Oleh : Tarjum
Rosulullah, Muhamad sang Nabi, pribadi agung yang berahlak mulia. Setiap kali saya membaca kisah kesehariannya, kesederhanaanya, sifat penyayangnya, kecintaannya kepada umatnya, keluhuran budi dan kemualiaan akhlaknya, saya selalu tak kuasa menahan gejolak rasa kekaguman yang mendalam. Sering saya tak kuasa menahan air mata keharuan saat membaca kalimat demi kalimat kisah kehidupannya.
Saya mendapat kiriman tulisan dari seorang teman tentang sepenggal kisah keseharian baginda Rasul agung. Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda sebagai kepala keluarga.
Kalau ada pakaian yang koyak, Rosulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh istrinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu istrinya di dapur.
Sayidatina Aisyah menceritakan : “Kalau beliau berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke mesjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang.”
Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentunya baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina Aisyah belum ke pasar.
Maka nabi bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan’).
Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rosulullah.”
Rosulullah lantas berkata, “Kalau begitu aku puasa saja hari ini.” Tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.
Pernah baginda bersabda, sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik terhadap istrinya.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)