BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Mengalahkan Rasa Takut dengan Tindakan

    

Sebuah Pengalaman Pribadi

Oleh : Tarjum

Teman-teman sekalian, berikut lanjutan cerita dari tulisan sebelumnya berjudul “Bagaimana Mengatasi Rasa Takut Menjual”. Yang akan saya sharing pada posting ini adalah pengalaman saya sendiri ketika mengikuti Mental Training. Langsung saja silakan simak ceritanya.

Setiap peserta Mental Training termasuk saya, diwajibkan mengenakan pakaian bisnis resmi (Jas lengkap dan dasi). Dengan mengenakan pakaian perlente, jas dan berdasi, kami menawarkan satu paket produk dari rumah ke rumah kepada calon pembeli. Awalnya terasa sangat canggung dan kikuk dan malu memang, namun karena kami semua dituntut untuk bisa menjual, kami memaksa diri untuk melakukannya, mengalahkan rasa takut, canggung dan malu. Setelah melakukan beberapa kali penawaran, rasa malu dan takut mulai berkurang dan keberanian mulai tumbuh.

Orang pertama yang saya tawari adalah, seorang perempuan paruh baya yang sedang memarkir sepeda motornya di pelataran gedung tampat training. Walaupun menolak untuk membeli, dia bersedia memberikan data diri dan nomor telepon. Berikutnya saya menawarkan produk kepada beberapa pedagang kaki lima yang mangkal di pinggir jalan yang saya lewati. Tak satu orang pun yang berminat membeli.

Selanjutnya saya masuk ke pemukiman penduduk terdekat yang cukup padat penghuni. Saya tawarkan produk kepada para penghuni rumah yang kebetulan sedang berada di teras rumahnya. Saya tawarkan juga kepada sekelompok anak muda yang sedang bergerombol di ujung gang perumahan. Sampai saat itu belum ada satu orang pun yang berminat membeli produk yang saya tawarkan. Saya hanya berhasil meminta data dan nomor telepon atau HP mereka.

Saya melanjutkan perjuangan mengatasi rasa takut dan malu menawarkan produk kepada para penghuni rumah lain di pemukiman padat tersebut. Di salah satu rumah yang dihuni seorang wanita paruh baya dan ibunya, saya punya sedikit harapan, karena tampaknya dua orang wanita itu berminat terhadap produk saya, atau mungkin dia hanya kasihan melihat saya menawarkan produk dengan setengah memohon. Saya agak lama duduk di teras rumah tersebut, sambil terus merayu pemilik rumah untuk membeli produk saya. Harapan saya untuk bisa menjual produk pupus, karena yang punya rumah tak bersedia membeli dengan alasan tak ada uang. Saya kembali melangkah menyusuri gang perumahan, mencari calon pembeli lain yang mungkin bersedia membeli produk saya.

Karena waktu sudah makin mepet, sebelum kembali ke gedung tempat training, saya mencoba sekali lagi menemui sekelompok muda-mudi di ujung gang perumahan yang tadi sudah saya tawari. Dengan setengah memohon saya kembali menawarkan produk yang belum juga terjual. Secara halus mereka menolak dengan alasan tak memiliki cukup uang untuk membeli produk saya.

Akhirnya saya kembali ke lokasi training dengan perasaan agak kecewa kerana tak berhasil menjual produk. Saya hanya mendapatkan 20an lebih biodata, nomor telepon dan tanda tangan calon pembeli. Di perjalanan saya bertemu rekan-rekan peserta training yang ternyata juga tak berhasil menjual produknya. Waktu itu saya belum tahu siapa yang berhasil menjual produk.

Pada waktu yang telah ditentukan, semua peserta kembali berkumpul di ruangan training. Trainer menanyakan kepada semua peserta yang sudah menjalankan praktik nyata di lapangan, siapa saja yang berhasil menjual produknya. Ternyata ada 5 orang yang berhasil menjual produknya, bahkan salah seorang diantaranya menjual dengan harga yang lebih mahal dari harga standar yang sudah ditentukan. Mereka yang berhasil menjual produk diminta menceritakan pengalamannya masing-masing, bagaimana mereka bisa menjual.

Salah seorang peserta yang berhasil menjual produk adalah seorang gadis. Ternyata dia berjalan sampai ke sebuah pasar yang jaraknya lumayan jauh dari lokasi training. Di pasar itulah, dengan usaha keras dan kegigihannya dia berhasil menjual produknya kepada seseorang. Dia berhasil meyakinkan si pembeli bahwa produk yang dia tawarkan sangat bagus dan bermanfaat.

Dari praktik nyata di lapangan pada training mental tersebut, saya mengambil sebuah kesimpulan, bahwa TINDAKAN bisa mengalahkan RASA TAKUT. Setiap tindakan yang kita lakukan akan membuat kita setahap lebih berani. Semakin sering kita bertindak untuk melawan rasa takut akan membuat kita semakin berani, sebaliknya rasa takut walaupun tetap ada akan semakin lemah dan berkurang. Sehingga rasa takut itu tak akan lagi menghalangi kita untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan untuk mencapai tujuan-tujuan kita.

Jadi mari kita BERTINDAK, BERTINDAK dan TERUS BERTINDAK untuk mengalahkan ketakutan-ketakutan yang ada di dalam diri kita dan meraih impian-impian kita.
Jangan tunggu besok atau nanti, SAAT INI JUGA BERTINDAKLAH!
SUKSES UNTUK ANDA!



Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 1
Bipolar Disorder on Sabtu, 21 Agustus 2010 pukul 23.29.00 WIB mengatakan...

True that & this method could probably be used for therapy for people who have hard time to socialize & have low self-esteem. That said, I can't stand the "seller" type, at some point they stop being a human & become complete douchebags. They tell you any lie just for the sake of making a sale.

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial