Oleh : TarjumJika aku kebetulan berkunjung ke kota Subang pas hari Jum’at, aku selalu memilih untuk sholat Jum’at di Mesjid agung Subang yang megah. Mesjid agung kebanggaan masyarakat Subang yang baru selesai direnovasi itu berdiri kokoh dan anggun di depan alun-alun kota Subang. Berada di dalamnya terasa sejuk dan tenteram.
Setiap aku masuk ke komplek mesjid dari jalan raya yang membujur dari selatan ke utara dan membatasi alun-alun dan komplek mesjid, aku selalu melihat sosok bak ‘patung batu’ tepat di depan pintu masuk komplek mesjid. Siapa pun yang masuk ke mesjid atau melewati jalan raya di depan mesjid agung akan dengan jelas melihat sosok itu. Anda yang pernah sholat Jum’at di mesjid itu pasti pernah melihatnya.
Sosok yang bak patung batu itu tiada lain adalah seorang pria paruh baya tanpa kaki dan tangan yang duduk (sebenarnya mungkin berdiri) di trotoar jalan di depan mesjid agung. Kakinya hanya sebatas pangkal paha, tangannya juga hanya sebatas pangkal lengan. Saya tak tahu apakah cacat fisiknya itu sejak lahir atau karena kecelakaan. Karena ia tak memililki tangan, orang-orang yang memberinya sedekah biasanya langsung memasukannya ke saku bajunya.
Setiap aku menjumpainya, aku selalu memandang tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dia duduk kokoh ditempatnya. Jika kuperhatikan raut wajahnya, tak tampak sedikitpun mimik sedih, penyesalan atau penderitaan. Raut wajahnya dingin seperti tanpa ekspresi, sorot matanya tajam menyiratkan ketabahan dan keteguhan hati. Wajahnya tampak hitam karena sering terkena sengatan sinar mentari. Aku sering melihat dia tetap kokoh tak bergeming di tempatnya walaupun sinar mentari menerpa dan menyengat tubuhnya. Jarang sekali aku melihat dia tersenyum atau berkata-kata. Sosoknya memang sekilas seperti patung batu penjaga mesjid agung Subang.
Aku kagum pada ketahanan fisiknya, keteguhan hati, kekuatan mental ketegaran dan ketabahannya menjalani kerasnya kehidupan dengan kondisi fisiknya yang tak sempurna. Kita yang diberi karunia Tuhan dengan kondisi fisik yang sangat sempurna kadang masih sering mengeluh karena merasa memiliki banyak kekurangan dan kelemahan.
Ket : Gambar yang ditampilkan di atas hanya ilustrasi saja, bukan gambar sosok yang dimaksud dalam tulisan ini.
Artikel Terkait:
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Mengapa dan Bagaimana Dia Jadi Tongki?
- Ebook True Story “Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Ujian Tuhan untuk Seorang Istri Luar Biasa yang Bijaksana dan Berjiwa Besar
- Kejujuran Iblis Kepada Nabi Muhammad SAW ( 2 )
- Kejujuran Iblis Kepada Nabi Muhammad SAW
- Seorang Karyawati Nekad Bunuh Diri
- Pelajaran Berharga dari Nenek “Berbibir Merah” di Lereng Merapi
- Bagaimana Mengatasi Kejenuhan Rutinitas Kerja dengan Cara Sederhana namun Unik dan Berkesan
- Pelajaran Berharga dari Seorang Janda Tua
- Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Pasukan Super Khusus Amerika Serikat, “Tim Enam” Navy SEAL?
- Bagaimana Bertahan Hidup Selama 3 Minggu di Lautan Lepas?
- Zhang Da, Bocah Tangguh yang Pantang Menyerah!
- Inilah Kaver buku “Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”
- Perempuan Tua yang Hilang Ingatan itu Diusir Petugas Ronda
- Keajaiban Memberi
- Ketegaran Jiwa Seorang Sekizofrenia
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Kang, artikelnya saya pasang di kotasubang.com ya? soalnya menggelitik. thxs
Silakan klo memang layak ditampilkan di situs anda. semoga bermanfaat.
kang...sangat emnyentuh hati sy...sy sakhir2 ini sering ke masjid agung kalo jumatan..sebagai new comer di Subang..asli sy Jogja..akang bisa ngeliat klo di parkiran motor pas jumatan, ada jupiter MX..plat AB (mungkin satu2nya di parkiran itu yang plat AB..krn itu plat Jogja)..sy tersentuh agar sy harus pandai bersyukur..mksh kang...
salam-rudhy
Salam kenal wong Jogya, semoga betah di Subang. saya senang klo tulisan ini bermanfaat bagi orang lain. ati-ati parkir motornya lagi musim curanmor..he..he..
rudhy....temanku dan sahabatku.. yang dianugrahi mata hati yang lebih jeli dari orang orang lain yang kukenal..termasuk dari matahatiku sendiri... semoga ALLAH selalu melimpahinya dengan Berkah dan AnugrahNYA. Amin
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)