BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Jangan Malu jika Mengalamai Masalah Kejiwaan

    

Oleh : Tarjum

Pengunjung yang budiman, sebelumnya saya mohon maaf, saya tidak bermaksud menggurui apalagi sok tahu, anggaplah apa yang saya sampaikan ini sekedar saran dari seorang teman.

Saya hanya berharap, jika anda mengalami masalah kejiwaan, jangan malu untuk mengakui bahwa anda mengalaminya. Jangan menganggap bahwa apa yang menimpa anda sebagai aib yang menunjukan kelemahan diri anda. Jangan pula menganggap semua itu adalah kutukan atau siksaan Tuhan. Saya pribadi selalu menganggap apa yang saya alami adalah ujian dari Tuhan.

Orang-orang yang mengalami gangguan mental adalah orang-orang yang bermental kuat, mengapa? Bukankah Tuhan tidak akan menguji seseorang melebihi batas kekuatannya? Tuhan lebih tahu tentang diri Anda dibanding Anda sendiri, Tuhan tahu betul batas kekuatan fisik dan mental Anda. Tuhan tidak akan menguji Anda dengan derita batin yang berat, jika Tuhan menganggap Anda tidak akan mampu mengatasinya. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan apa pun bagi seseorang yang mengalami derita jiwa untuk merasa malu, merasa diri lemah atau bahkan hina. Anda setuju dengan pendapat saya ini?

Tidak mudah memang mengatasi gangguan jiwa, tidak mudah meredakan gejolak batin kita sendiri. Tetapi bukan berarti derita jiwa tak bisa diatasi. Memang, butuh usaha keras, kesabaran dan semangat pantang menyerah untuk mengatasi derita jiwa. Tapi saya yakin, derita batin yang anda alami akan membuat anda semakin tahu dan mengenali siapa diri anda yang sebenarnya. Jika anda mampu mengatasi semua ujian berat itu, anda akan menjadi pribadi yang tangguh luar dalam, tangguh fisik dan mental, percayalah!
Pergulatan mengatasi derita batin adalah perang berat melawan pikiran-pikiran negatif diri anda sendiri. Hanya ada dua pilihan bagi anda: menyerah dan kalah atau bangkit, melawan dan memenangkan perang.

Jika anda membutuhkan bantuan. Jangan malu untuk memohon bantuan dan pertolongan. Dan Jika anda mampu membantu, jangan segan mengulurkan tangan, membantu yang membutuhkan. Saat anda berhasil membantu seseorang mengatasi masalahnya, anda akan merasakan kepuasan batin yang tidak bisa dinilai dengan materi. Kepuasan batin (menurut saya) merupakan salah satu obat mujarab untuk menyembuhkan derita jiwa. Saat anda menolong atau membantu orang lain, hakikatnya anda juga membantu diri anda sendiri.

Problem kejiwaan memang sangat komplek dan rumit. Mengobati gangguan jiwa tidak semudah mengobati gangguan fisik. Gangguan jiwa tidak bisa dideteksi hanya dengan panca indera, Bahkan dengan peralatan kedokteran yang canggih sekalipun. Hanya si penderitanya sendiri yang bisa merasakan betapa pedih dan tersiksanya jiwa. Lebih berat lagi jika orang-oang di sekitar anda (anak, istri, saudara kerabat, teman atau sahabat) tidak mengerti apa yang anda rasakan. Namun, masalah seberat apa pun pasti ada jalan keluarnya. Setiap penyakit pasti ada obatnya, hanya mungkin anda belum menemukannya.

Jika Anda sudah berusaha semampu anda untuk mengatasi derita batin yang anda alami, diantaranya mungkin dengan membaca buku-buku psikologi dan buku-buku self help, konsultasi dengan psikolog atau psikiater, teruskan saja! Namun, terapi pikiran saja tidak cukup, selain mengubah sikap dan keyakinan-keyakinan kita yang keliru, yang lebih penting adalah mempraktikan apa-apa yang kita pelajari. Contoh: Jika anda takut dan malu berbicara di depan umum, maka selain merubah keyakinan bahwa berbicara di depan umum bukan sesuatu yang menakutkan, anda juga (jika ada kesempatan) harus berani mencoba berbicara di depan umum. Dan praktik nyata seperti itu tidak cukup hanya dilakukan sekali dua kali, tetapi berulang kali sampai anda tidak takut lagi—paling tidak sedikit berani—berbicara di depan umum.

Tidak mudah memang untuk melakukan semua itu, saya juga pernah merasakannya. Untuk melakukan tindakan yang menantang pikiran-pikiran negatif kita sendiri—yang telah tertanam begitu lama dan kuat—butuh tekad kuat, kemauan dan yang terpenting keberanian untuk bertindak. Berani dalam arti tidak takut diejek, diolok-olok, dihina dan ditertawakan jika kita gagal melakukannya. Tapi jika anda berhasil melakukan apa yang selama ini sangat anda takuti, anda akan merasakan kepuasan batin tersendiri. Kenyataan (menurut pengalaman saya), tidak seseram seperti yang kita bayangkan.

Seorang praktisi kesehatan mental mengatakan, “Jika anda takut gagal, maka anda memerlukan pengalaman gagal sebayak-banyaknya sampai rasa takut gagal itu hilang”. Saya sudah mencoba mempraktikkannya, hasilnya ternyata sangat positif. Kegagalan-kegagalan yang saya alami, membuat ketakutan saya berkurang. Bahkan saat saya gagal sekalipun, saya tidak merasa tertekan. Ternyata walaupun kita gagal dan mungkin ditertawakan atau diejek orang, toh ternyata dunia tidak kiamat.

Jika sekarang anda merasa malas dan putus asa, itu wajar dan manusiawi. Tapi jangan biarkan keputusasaan menguasai pikiran anda. Buang jauh-jauh kemalasan dan keputusasaan. Semua itu adalah musuh terbesar dalam diri Anda. Menyerah berarti kalah! Anda harus bangkit, melawan sampai akhirnya memenangkan “perang berat” ini.

Selain berusaha, jangan lupa berdo`a, memohon kepada Tuhan. Dekatkan diri kepada-Nya, maka anda akan merasakan ketenangan dan kedamaian jiwa. Tuhan mendengar do`a-do`a anda. Kalaupun Tuhan (menurut angapan anda) belum mengabulkan do`a anda, mungkin Tuhan punya maksud lain. Tuhan maha tahu tentang diri anda dibanding anda sendiri. Jangan sekali-kali berburuk sangka kepada-Nya. Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.

Saya senang, jika melalui blog ini, saya bisa membantu mengatasi masalah-masalah kejiwaan yang sedang anda hadapi. Jika saat ini anda membutuhkan dukungan dan bantuan, mudah-mudahan suatu saat nanti jika kondisi kejiwaan anda sudah pulih, anda bisa membantu orang lain yang mengalami masalah kejiwaan.

Demikian sedikit saran saya, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan di blog ini bisa bermanfaat bagi anda sekalian. Sekali lagi pesan saya, “Jangan sekali-kali menyerah”.

Foto by : flickr.com/photos

Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 5 komentar ke “Jangan Malu jika Mengalamai Masalah Kejiwaan”
Anonim mengatakan...

Salut dan terima kasih atas sharingnya, saya pernah mengalaminya dan memang berat sekali. Tapi toh berkat doa dan dukungan keluarga semua bisa saya lewati,

Tarjum Sahmad on Sabtu, 11 April 2009 pukul 14.35.00 WIB mengatakan...

Terima kasih atas apresiasi positifnya. Paradigma negatif terhadap penyakit kejiwaan masih sangat kuat, perlu usaha-usaha keras bersama kita semua untuk menghapusnya, paling tidak meminimalisirnya.

Anonim mengatakan...

Tulisan yang bagus, dan semoga saya juga mampu untuk mencapai kestabilan jiwa. Amin. Terima kasih banyak.

brozabar mengatakan...

Sy setuju sgt dgn pendapat sudara tentang Tuhan tidak menguji hambanya melainkan Tuhan sudah mengetahui setakat mana kemampuan hambanya..Penulisan saudara memberi sedikit kekuatan pd sy.terima kasih.

Anonim mengatakan...

bagi kita yang mengerti mana yang benar dan salah, mungkin terasa lumayan mudah melewati masa-masa sulit dimana perasaan malu, takut, senang, sedih, cemas, dan panik melanda.

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial