BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Pernikahan Dini

    

Pengalaman Pribadi

Oleh : Miyosi Aiefiansyah

Apa yang kita pikirkan saat ada orang bilang pernikahan dini? Lagunya Agnes Monica- kah? Menikah karena “kecelakaan” kah? atau menikah karena tidak ingin terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan? dll……

Apapun itu sebagian besar orang pasti beranggapan bahwa menikah di usia muda itu kalau nggak karena hamil ya karena dijodohkan (kalau ini jamannya nenek moyang kita dulu kan). Secara ya (gitu katanya….kosakata anak muda zaman sekarang…he…he) masa muda kan masa-masa yang paling indah, masa-masa yang tidak pernah bisa diulang, dan masa-masa dimana ego masih mengakar kuat di dalam diri. Iya kan. Dengan menikah, semua kebahagiaan akan terengut, tercabik-cabik, dan terampas (hiks….kejam banget…tapi gitu katanya).

Tapi Bang, Mas, Mbak, Cak, Neng, Ibu, dan Saudara……emang bener ya segitu sadiskah….sesadis lagunya Afgan…….

Hu…..hu…hu….hiks…hiks….hiks….benarkah menikah itu hanya akan membawa penderitaan. Meski aku sendiri masih seumur jagung usia pernikahannya, walaupun kenalnya udah 6 tahun yang lalu sih (he…he…kalau ini kan nggak dihitung), tapi udah kutanyakan pada berbagai macam orang mulai dari yang baru aja nikahnya, sampai yang udah lamaaaaaaa banget usia perkawinannya…..truz juga baca buku, lihat kanan kiri, dan kegiatan lainnya yang pada intinya berusaha mencari referensi sebanyak-banyaknya dari orang-orang sekitar……
Tanggapannya macam-macam sih…. Ada yang bahagia banget dengan menikah, ya manusia kan memang tidak luput dari kesalahan, kata orang yang merasa dengan menikah hiduppun sarat dengan banyak hikmah…..

Ada juga yang ngerasa nyesel banget, sampai-sampai keturunannya nati nggak boleh nikah kalau belum bangkotan. He…he… “Pokoknya nggak ada enak-enaknya….yang ada hanyalah menyakiti dan menyakiti….apa yang katanya saling memberi dan menerima? Nggak tuh….Memberi dan menerima dari Hongkong?”, gitu katanya. “Sudah Buk, nggak usah marah-marah…makasih banget informasinya, mudah-mudahan jasa-jasa Ibu diterima disisi-Nya,” gitu kataku pada seorang Ibu muda waktu itu. Truz orang nya bilang dengan nada marah, “Saya kan belum mati, ngapain doanya gitu,”. “Iya buk, Maaf…” ucapku memelas…

Ya begitulah, sebelum aku berubah…….berubah…..dan berubah…..(statusnya: dari single menjadi double), kusempet-sempetin tanya ke orang-orang, dan jawabannya beragam salah satunya seperti yang telah ditulis di atas.

Nggak cuma itu akupun juga mengadakan semacam “jajak pendapat” kepada teman-teman tercinta. Secara ya (kata-kata ini yang saat ini paling populer), aku kan yang paling muda di antara mereka tapi yang paling cepet nikahnya, he…he….(bukan salahku kan….karena kita takkan pernah tahu Maksud Sang Pencipta, Yang bisa kita lakukan hanyalah membersihkan hati sebersih mungkin, berusaha sekeras mungkin, sehingga Allah senantiasa melapangkan jalan kita…he..he…sok imut banget sih ngomong gitu…emang ngerti aku..? he..he..)….balik lagi ya..Ya aku kan yang paling muda sehingga sebagai saudara muda wajib hukumnya bertanya kepada saudara tua yang dinilai lebih senior (gitu kan katanya…) biar nggak disangka melangkahi dan kurang ajar.

Alhasil tanggapannya pun bermacam-macam, mulai dari setuju sampai nggak setuju (baik yang dikatakan secara implisit maupun secara eksplisit)…..

Yang setuju….mereka sangat mendukung dengan keputusanku, bahkan bahagia banget sampai ada yang menangis karena terharu. Seperti hadist Rosulullah SAW,

“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.). dan juga hadist yang berbunyi, “Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas” (H.R. At-Turmidzi).

Apalagi waktu itu orang yang melamarku sudah mengerti dan sudah mampu (bertanggungjawablah..bisa dibilang gitu) jadi nggak ada alasan untuk menolaknya.

Dan satu lagi hadist Rosulullah yang jika mendengarnya membuat bulu kudukku merinding dan menangis yang berbunyi,“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah.Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkanpandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapayang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya”(HR. Bukhori-Muslim).

Jujur aja, sewaktu aku mendengarnya aku jadi ingin menangis, menangis karena malu dan teringat akan dosa-dosa…juga menangis karena bahagia, bahagia karena sebentar lagi akan menjalankan amanah-Nya, amanah yang begitu berat tanggung jawabnya karena menikah adalah sebuah perjanjian yang berat (Mitsaqan Ghalizhan).

Hatiku waktu itu seperti tersirami air dari surga mendengar ceramah mereka…hu…hu…hu…malu banget rasanya menantikan detik-detik pergantian status…..jreng…jreng…….glodak…..

Sedangkan “partai oposisi” atau kubu yang yang nggak setuju mengatakan keberatannya dengan keputusanku untuk menikah. Ada yang secara terang-terangan dan ada pula yang tidak. Alasannya pun macam-macam dan tidak perlu dituliskan, karena aku yakin yang mengalami ini nggak hanya aku, namun semua orang yang memutuskan untuk menikah di usia muda… So What gitu Lhoh (katanya…no problemo….ora opo-opo…nggak masalah….).

RAGU…..ya sempet sih, bertanya ke diri sendiri berkali-kali tapi Alhamdulillah nggak sampek ngomong sendiri (melalui batin aja komunikasinya), menanyakan ke diriku…benarkah aku harus menikah… Ehm…atau ntar..ntar aja ya pas udah umur 30. Gimana ya enaknya……………..

Tentu saja tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi juga nggak sesulit ujian skripsi…he..he…aku mencari begitu banyak referensi……..dan ternyata…..keputusan ku adalah…..Menikah…. ditengah pro dan kontra (kayak artis aja se…ternyata nggak cuma artis…orang awam pun juga bisa)…

Alhamdulillah…..semua sudah terlaksana……

Miyosi Aiefiansyah
Email : yory_2008@yahoo.com
Blog : http://mioariefiansyah.wordpress.com


logo sivalintar



Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial