Oleh : Muhammad Rafi
Gaya pacaran anak muda sekarang sungguh mengerikan dan banyak yang telah keluar dari norma agama dan kesopanan . Jika kita dengar dan baca di media massa Hampir setiap minggu ada saja yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila dan mesum. Berpegangan tangan dan berpeluk erat di tempat-tempat umum sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Kalau beberapa tahun yang lalu masih banyak yang malu melakukannya, sekarang sudah tidak lagi. Anak-anak sekarang sunguh berani dan cuek-cuek bebek aja berciuman dan melakukan hal-hal yang sudah melewati batas norma tersebut. Mereka seperti masa bodoh dengan norma agama dan kesopanan.
Sesal kemudian
Tapi yang aneh setelah mereka melakukan perbuatan zina tersebut dan tiba-tiba hamil di luar nikah, semuanya mengatakan menyesal. Sesal memang selalu datang terlambat dan waktu yang telah berlalu tak akan mampu lagi untuk di mundurkan dan di putar kembali sesuai dengan keinginan kita.
Untuk itu, sebelum semuanya terlambat jauhilah pacaran negatif dan bergaya kebarat-baratan. Jika kita sedang berkiblat ke negara adidaya tersebut sebaiknya di urungkan sebab pemerintah Amerika Serikat (AS) sendiri saja di buat pusing tujuh keliling dengan rendahnya moralitas dan perilaku warganya. Mereka sedang mencari cara untuk memperbaiki moralitas bangsanya yang semakin akut dan parah.
Hampir setiap hari selalu saja terjadi kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap warganya. Selain itu tingginya angka aborsi di negara tersebut, membuat AS mendapat kritikan dan sorotan dari banyak pihak, karena membunuh calon bayi yang sebenarnya mempunyai hak untuk hidup.
Berdasarkan informasi yang di kutip dari KOMPAS, kendati aborsi atau pengguguran janin dilarang, kasus aborsi di Indonesia tergolong tinggi. Setiap tahun diperkirakan terjadi 2,5 juta kasus pengguguran janin di Indonesia. ”Angka itu tidak berubah dari tahun ke tahun,” kata Syaiful W. Harahap dari InfoKespro, pada acara Seminar dan Pelatihan “Memahami Aborsi Sebagai Realitas Sosial”.Salah satu penyumbang tingginya angka aborsi di negara ini di sebabkan banyaknya generasi muda yang masih belia yang melakukan hubungan di luar nikah. Tentu masih banyak lagi bukti-bukti penelitian lainnya yang belum terungkap ke ruang publik.
Catatan:
Kita sebagai bangsa beradab dan beragama perlu kembali mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut kedalam sikap dan prilaku kita sehari-hari. Kita seharusnya bangga dengan adat ketimuran kita yang penuh etika, sopan-santun, dan berbudi pekerti luhur. Bangsa barat saja bangga dengan adat-istiadat bangsa Indonesia dan mau belajar banyak tentang budaya kita, mengapa justru kita yang lahir dan di besarkan di bumi nusantara ini yang malah malu menerapkannya. Tulisan ini di buat bukanlah untuk menggurui melainkan merupakan bentuk keprihatinan akan keberlangsungan generasi muda kita di masa mendatang. Bukankah generasi muda yang punya integritas, sehat fisik, mental dan berwawasan luas yang di perlukan bangsa ini untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan di masa mendatang. Dari sekaranglah kita membina dan menyiapkannya.
Image by : modycomm.blogspot.com/ feeds/posts/default
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Ya, memang gaya pacaran sekarang itu ya seperti itu. Katanya malu kalo masih perawan. Naudzubillah. Tapi orang tua juga ikut andil sih. Mereka malu kalo anaknya belum punya pacar. Disangkanya ga laku !!!. Di tengah derasnya godaan untuk menjalani gaya hidup permissivisme, maka pendidikan agama adalah satu-satunya solusi yang mujarab untuk menghindari anak-anak dan saudara2 kita tercinta dari belenggu nafsu syaithoni. Karena apa yang ditanam maka itu pula yang akan dituai. Hindari saja berpacaran itu. Jangan merasa minder hanya karena berstatus jomblo. Terutama untuk anak gadis ingat : sebab mekarmu hanya sekali.
Ini mungkin efek negatif dari era informasi, dimana informasi bisa masuk ke ruang-ruang pribadi tanpa filter. Salah satu contohnya, saat ini siapa saja (termasuk anak-anak) bisa dengan mudah mendapatkan dan menyaksikan film-film tak senonoh lewat layar ponsel. Sungguh mengkhawatirkan!
Dasar pemahaman agama yang kuat mungkin bisa membendung arus-arus negatif tersebut.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)