Oleh : Tarjum
Dari beberapa orang teman yang curhat via email, forum, blog atau facebook, saya menangkap ada rasa keputus-asaan karena takanan mental yang begitu berat dan bertambah semakin berat. Sebagian diantaranya ada yang merasa sulit mengendalikan suasana hati dan pikirannya, bahkan merasa kondisi psikologisnya semakin tak terkendali.
Saran yang saya sampaikan kepada sang teman merupakan saran non medis dan lebih bersifat motivasi berdasarkan pengalaman pribadi dan pemahaman psikologis yang saya miliki. Karena saya tak punya latar belakang pendidikan formal psikologi. Namun, saran atau nasihat apa pun yang saya sampaikan hanya sekedar saran yang tak akan berarti apa-apa jika tak ada usaha-usaha untuk menyembuhkan diri-sendiri dari yang bersangkutan.
Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel di situs TDWClub.com berjudul “Beramal Cerdas dan Cermat” yang ditulis oleh Albertus A. Artikel yang sangat menarik ini bercerita tentang usaha seekor calon kupu-kupu muda yang sedang beruaha keluar dari kepompong. Mungkin anda sekalian sudah sering membaca kisah inspiratif ini. Tapi yang menarik bagi saya adalah, ceritanya sangat relevan dengan tema, visi dan misi blog ini. Silakan baca dulu kisahnya.Suatu hari seorang pria duduk dan memperhatikan sebuah lubang di kepompong. Calon kupu-kupu tersebut berjuang keras selama berjam-jam untuk bisa keluar dari celah kecil tersebut. Namun tampaknya usaha tersebut sia-sia, berhenti dan tak ada perkembangan yang berarti. Seolah-olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik dimana tidak bisa berkelanjutan.
Maka, pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu tersebut. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong kepompong tersebut. Kemudian kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya. Namun apa yang terjadi? Kupu-kupu tersebut mempunyai tubuh yang kecil dan sayapnya yang tidak mengembang.
Para pembaca yang budiman. Ketika seekor calon kupu-kupu berusaha keras untuk mengeluarkan badannya melalui lubang yang kecil tersebut, sesungguhnya ada suatu proses biologis dimana cairan biologis tersebut akan dipompa ke seluruh pembuluh sayap sehingga sayap kupu-kupu itu dapat berkembang dengan sempurna.
Lalu apa relevansi cerita tersebut dengan tema, visi dan misi blog ini?
Begini teman-teman, saat seseorang sedang dirundung problem psikologis yang berat, itu ibarat seekor ulat yang berusaha keras keluar dari lubang kepompong. Usaha itu butuh kegigihan, kesabaran dan semangat juang yang luar biasa. Jika sang ulat menyerah maka ia akan selamanya menjadi ulat dan berada dalam kepompong. Sebaliknya jika ia berjuang keras dan berhasil ia akan menjadi kupu-kupu bersayap indah yang bisa terbang bebas kemana pun ia suka, hinggap dan menghisap sari bunga yang harum dan lejat.
Ketika seorang teman sedang bergelut dengan problem psikologis, seperti seekor ulat yang sedang berusaha keluar dari kepompong yang mengurungnya, sebagai sesama ulat, eh, maksud saya teman sang ulat, saya akan membantu bukan dengan menggunting lubang kepompong agar ulat bisa keluar dengan mudah, karena itu justru akan membuatnya lemah. Saya akan memberinya saran bagaimana cara terbaik ia bisa keluar dari kepompong. Saya akan memberinya semangat agar ia tak menyarah dan berhenti bejuang untuk keluar dari kepompong. Saya akan menyarankan kepada sang ulat, JANGAN MENYERAH!….JANGAN PERNAH MENYERAH!….TERUSLAH BERJUANG! Sampai bisa keluar dari kepompong sebagai kupu-kupu bersayap indah yang bisa terbang bebas diantara bunga-bunga nan harum semerbak.
Seperti sang ulat yang sedang menjalani proses perubahan menjadi seekor kupu-kupu, saat anda dirundung prbolem psikologis yang berat, sebenarnya anda sedang menjalani sebuah proses yang akan membuat anda bertumbuh menjadi lebih kuat dan lebih bijaksana secara mental dan spiritual. Jadi, JANGAN PERNAH MENYERAH! Dan TERUSLAH BERJUANG!
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Mas Tarjum anda sekarang ini ulat apa kupu kupu? he he he he ............
Lha, saya kan temannya ulat, berarti masih ulat dong...he..he.. Ulat yang sedang berusaha untuk menjadi sang kupu-kupu.
Namun, saya pernah merasakan berada dalam kurungan kepompomg psikologis bernama bipolar. Betapa sulitnya keluar dari kepompong tersebut sampai saya hampir putus asa dan merasa bahwa saya akan mati dalam kepompong. Atas izin Tuhan saya bisa keluar dari kepompong psikologis tersebut. saya bersyukur setelahnya, karena klo saya tak pernah berada dalam kepompong mungkin saya hanya akan jadi ulat selamanya.
Sungguh beruntung ulat itu cuma membutuhkan beberapa jam saja untuk lepas dari kepompong.Beda dengan saya, saya telah terkurung dalam kepompong psikologis ini sudah hampir 10 tahun dan sekarang masih terkurung.tolong gunting saja kepompong psikologis ini..tolong..siapa aja yang bisa T_T
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)