BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Kekuatan Do’a sebagai Penyembuh

    

Tuhan Mendengar Do’a-do’a Kita

Oleh Tarjum

Teman-teman yang budiman, anda mungkin pernah bertanya-tanya dalam hati, “Mengapa Tuhan belum juga mengabulkan do’a-do’a saya? Apakah Tuhan tak mendengar do’a-do’a saya?”
Anda sudah ikhtiar maksimal mengerahkan segala daya dan upaya. Anda juga sudah berdo’a, memohon kepada-Nya siang dan malam, bahkan di setiap kesempatan. Namun belum juga ada tanda-tanda bahwa usaha anda membuahkan hasil dan do’a-do’a anda dikabulkan oleh-Nya sesuai harapan anda,, mengapa?

Seorang kyai pernah menjelaskan, beberapa sebab dan alasan mengapa do’a kita tak dikabulkan. Semua itu kembali kepada diri kita masing-masing, seberapa dekat kita dengan-Nya dan seberapa taat kita menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Konon ada orang-orang yang do’anya mustajab dan dikabulkan Tuhan karena kedekatan dan kesalehan orang tersebut.

Apakah karena kita tergolong hamba-Nya yang kurang dekat atau kurang taat kepada-Nya, lalu do’a-do’a kita tak didengar dan dikabulkan oleh-Nya? Mungkin ya, tapi mungkin juga tidak! Di luar semua hal menyangkut syarat-syarat syariat yang memungkinkan do’a kita dikabulkan, Tuhan maha pengasih, maha penyayang, maha mengabulkan do’a hambanya dan maha segala-galanya. Apa pun yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendaknya.

Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pemahaman, saya berusaha memahami tentang kekuatan do’a sebagai penyembuh. Karena Tuhan maha segalanya berarti dia juga maha mendengar do’a-do’a kita, baik yang terucap maupun yang tidak terucap. Bahkan Tuhan maha mengetahui apa yang tersembunyi di dalam lubuk hati kita yang terdalam. Jadi keliru kiranya jika kita berpikir bahwa Tuhan tidak mendengar do’a-do’a kita.

Tuhan juga maha penyayang. Tuhan menyayangi semua mahluk ciptaanya dengan kemahakuasaan dan kemahaadilan-Nya. Tuhan menyayangi hambanya yang saleh maupun yang ingkar. Lalu mengapa Tuhan mengabulkan do’a hambanya yang satu dan menangguhkan do’a hambanya yang lain? Hanya Tuhan yang tahu. Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Karena itu, Tuhan akan mengabulkan do’a orang-orang yang dikehendakinya.

Karena Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk kita, mungkin Tuhan belum mengabulkan do’a kita karena itulah yang terbaik untuk kita. Bisa saja jika do’a kita segera dikabulkan, malah akan berakibat kurang baik untuk diri kita.

Saya pernah mendengar perkataan seorang kyai dalam sebuah ceramahnya, “Kadang karena saking sayangnya Tuhan kepada hambanya, Dia membiarkan sang hamba dalam deritanya, karena Tuhan ingin melihat cucuran air mata dan mendengar tangisannya.” Benarkah? wallahu alam.

Kita sering membaca kisah orang-orang yang dikasihi Tuhan (para nabi dan rasul). Sebagai utusan Tuhan, Mereka harus melalui jalan terjal dan penuh tantangan maha berat. Tak jarang saat menjalankan perintah Tuhan, mereka harus mengalami derita pisik maha dahsyat bahkan jiwa mereka menjadi taruhannya. Bukankah mereka adalah orang-orang pilihan yang sangat dikasihi dan dicintai Tuhan? Mengapa Tuhan tak memberi kemudahan kepada mereka? Itu semua adalah atas kehandak-Nya. Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk hamba-hambanya.

Sang kyai juga mengatakan bahwa jika do’a kita ingin segera dikabulkan. memohonlah seperti seorang anak kecil yang memohon kepada orang tuanya. Seorang anak kecil biasanya akan menangis sejadi-jadinya jika permohonannya tak dikabulkan kedua orang tuanya. Menangislah di hadapan-Nya, memohonlah dengan sepenuh hati, ungkapkan segala keinginan anda dihadapan-Nya. Semoga Tuhan mengabulkan do’a-do’a anda.

Satu lagi pesan sang kyai, jangan sekali-kali berburuk sangka kepadanya. Jangan berburuk sangka bahwa Tuhan tak mendengar do’a kita, atau Tuhan tak menyayangi kita dan prasangka-prasangka buruk lainnya. Semua itu hanya karena kebodohan dan ketidaktahuan kita. Berbaik sangkalah kepada-Nya.

Saat derita jiwa masih membelenggu diri saya, sering saya berdo’a dengan linangan air mata, kerena saya sangat mengharap do’a saya dikabulkan. Saya merasa tak ada siapa pun yang bisa menolong saya, hanya Tuhan yang bisa menolong saya dan hanya Tuhan yang bisa memberi saya kesembuhan. Saya suka berharap, Tuhan akan segera mengabulkan do’a saya. Kadang saya berharap setengah berkhayal, saat bangun tidur pagi hari, datanglah suatu keajaiban, saya terbebas dari segala derita psikologis yang saya alami.

Kadang saya kecewa, karena apa yang saya harapkan ternyata tak terjadi, tak ada perubahan dalam diri saya. Namun, saya berusaha berpikir positif dan tak berburuk sangka kepada-Nya. Tuhan belum mengabulkan do’a saya karena itulah yang terbaik untuk saya. Saya melanjutkan ikhtiar saya, melanjutkan do’a saya, melanjutkan hidup saya. Saya yakin, Tuhan mendengar do’a-do’a saya. Apa pun yang terjadi pada saya dahulu, saat ini dan yang akan datang adalah atas kehendak-Nya.

Saya selalu berusaha mengingatkan dan meyakinkan diri saya bahwa :
Tuhan maha pengasih dan penyayang kepada hamba-hambanya-Nya.
Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk diri saya.
Apa pun yang terjadi pada saya adalah atas kehendak-Nya dan yang terbaik untuk saya.
Tuhan mendengar do’a-do’a saya dan akan mengabulkan do’a-doa saya pada saatnya.
Ada hikmah (yang belum saya fahami) dibalik setiap peristiwa yang terjadi pada saya.
Tak ada yang tak mungkin jika Tuhan menghendaki.
Jangan pernah berburuk sangka kepada-Nya.
Jangan pernah berputus asa mengharap belas kasih dan ridho-Nya.

Ya Tuhan, berilah aku petunjuk agar aku selalu berada di jalan-Mu.
Berilah juga petunjuk kepada orang-orang yang berada di jalan-Mu dan orang-orang yang mencari Jalan-Mu.
Berilah kesembuhan kepada orang-orang yang sedang menderita sakit.
Berilah kebahagiaan kepada orang-orang yang sedang bersedih.
Jikalau kami khilaf dan menyimpang dari jalan-Mu, maafkanlah, semua itu karena kebodohan kami. Amin.

Curhatkita Mobile, akses blog Curhatkita dari ponsel. Silakan masukan URL ini
[
http://buzzcity.mobi/curhatkita ] di browser ponsel anda.




Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Kekuatan Do’a sebagai Penyembuh”

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial