Oleh Coco
Saya mempunyai pasangan bernama W. Kami sudah menjalin hubungan 2 tahunan. Memang saya merasa nyaman dengannya kecuali utk beberapa hal seperti emosi nya yang sangat tinggi, sifat manja nya dan kurang mandiri, dll. Suatu saat, saya yang selalu mencoba sabar saat emosinya tinggi, akhirnya jenuh juga. Saya selalu menjadi korban dari emosi nya yang tinggi itu.
Pada keadaan dimana saya jenuh dengan hubungan itu, di tempat lain saya mengenal P. Awalnya saya tidak ada rasa apa2 dengannya. Namun ia mendekati saya dan saya luluh dan merespon balik. Saya tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya saat berhubungan dengan W. Saya tidak pernah menyukai atau disukai orang lain, ini adalah kali pertama.
Saya dan P akhirnya semakin dekat, dan si P yg sebelumnya tidak tahu kalau saya sudah punya pacar (W), akhirnya mengetahuinya juga. Si P melihat kondisi saya yg tidak bahagia dengan W. Ia ingin saya bahagia. Dan akhirnya kami semakin dekat. Si P pernah berjanji akan menunggu satu tahun sampai saya lulus kuliah dan tidak dekat lagi dengan W yg satu kampus dengan saya. Tp ternyata si P tidak sanggup menjalaninya, ia cemburu melihat saya dengan W.
Akhirnya saya putus dengan W demi si P. Saya pun menceritakan semuanya kepada si W. Ia sangat membenci P yg telah hadir dalam hubungan kami. Namun, si W kini berubah, ia tak lagi emosian sejak putus denganku. Ia masih terus mengharapkanku. Namun berkali-kali aku bilang kita tidak bisa balikan lagi. Aku merasa tak bertanggung jawab jika aku balikan lagi dengan W dan menyakiti P.
Sedangkan aku dan P semakin dekat. Namun aku merasa tidak senyaman dulu saat pertama kali kenal dengan P. Belakangan aku ketahui P tidak bisa memberiku kenyamanan lebih karena ia juga merasa tidak nyaman karena aku masih dekat dengan W. Sementara aku belum bisa menjauhi W secara penuh karena kami masih sering berinteraksi di kampus, dan dlm beberapa hal saya memang sangat membutuhkan W. Tapi saya ingin sekali bisa berhubungan penuh dengan P. Namun W tidak rela dan merasa sakit hati, sementara si P tidak bisa memberiku kenyamanan karena aku juga masih dekat dengan W, si P tidak menyukai itu.
Sekarang si P dengan tegas memaksa aku utk menjauhi W, aku tidak boleh sahabatan dengan W yg dulunya memang sahabat aku yg berubah jd cinta. Tp aku tdk bisa menuruti kemauan P karena sekali lg dlm beberapa hal aku masih membutuhkan W dan aku nyaman dengan W, ditambah emosinya yg tinggi sudah tak nampak lagi sejak aku putus (tp gak tau kedepannya). Sementara aku tidak tega jika meninggalkan P, karena aku takut terkesan mempermainkan perasaannya saja, ia juga sayang bgt sama aku, dan ia sudah mengatakan pd orangtuanya kalau ingin serius dengan aku. Ditambah aku pernah bilang, aku memilih dia ketimbang W.
Sekarang P menjauhi aku, atas kesepakatan kami bersama, kami break sementara sampai saya lulus kuliah (1 tahun lagi) dan tak bertemu lg dengan W. si P ingin jika aku memilih dia, tak usah ada hubungan apa2 lagi dengan W. Sementara si W meski sudah dekat dgn cwo lain, tp dia masih mengharapkan aku.
Aku merasa tidak adil, saat P menyuruh aku utk tidak berhubungan lg dgn W, aku tidak bisa. Aku tau ia kecewa sekali, dan aku sangat sedih melihatnya. Tp saat P mngusulkan utk kita tidak berhubungan dulu smp saya lulus kuliah, saya menyanggupinya.
Saya bingung, apa yg harus saya lakukan, jiwa saya memang terus bersama W karena keadaan yg mendukung seperti itu. Tp fikiran saya terus tertuju pada P, walaupun masih ada sedikit rasa dgn W yg membuat saya belum bisa jauh total dari W.
Saya harus memilih, apakah kembali dgn W yg masih mengharapkan saya dan bersedia berubah (dlm hal emosi dsb), dan saya tau bgmna nyaman nya dengan si W, namun menyakiti perasaan P dan takut terkesan memainkan perasaan P saja, dan saya takut org lain (tmn2 saya) ditempat saya kenal dgn P, kemudian org tua P yg sudah mengenal saya,, akan memandang saya rendah atas perlakuan saya terhadap P jika saya kembali lagi dengan W...???
Ataukah saya melanjutkan hubungan dengan P secara penuh dan berusaha melupakan W, dan berusaha mandiri tanpa W.. Tp saya belum tau nyaman nya dengan P. Sesungguhnya saya ingin mengetahui nyaman nya berhubungan dengan P, jika tak ada org lain (W) dalam hubungan kami. Saya takut ketika saya memilih P, namun ternyata tidak senyaman dengan W.. Saya takut menyesal melepaskan W jika tak mendapat yg lebih baik.. ???
Jadi saya harus bagaimanakah???
Mohon sarannya..Curhatkita Mobile, akses blog Curhatkita dari ponsel. Silakan masukan URL ini
[ http://buzzcity.mobi/curhatkita ] di browser ponsel anda.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Sebuah hubungan memang seharusnya bisa membuat kedua orang yang menjalaninya merasa nyaman, saling memahami dan saling mengisi. Tentu saja tak ada pasangan yang sempurna, akan selalu ada kekurangan dan kelamahan dari pasangan kita yang harus kita terima dengan tulus. Kalau anda mencari orang yang sempurna, anda tak akan pernah menemukannya.
Sekarang anda dihadapkan pada dua pilihan yang sulit antara W dan P. Kedua orang tersebut masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Anda bingung, apakah melanjutkan hubungan dengan P atau kembali kepada W.
Disini memang dibutuhkan kejujuran dan ketegasan anda. Jujur kepada diri sendiri dan jujur kepada kedua orang yang anda cintai. Jujur pada diri sendiri, apa sebenarnya yang anda cari dan inginkan dalam sebuah hubungan? Siapa diantara dua orang tersebut yang paling memenuhi kriteria anda dan paling membuat anda nyaman dan bahagia saat bersamanya.
Pada akhirnya anda harus memilih satu yang terbaik menurut hati nurani anda, bukan karena alasan lain apalagi yang sifatnya materi. Setelah menentukan pilihan, sampaikan dengan jujur kepada mereka berdua (juga dengan cara yang wajar dan elegan) apa alasan anda memilih satu diantaranya. Mungkin ada yang akan merasa kecewa bahkan sakit hati atas keputusan anda, itu wajar dan manusiawi. Itu konsekuensi yang harus anda dan dia terima. Namun itu lebih baik ketimbang anda terus-menerus dalam kebimbangan dan ketidakpastian diantara dua orang yang anda cintai, yang pada akhirnya malah akan lebih menyakitkan anda dan mereka berdua.
Maslh tentang cinta segi tiga, yg q tw cinta itu tak hrs memiliki,biar pun kita berat untuk melepas salah satu dari mereka tp kita hrus ttp memilih... caranya jgn sampe asara yg sakit harus diiringi dgn rasa hati yg dingin, misalnya dgn cara mendingin kan hati agar ttp cinta sbgi menjalinpersahabt, untuk menbuatnya agar tidak luka semangati dy dgn berbagai cara , dukunglah dy segai orang yg tidak rendah dan kwat hati dlm persoalan cinta, yakinkan bahwa jodoh Allah yg menentukan dan doronglah untuk tidak putus asa agar diberi yg terbaik dari yg kemarin,
istiharohlah, karna kebaikan adalah apa yang anda yakini, bukan dari apa yang cocok di hati..sehingga anda lebih dapat bisa bertanggung jawab atas apa yang anda pilih, mencoba mencintai kekurangannya bukan kelebihannya. karna pada dasarnya kitapun memiliki kekurangan yang akan di sempurnakan oleh kelebihan dari pasangan kita,, jika kita ingin pasangan baik, maka baik pulalah kita.jangan menuntut seseorang untuk baik, tapi berikan contoh bagaimana menjadi pribadi yang baik.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)