Oleh : Tarjum
Teman-teman sekalian mungkin pernah melihat tingkah laku segerombolan semut di sekitar rumah atau di kebun. Saat berjalan dan saling berpapasan sesama semut biasanya saling menyentuh kaki depanya, seolah-olah mereka saling bersalaman dan saling menyapa. Dan itu dilakukakan di manapun sang semut bertemu temannya tanpa kecuali dan tanpa pilih-pilih. Rasanya saya tak pernah melihat sang semut menyapa temannya yang satu dan menghindarai temannya yang lain. Manusia kan kadang pilih-pilih klo mau ngajak salaman menyapa orang lain, iya nggak teman-teman?
Satu poin manusia kalah dari semut!
Ketika sang semut menemukan makanan, mereka akan mengangkutnya bersama-sama ke sarangnya. Mereka tidak saling berebut apalagi saling berkelahi mengambil makanan untuk dirinya-sendiri. Manusia sering saling berebut makanan atau sesuatu dengan sesamanya, kadang saling melukai bahkan saling membunuh untuk mendapatkan sesuatu barang.
Dua poin manusia kalah dari semut!
Ini yang menakjubkan, saat semut berada dalam bahaya pun mereka tetap menjaga kebersamaan dan saling menolong, tidak mementingkan dirinya sendiri. Berikut saya ceritakan sebuah contoh : Kamar mandi kami berada di ujung bagian belakang rumah, dekat dengan pohon rambutan yang banyak sarang semut hitamnya. Semut-semut itu sering masuk tanpa permisi kepada yang punya rumah, lewat daun rambutan yang menempel di ujung genting. Gerombolan semut itu berjalan beriringan menyusuri langit-langit, dinding lalu masuk ke kamar mandi. Semut-semut itu sering melewati pinggir bak mandi, kadang jumlahnya sangat banyak. Sebagian dari semut-semut hitam yang nakal itu sering masuk ke dalam bak mandi yang berisi air. Mereka terapung-apung di atas air bak mandi. Luar biasanya, gerombolan semut yang tercebur dan terapung-apung di dalam bak mandi itu saling berpegangan satu sama lain membentuk satu gumpalan, sehingga mereka bisa bertahan cukup lama tidak tenggelam. Mereka tetap bersama dan berusaha saling menolong ketida berada dalam situasi bahaya. Ketika berada dalam situasi berbahaya, manusia kadang mencari selamat untuk dirinya sendiri dan tak peduli dengan keselamatan orang lain.
Tiga poin manusia kalah dari semut!
Ada lagi yang luar biasa dan lebih menakjubkan. Suatu pagi saat mau mandi, saya melihat bak mandi airnya sangat sedikit, hanya beberapa senti saja dari dasar bak. Tanpa sengaja, saya melihat di bagian dasar bak mandi ada gumpalan kecil berwarna hitam. Penasaran saya mengambilnya dengan jari-jari tangan saya. Saat saya amati, gumpalan hitam kecil itu ternyata segerombolan semut yang telah mati dan tenggelam ke dasar bak mandi. Saya amati lebih dekat, ternyata semut-semut yang sudah tak bernyawa itu masih tetap saling berpegangan satu sama lain. INI BERNAR-BENAR LUAR BIASA DAN MENAKJUBKAN! Meraka tetap bersama, saling setia dan saling menolong saat dalam bahaya, bahkan tetap bersama sampai ajal menjemput mereka. Jika sudah menyangkut keselamatan dan nyawa, manusia kadang lebih mengutamakan dirinya-sendiri ketimbang keselamatan orang lain, bahkan keselamatan orang-orang terdekatnya sekalipun.
Empat poin manusia kalah dari semut!
Mahluk kecil yang sering diremahkan itu ternyata memiliki perilaku yang luar biasa. Sang semut telah memberi pelajaran berharga kepada manusia tentang kebersamaan, tolong-menolong dan kesetiaan tanpa pandang bulu. Bukan hanya saat hidup dan bahagia saat dalam bahaya bahkan sampai menemui ajal pun sang semut tetap menjaga kebersamaan dan kesetiannya. LUAR BIASA!
Empat poin manusia sudah kalah dari semut!
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)