Oleh Princess Fanfan
Tahun 2005 adalah pertama kali aku ketemu dia. Kita kerja di sebuah restauran di Jakarta. Biasa aja sih orangnya, kalem dan gak banyak omong, tapi sekali ngomong lucu.
Pertama kali aku ngerasa suka ama dia…. kapan yah? Aku gak inget. Cuma seneng aja duduk di sampingnya.
Pertama kali dia peluk aku, waktu aku abis gajian pertama. Aku duduk di loker, siap-siap mau ganti baju seragam. Aku duduk sambil beresin tas yang tadi aku masukin kertas dan amplop asal-asalan. Tiba-tiba dia dateng dan meluk aku.
Temen yang kebetulan lewat mulai godain dia, tapi dia cuek aja. Aku seneng banget hari itu. Makin hari kita makin deket, aku tahu ternyata dia udah punya pacar. Aku iseng aja bilang ama dia, kalo aku pengen jadi pacar keduanya, Aku bilang, dicoba aja sebulan, kalo kamu seneng jalaninnya ya kita lanjutin.
Terus suatu hari dia putus ama pacarnya, dan dia juga gak mau lanjutin ama aku. Aku sedih bange, karena aku suka banget ama dia. Aku selalu suka ama pembawaannya yang tenang, aku suka semua hal tentang dia.
Satu hal yang aku paling suka adalah perasaan yang aku rasain setiap kali dia peluk aku, sebuah rasa lega yang luar biasa, seperti aku menahan napas lama dan akhirnya bisa bernapas lagi.
Aku bilang ama dia, tentang yang kurasa setiap kita berpelukan. Aku gak pernah melewatkan sehari pun untuk bisa lihat wajahnya atau sekedar denger suaranya di telepon.
Akhirnya kita deket lagi, dia sering main ke kostan aku. Suatu hari, dia dipindahin ke cabang lain di jakarta. Aku gak mau kehilangan dia, aku rajin main ke tempat kerjanya yang baru. Apalagi aku denger, ada yang deketin dia di sana. Aku gak rela, hehehe….
Setelah lewat bertahun-tahun, akhirnya aku pindah ke kemang. Makin deket dengan rumahnya, jadi dia lebih sering nemuin aku. Aku gak tau apa yang tiba-tiba aku pikirin, aku bilang ama dia, aku mau pindah keluar kota.
Mungkin udah saatnya kita berpisah karena adanya perbedaan agama bikin aku bingung. Aku gak bisa mengikuti keyakinannya dan dia pun gitu. Tapi, setelah aku pindah ke kota lain pun, aku gak bisa lupain dia. Aku telepon dia untuk dateng karena aku kangen banget. Dia pun dateng.
Setelah beberapa lama kita jalanin itu, aku ambil keputusan baru, aku bilang, aku akan pindah kota lagi. Dia tanya kenapa jadi lebih jauh lagi, itu akan bikin dia tambah jauh kalo mau nemuin aku. Aku bilang, “Aku emang sengaja pindah lagi. Aku gak mau kamu dateng. Aku mau kita bener-bener udahan.”
Lalu aku ngabisin malem tahun baru 2010 ama dia di Anyer, semua kenangan terindah yang kita lewatin di sana. Besoknya, aku pindah ke kota baru. Aku mulai jalanin hidup yang baru tanpa dia.
Aku denger dia punya pacar baru, dan aku sakit hati. Aku bilang ke semua orang kalo aku hamil. Aku mau balikan lagi ama dia, aku gak rela dia ama orang lain. Hanya keluarga yang tahu kalo aku gak beneran hamil.
Semua keluarganya dan keluarga pacar barunya taunya kalo aku hamil. Tapi dia gak pernah dateng sekalipun untuk konfirmasi ke aku. Pernah aku hubungi dia lewat telepon, tapi dia malah nangis karena dia gak mau pindah keyakinan buat nikahin aku, dan dia udah punya seseorang.
Keluargaku menyesalkan kenapa aku nyebarin berita bohong kayak gitu. Aku juga gak tau. Aku nangis tiap malem, selama dua minggu sejak terakhir aku ketemu dia. Waktu itu adalah tanggal 15 Januari 2011. Sekarang aku nulis cerita ini, tanggal 31 Agustus 2014.
Tapi aku tetep nangis tiap malam karena inget ama dia. Setiap malam sebelum tidur, air mataku akan menetes. Aku berdoa agar Tuhan memberikan keihklasan bagiku menerima kenyataan ini.
Sejak 1 Januari 2011, aku gak pernah ketemu dia. Aku udah nyoba untuk move on dan punya pacar baru. Tapi, rasa di hati ini udah mati. Aku gak bisa lagi ngerasain mencintai seseorang. Denger namanya akan bikin aku langsung nangis.
Aku kehilangan orang tuaku sejak umur 18 tahun. Aku sangat terpukul dengan kepergian mama. Tapi sejak kenal dia, aku seperti terobati dengan kehadirannya. Sifatnya yang lembut dan penyayang adalah yang paling kusuka darinya. Aku gak mau dateng untuk nemuin dia, karena yang bisa kulakukan adalah melepaskannya untuk bahagia.
Sampai saat ini hatiku hancur karena mengenangnya, tapi aku gak bisa membuatnya bahagia. Perbedaan agama membuatku menghentikan upaya hatiku untuk lari dan memeluknya.
Sekarang dia udah menikah dengan perempuan yang empat tahun lalu merebutnya dariku. Tapi kurasa tak pantas kalo aku marah pada perempuan itu. Justru dia yang akhirnya mampu memberikan arti pengorbanan untuk cinta. Perempuan itu berkeyakinan yg sama denganku, namun dia rela berpindah agama agar bisa menikah dengan pria yang selalu menjadi pujaan hatiku.
Aku gak tau sampe berapa lama lagi aku harus nangis tiap malem. Aku gak kesel karena aku harus bangun dengan super lelah karena setiap malem nangisin dia. Aku cuma sedih, kenapa TUHAN gak ijinkan aku melupakannya?
Aku gak bisa ngerasain aku lagi seperti yang dulu. Aku yang sekarang sedikit lebih dewasa, tapi gak bisa berhenti mencintainya. Aku sangat suka kepribadianku. Sewaktu dulu bersamanya, aku seorang yang riang gembira sepanjang hari. Kalo aku yang sekarang? Aku yang dikit-dikit nangis, dikit-dikit galau, dikit-dikit ngambek.
Aku yang gak mau mikir tentang hari esok. Aku sering mikirin gimana kalo suatu hari kita ketemuan? apa aku akan tetap bisa merasakan lega saat aku memeluknya?
Kata orang, cinta sejati itu adalah saat kita menemukan seseorang yang membuat kita menjadi orang yang lebih baik, saat hati bergetar setiap mendengar suaranya, saat jantung berdebar saat menatap wajahnya. Dan cinta sejati adalah saat kita mencintai seseorang sangat banyak, sehingga saat berpisah, dia ada di hati selamanya dan takkan terganti.
Saran Tarjum
Hentikan Tangismu dan Tersenyumlah Teman!
Cinta memang luar biasa pengaruhnya kepada pikiran dan perasaan seseorang. Cinta bisa mngguncang akal sehat dan kesadaran. Kita sering tak bisa membedakan mana yang cinta sejati, mana cinta sesaat dan mana yang kecanduan cinta.
Satu hal yang harus kamu bangga, kamu lebih memilih berpisah dengan kekasih dibanding berpisah dengan Tuhan yang kamu yakini, walaupun kamu harus memendam kesedihan mendalam. Saya justru salut dengan pilihan kamu. Cinta manusia tak ada yang abadi dan terbatas. Cinta tuhan abadi dan tanpa batas.
Jangan memaksakan keinginanmu kepada Tuhan. Karena Tuhan maha tahu apa yang terbaik untukmu. Biarlah Tuhan memberi yang terbaik walaupun menurut kita sebaliknya. Ikhlaskan diri untuk menerima takdir Tuhan. Bukalah diri dan hatimu untuk menerima pria lain yang Tuhan pilihkan untukmu.
Jangan bersedih teman! Hentikan tangismu! Bangkit dan tersenyumlah!
Jangan sia-siakan masa depanmu yang masih panjang. Persiapkan dirimu untuk menerima pria terbaik yang Tuhan pilihkan untukmu. Berikan cintamu padanya, sebagai bukti cintamu pada Tuhanmu. Cintailah pria itu sepenuh hatimu. Jangan biarkan dirimu tersiksa karena cintamu kepada satu orang yang bukan lagi milikmu. Cintailah keluarga, saudara dan sesama sebagai bukti cinta dan pengabdiamu kepada Tuhanmu.
Hanya itu yang bisa aku sampaikan. Aku berharap, saran dan kepedulian dari teman mayamu ini bisa membuatmu berpikir jernih, menghentikan tangismu dan tersenyum menatap masa depanmu.
Ilustrasi : radenbeletz.blogdetik.com
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Tuti Ria ass, mau cerita tttg tindakan tipu menipu para tukang di taman rasuna. adik ane kemarin merenovasi ternyata tukang sana banyak ingkat janji dan pinter pinter gombalin aja, kalau pembaca memilik unit di tmn rasuna hati hati karena banyak mafia disana, dari tukangnya jangan mau dikenalin orang sana. mafioso
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)