Tamoxifen sebagai terapi Bipolar (Trial lanjutan)
Oleh: IDS
Tamoxifen sebagai obat golongan SERM (Selective Estrogen Receptor Modulator), akhir-akhir ini mulai banyak dipublikasikan efeknya sebagai neuroprotektor karena telah terbukti secara laboratorium dapat menurunkan ukuran infark secara sementara, serta dapat secara permanen untuk melakukan reperfusi dari iskemia yang terjadi di otak, selain itu beberapa saat yang lalu juga telah diketahui bahwa Tamoxifen mempunyai efek terhadap gangguan bipolar tapi mekanisme kerjanya tidak diketahui secara pasti.
Hingga akhirnya publikasi dari penelitian terbaru terhadap Tamoxifen untuk pasien gangguan bipolar kembali lagi muncul di Archives Journal of General Psychiatry, edisi bulan Maret 2008 yang lalu, dimana disebutkan bahwa Tamoxifen mempunyai hubungan terhadap aktivitas dari protein kinase C (PKC) yang mungkin terdapat pada pasien mania atau bisa dikatakan bahwa Tamoxifen disebut sebagai obat golongan Penghambat PKC.
Untuk membuktikan antimania serta efikasi dari Tamoxifen sebuah Penghambat PKC telah dilakukan penelitian dengan metide acak buta ganda kontrol plasebo, pada 55 pasien yang usianya antara 18 tahun sampai 60 tahun dimana menggunakan pasien dirawat di salah satu unit psikiatri di Izmir, Turki. Semua pasien yang ikut serta dalam penelitian ini didiagnosis bipolar berdasarkan kriteria pada DSM-IV.
Setiap pasien dilakukan intervensi terhadap Tamoxifen atau diberikan plasebo yang dibuat sama persis dengan obatnya sampai lamanya 3 minggu, pasien juga diberikan tambahan Lorazepam 5 mg/hari.
Penilaian utama penelitian ini adalah dari parameter skala YMRS dan kemudian adaah hasil penilaian parameter dari skala CGI (Clinical Global Impressions-Mania scores), dimana tiap minggu scoring depresi dan psikosis dinilai dan diikuti dengan penambahan Lorazepam.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa Tamoxifen memperlihatkan efeknya sebagai antimania dan dapat ditoleransi oleh pasien. Dari hasil temuan ini diperlukan klarifikasi lebih lanjut mengenai hubungannya dengan PKC pada patofisiologi gangguan bipolar dan perkembangan dari obat anti PKC sebagai obat yang potensial sebagai antimania atau sebagai stabilizer mood.
Suber : http://www.kalbe.co.id (15-May-2008)
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)