaah, mana ada gaja betelor !! lagian, gini-gini juga lu cinta kan…weeeekkk….!”

Akhinya kami kembali lagi bertengkar dan bercanda tawa…..
Tirta membantuku mencari rumah kontrakan..dia memilihkan ku rumah yang tidak jauh dari kantor baruku, dia juga memilihkanku rumah yang hanya ada 1 kamar dan bisa dibilang cukup kecil bahkan lebih kecil dari rumah tirta.

Dia juga mencari kawasan dengan keamanan penuh, tempat yang dekat dengan penjual makanan dan tempat yang disekelilingnya ada tukang tambal ban.
Hehehe… tirta sungguh sangat teliti dan menginginkan segala hal yang sempurna untukku… dia sangat tau kebiasaanku, dia juga sangat jeli memilihkan sesuatu untukku.

Tak hanya mencarikanku rumah, setiap hari tirta juga membantuku untuk packing barang-barang… simple sih, aku ngga harus membawa banyak barang karena dirumah baru sudah lengkap perabotan rumah tangga, meskipun seadanya, tapi itu sudah lebih dari cukup untuk seseorang yg hidup sendiri.

Aku hanya membawa pakaian, tas, sepatu, arsip-arsip, boneka pororku, mangkok,gelas,piring dan sendok favoritku dan beberapa barang pribadi lainnya.

Sore itu, 2 hari sebelum kepindahanku tirta mengajakku pergi ke studio foto… dia memintaku untuk memakai gaun yang waktu itu aku pakai di acara nikahan mantannya… sebelumnya dia nggak bilang kalo mau ke studio foto, dia cuma bilang kalo mau ada acara nikahan dan dia pengen aku pakai gaun yg dulu.. tp setelah berangkat, di jalan dia membelokanku ke sebuah studio foto…

“Ngapain kesini Ta?”
“Yuuk, foto dulu!”
“Haaaaaaaaaaaah??? (mukaku pasti aneh banget waktu itu). Gila ajaaa, si tirta yang paling males kalo difoto ini malah ngajak ke studio foto. kesurupan apa nih bocah!!!”
“Kamu nggak rencana buat bikin prewedd kan ???
Tirta cuma tersenyum manis dan menggeret tanganku.

Di dalam, tirta ganti pakaian dengan seragam dinas nya yang super lengkap…dengan jas dan semua pangkat serta bendera dan simbol-simbol yang aku ngga hafal namanya. Kemudian datang tukan foto dan dia bilang mau bikin foto keluarga.

“Haaaaaaaaah foto keluarga?? hahahahaaa, aku cuma tertawa aja liat kekonyolan Tirta… mimpi apa juga nih bocah semalem…”

Masih dalam kegelianku…lalu kami foto bersama. dengan berbagai macam pose…hahaha, tirta nampak serius kali ini.
Dari pose dia duduk dan aku berdiri dibelakangnya, kemudian gantian aku yang duduk dan dia yang berdiri, kemudian sama-sama berdiri, lalu sama-sama duduk.

Dan setelah itu aku bisik-bisik ke telinganya tirta…
“Pose nya jadul banget sih! kayak posenya papa mama jaman aku belum lahir aja!!”
Muka tirta memerah dan malu tertegun melihatku…
T : ”Masak kayak gini jadul sih? bukannya keren ya?”
“Hahahahaaa…” aku tertawa sambil mencubit hidungnya.. ”Kkamu tu ada-ada aja…”

Kemudian tirta terlihat berfikir dan diam sejenak, dan tak lama dia terlihat kegirangan.
“Wah..kenapa lagi ni bocah, td abis aku bilang jadul, dia merenung sekarang kenapa nampak girang banget kayak gitu. ni bocah pasti udah mikir yang aneh-aneh lagi !!!”

Bener aja, ngga ada 5 menit dia minta di foto lagi sama photografernya….
“Mas mas, tolong fotoin lagi ya…!”
Tukang photonya sih iya-iya aja…!

Kemudian dia melepaskan jas seragamnya dan tinggal menggunakan celana serta hem nya.. dia buka kancing pertama dan kedua, kemudian aku disuruh melepaskan sandal hells ku… aku yang masih bengong liat tingkahnya langsung aja di tarik ke arah background gambar pemandangan sawah.

Tiba-tiba, tanpa permisi dia menarik lengan bajunya dan menggendongku… sontak wajahku kaget banget dan teriak nggak karuan… si mas tukang photo ni juga pinter aja, spontan dia langsung ceprat cepretin kegilaan kita…!

Hahaha…dan setelah itu kita jadi berpose makin gila… dari aku gendong depan, gendong belakang..lalu pura-pura aku yang gendong dia…trus pose marahan…dah deh, seru banget pokoknya.

Nggak sadar kita foto udah banyak banget, dan setelah hasilnya diliatin kekita, eh hampir semuanya keren lho… bagus-bagus banget. Tadinya aku sortir aja beberapa foto yg paling bagus, tapi tirta minta semuanya dicetak… al hasil foto-foto orang gila ini memakan dana hampir 2 juta rupiah!!!

Dan parahnya lagi, ni tukang foto ngira kalo kita lagi bikin foto prewedd…wkwkwkwk….


Bersambung...



Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 1
Unknown on Kamis, 20 Juni 2013 pukul 07.56.00 WIB mengatakan...

sambungannya kpn

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial