Oleh : Ade Muharram
Ciri khas dari kebutuhan manusia adalah selalu tergantung terhadap manusia lain ,setiap manusia membutuhkan relasi dgn manusia lain sebagai tempat untuk menciptakan rasa aman dan membongkar keinginan-keinginan terpendam menjadi suatu realita baik hasilnya sesuai dengan harapan ataupun malah terpeleset jauh dari dugaan.
Tak bisa dipungkiri sebuah komunitas merupakan sarana untuk saling berbagi ,saling berkompetisi, dan saling koreksi.
Pergeseran sebuah perjalanan kehidupan dari dunia yag bersifat konvensional menuju jagad raya yang di sebut dunia modern adalah sebuah perjalanan yang banyak dimaknai dengan arti kehidupan yang beragam, berlabel menuju hidup professional dengan sebuah wadah yang disebut globalisasi.
Angin perubahan yang berhembus dari arah barat telah meluluh lantakan sebuah istana kebanggaan pada nilai-nilai religi.
Sebuah perjalanaan kehidupan yang pada akhirnya terjadi pertempuran yang tidak seimbang yang secara cepat telah tegak berdiri dunia global , dunia tanpa sekat,tanpa perbedaan budaya , tanpa wilayah geografis semua menyatu dalam dunia yang mendunia, menjadi satu dari beribu perbedaan, membawa segala aspek yang berharap meningkatkan derajat ,tapi disengaja ataupun tidak membawa pula bergunung-gunung sampah
Berdirinya dunia yang global memberikan suatu kehidupan yang luas , menciptakan peluang sekaligus ancaman
Sebuah pertanyaan yang timbul dari benak “apakah globalisasi ini telah membuat manusia menjadi manusia ataukah malah lebih buas bagai seekor macan ?
Macan yang lapar siap menerkam siapa saja.
Terbukti pada relita terkini telah terjadi perubahan ekspektasi, jati diri, dan orientasi hidup.
Berlabel sebuah gaya hidup, mempertontonkan sebuah drama dari sebuah pesta extravaganza, gelegak hiruk pikuk ambisi mencari kepuasan setinggi yang tak terbatas, hingga tak pernah menyentuh area etika, agama, hanya deretan nafsu-nafsu berjajar, berlari, berjingkrak, agresif menikmati keseluruhan dari tiap bait sajak dari senandung impian warna pelangi jagad terkini dan lampu temaram mesum menyergap syahwat , menggelinjang pada hitam malam tiap malam.
Memancarkan sinar hingga menyilaukan mata membutakan hati
Terus eksis dari detik menuju menit,dari hari menuju bulan, dari bulan menuju tahun setiap nafas adalah kebahagiaan semu, kebahagian mati pada yang satu kenikmatan hanya untuk hura-hura saja untuk di dunia saja.
Manusia global lebih kejam dari seorang firaun.
Menutup akal dan logika membukakan kran lebar-lebar pada pemeliharaan sebuah perilaku hitam menyimpang yang dibungkus wadah kemewahan yang gemerlap untuk setiap dahaga dan laparnya pelampiasan .
Manusia global adalah aku dan kamu ,terpelintir arus perubahan, arus pergerakan masa dari sebuah kemajuan tekhnologi .
Hidup tetapi mati dan cahayanya terus menyedot laron-laron mendekat hinggá bertumpuk saling berebut sebuah bayang …….., ilusi yang memikat menjerat tak bisa lepas
Manusia global pada saatnya engkau akan diingatkan secara ekstrim pada yang punyanya ……. Tapi sadarkah itu ?
Sedangkan rasa sadar kita aja telah dilemparkan pada sejarah masa lalu ?
"Untuk menjadi modern kebanyakan orang malah sibuk memerhatikan gaya berpakaian, cara berbicara, kebiasaan atau perilaku tertentu. Padahal bukan itu yang disebut modern. Hal-hal seperti itu adalah bagian yang sangat dangkal dari modernitas." Indira Gandhi (1917-1984), pemimpin perempuan India.
Maka selamat datang suatu masa ketika hati kita telah diganti menjadi hati macan dan singa , nafsu hewani ……
Selamat datang jaman jahiliyah
Globalisasi menyeret kita sampai jauh , jauh dari tujuan mulia sebagai manusia,
terpuruk ku disini .....
Getir , terus berpikir ……
Terkontaminasi ......
Terpolusi ........
Globalisasi gerbang menuju kematian rasa kemanusian, maka bersoraklah syetan-syetan berwujud manusia sambil bergoyang ditemani music Dangdut erotis,Reggae, Disco,Punkrock, Heavy metal dalam sebuah pertunjukkan akbar dan kolosal menyambut kesuksesan misi “dedemit program” dengan visi dan misi merusak manusia dgn sebuah pesta ,umbar syahwat , harta dan tahta
Aku dan kamu terdegradasi hingga ke dalam jurang tanpa dasar.
Ade Muharram
Email : mm_darmawan@yahoo.com
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)