Oleh : Muhammad Rafi
Alangkah indahnya jika hari-hari yang kita lalui
untuk mencukupkan jatah umur kita diisi dengan rasa syukur
atas segala karunia yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.“Kok menu makanannya cuma yang itu-itu aja sih! Coba kalau ada mobil kan ga’ sulit kalau mau kemana-mana, kenapa rumah kita kayak gubuk reot sementara tetangga kita punya fasilitas dan rumah megah!.......?”
Itulah sepenggal kalimat yang baik secara sadar maupun tidak selalu keluar dari kedua bibir ini. Kita selalu dan selalu saja merasa kurang, itulah sifat manusia yang selalu saja merasa kurang dengan karunia yang di berikan oleh Allah SWT, rasa sykur yang kurang tersebut membuat hari-hari yang dijalani jauh dari kesan Happy. Selalu resah, dan orang-orang yang berprilaku demikian kurang dapat menikmati hidup. Ia di siksa oleh keinginan-keinginan yang jauh dari kenyataan. Keinginan yang besar tidak di barengi dengan kerja keras dan cerdas serta jauh pula dari do’a.
Usia manusia tidak lah panjang, sangat jarang di anatara kita yang di beri jatah umur hingga mencapai usia 80 an atau bahkan 90 an. Rata-rata kita hanya berjatah umur 60 an atau kurang dari itu. Artinya dengan usia yang singkat itu haruskah di isi dengan hal-hal yang kurang menyenangkan?
Kita yang paling mengerti bagaimana caranya membahagiakan diri kita sendiri. Alangkah indahnya jika hari-hari yang kita lalui untuk mencukupkan jatah umur kita dengan rasa syukur atas segala karunia yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga segala keberkahan itu akan senantiasa mengelilingi hidup kita.
Betapa banyak orang-orang yang menurut kita hidup bahagia dengan bergelimang harta, malah sebaliknya hidup resah dan jauh dari kesan bahagia, salah satu menjadi penyebaqb itu semua adalah kurang bersukur atas karunia yang di berikan padanya. Atas dasar itu, bersyukur atas nikmat Allah merupakan kewajiban seorang muslim. Namun, seorang muslim harus memahami cara merefleksikan rasa syukur secara benar. Banyak yang merefleksikan rasa sykur dengan cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syukur itu sendiri,misalnya ada yang mewujudkan rasa syukur dengan cara mabuk-mabukan, pesta pora, pergi ketempat maksiat, hingga melupakan kewajibanya sebagai muslim
Menjalankan perintah-NYA dengan sungguh-sungguh dan ikhlas itulah yang merupakan rasa syukur sebenarnya. Untuk itu raihlah kebahagiaan dan keberkahan hidup dengan selalu bersykur kepada-NYA sehingga kita tergolong hamba-NYA yang ber syukur.
Muhammad Rafi
rafi_m83@yahoo.co.id
Domisili, Provinsi Riau
Image by : aagoes.wordpress.com
Artikel Terkait:
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Tulsan yang sangat inspiratif, nice blog :-)
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)