BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

DEPRESI TERSELUBUNG

    

Banyak yang curhat di “Forum Curhat” atau yang curhat via email yang mengalami gejala-gejala gangguan mental tidak memahami gejala apa yang sebenarnya mereka rasakan. Artikel berikut mungkin bisa memberi penjelasan apa sebenarnya yang mereka alami. Dari artikel inilah dulu saya bisa mengetahui dengan jelas gejala depresi yang pernah saya alami.

Artikel ini merupakan tulisan Dr. H. M. Surya, berjudul “Depresi Terselubung dan Peranan Keluarga” dimuat di majalah Suara Daerah terbitan tahun 1988. Artikel ini saya temukan dari tumpukan buku-buku bekas di lemari buku paman saya yang seorang Guru sekolah dasar (SD).

Silakan baca artikelnya dengan teliti dan coba cocokan dengan gejala-gejala yang selama ini anda rasakan.


Beberapa Contoh Gejala Depresi Terselubung

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai banyak manifestasi perilaku para anggota keluarga yang merupakan gejala depresi terselubung. Berikut ini akan dikemukakan beberapa contoh.

Tuan A (51 th) seorang pegawai negeri di suatu instansi, sudah lama merasakan kegelisahan dan rasa cemas yang tidak jelas alasannya. Akhir-akhir ini ia sering marah-marah kepada istrinya maupun kepada anak-anak, nafsu makan menurun, tidak betah di rumah dan tidak dapat tidur dengan baik. Kalau ditanya apa alasannya, Tuan A tidak dapat menjelaskan secara pasti. Dalam empat tahun lagi Tuan A akan pensiun dan enam orang anaknya masih sekolah pada beberapa sekolah negeri dan swasta.

Nyonya B (48 th) adalah istri dari seorang pimpinan suatu perusahaan swasta yang boleh dikatakan cukup maju. Akhir-akhir ini sering mengeluh merasa pusing kepala, tidak ada nafsu makan, susah tidur, dsb. Ia diliputi perasaan was-was pada saat menjelang suaminya pulang dari tempat kerjanya. "Sesungguhnya suamiku sangat mencintaiku, akan tetapi entah apa aku selalu cemas, sedih dan khawatir", kata Nyonya B.

ZK (23 th) adalah seorang mahasiswa tingkat akhir dari suatu perguruan tinggi di Bandung. Semenjak ibunya meninggal dunia karena penyakit kanker kandungan, ia selalu tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, susah tidur, dan selalu ingin pergi tanpa tujuan yang jelas. Yang aneh adalah dia selalu sulit berkomunikasi dengan ayahnya meskipun dulunya ia selalu dekat. Ia merasa canggung atau segan untuk mendekati apalagi berbicara atau bercanda seperti dulu.

Pak M (31 th) seorang guru SD di desa Gunung Salju, selalu merasa diliputi rasa berdosa tanpa alasan yang jelas. Setiap kali berjumpa dengan murid, dengan guru lain, atau Kepala Sekolah, jantungnya berdebar dan diliputi rasa sedih yang mendalam. Kadang-kadang tanpa disadari air matanya menetes, apalagi kalau sedang sendirian. Kalau pulang ke rumah, perasaan itu makin menjadi tatkala bertemu dengan istrinya.

Contoh-contoh di atas hanyalah merupakan sebagian kecil ilustrasi gejala depresi terselubung. Dari contoh di atas, semua gejala akan mengalir ke dalam keluarga meskipun sebabnya berasal dari luar.

Pengertian Depresi Terselubung

Istilah depresi terselubung telah banyak digunakan untuk menunjukan satu pola perilaku tertentu yang dinilai mempunyai kaitan dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Para individu yang dianggap mendapat gangguan depresi terselubung sering mendapat kesulitan dalam perilaku kehidupannya. Gangguan ini tidak hanya menghambat diri yang bersangkutan saja, akan tetapi secara tidak langsung dapat mengganggu kehidupan lingkungan. Dalam kadar tertentu gejala depresi terselubung banyak dihadapi oleh berbagai pihak baik disadari atau tidak, dan pada umunya tidak disadari oleh yang bersangkutan. Dengan demikian maka masalah depresi terselubung dapat dikatakan sebagai masalah semua pihak dan harus mendapat perhatian untuk pencegahan atau penanggulangan. Setiap individu seyogyanya mengenal akan gejala-gejala itu dan berupaya mencegah atau mengatasinya.

Istilah depresi digunakan untuk menamai suatu bentuk gejala gangguan mental yang ditandai dengan penekanan perasaan yang amat mendalam. Sebenarnya depresi sudah tergolong kepada gejala gangguan mental yang patologis, yang berarti sudah menderita sakit jiwa dan memerlukan upaya penggulangan yang serius. Para penderita depresi bisanya sudah tidak mampu lagi mengendalikan perilaku dan kepribadiannya dan bahkan sudah berada dalam situasi alam kehidupan yang berbeda dengan orang-orang normal. Suasana emosional yang tertekan secara mendalam membuat sikapnya yang pasif dan tidak mempunyai arah yang jelas dalam perilakunya. Segala rangsangan yang diterimanya senantiasa menghasilkan respon yang tidak semestinya. Ia selalu merasakan dirinya dalam keadaan tertekan dan hal ini berkaitan dengan gejala-gejala lainnya baik fisik, maupun kepribadian secara keseluruhan.

Telah dikatakan bahwa depresi merupakan penderitaan dari orang-orang yang tergolong terganggu jiwanya secara patologis, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari banyak pula orang-orang yang normal yang menunjukan gajala-gejala seperti yang ditunjukan oleh penderita depresi. Jadi, orang yang bersangkutan sebenarnya normal dalam arti tidak menunjukan gejala kelainan jiwa, akan tetapi dalam kadar tertentu menunjukan perilaku yang bersifat depresif. Gejala depresinya tidak nampak penuh akan tetapi terselubung atau tersembunyi dalam keseluruhan perilaku normalnya. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa depresi terselubung merupakan gejala perasaan tertekan dalam diri orang-orang yang secara keseluruhan tergolong normal. Meskipun terjadi pada orang-orang normal, akan tetapi rasa tertekan ini akan mempengaruhi keseluruhan perilakunya. Bila keadaan ini dibiarkan terus menerus maka penampilan kepribadiannya pun akan mengalami gangguan dan bukan mustahil dapat menjadi depresi yang sebenarnya. Sudah tentu keadaan ini amat kurang menguntungan bagi perkembangan diri yang bersangkutan dan orang-orang lain di sekitarnya. Dan dalam konteks yang lebih luas dapat berpengaruh kepada kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

Artikel selengkapnya yang menjelaskan lebih lanjut tentang gejala-gejala depresi terselubung dan cara penanggulangannya silakan klik situs saya “www.sivalintar.com”

Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial