Curhat Anisa
Seorang gadis curhat terbuka di blog curhatkita, menceritakan problem psikologis yang dialaminya. Berawal dari komentar teman-temannya yang membuatnya khawatir dan cemas berlebihan. Apa yang terjadi selanjutnya? Silakan simak curhatnya.
Pertama kali aku mengalami depresi, gangguan cemas dan tegang. Pada awalnya kami waktu itu sedang kumpul-kumpul dengan teman-teman gereja. Ada satu teman yang membawa alat pengukur tekanan darah. Kami dengan antusias berebut untuk mengecek tekanan darah kami masing-masing. Pada saat giliranku, wow!..tekanan darahku cukup mengejutkan, 150/86! Seharusnya sih tidak perlu di khawatirkan.Tapi, komentar teman-teman sudah membuatku terlanjur takut kena stroke.
Dari situ kehidupanku mulai mengalami perubahan. Bukan perubahan kearah yang lebih baik tapi sebaliknya. Hingga suatu hari aku mulai mengalami gejala-gejala itu, tangan dan kakiku kesemutan , lemas seperti tidak bertenaga dan tegang di leher belakang. Waktu itu aku masih belum mengerti penyakit apakah ini?
Mama Membawaku ke Dokter Spesialis Syaraf
Setahun bergumul dengan kondisi itu, mama langsung membawaku ke dokter spesialis syaraf di RS. Pelni. Dokter mengatakan aku stres dan tegang.Tekanan darahku juga melonjak tinggi,130/100. Seminggu harus meminum Alganax dan Solaxin membuat tekanan darahku menjadi rendah. Sampai suatu saat aku sedang menonton TV, saat aku mau bangun dari kursi panjang, aku terjatuh.Ternyata karena tekanan darah ku yang rendah.
Tidak lama berselang, mama membawaku ke dokter spesialis syaraf yang lain dan dokter mengatakan hal yang sama, aku stres. Akhirnya,aku mengerti aku mengalami apa .Tapi, tidak semudah itu untuk bisa menerima semua kenyataan itu.Setahun lebih bergumul dengan depresi dan tegang tanpa obat. Hingga akhirnya aku berinisiatif pergi menemui psikiater tanpa sepengatahuan orang tuaku. Aku pergi ke RSCM. Tapi terkendala biaya yang terlalu mahal.
Menemukan Solusi di KPSI
Setelah aku bergabung di Grup Facebook KPSI (Komunitas Peduli Sekizofrenia Indonesia) aku mengikuti acara dalam rangka hari kesehatan jiwa di RS. Soeharto Heerdjan, Grogol. Di sana aku bertemu dengan seorang dokter yang cocok untukku. Akhirnya aku memutuskan untuk pindah dengan beliau. Karena lebih dekat dari rumah dan dokterku ini lebih enak untuk diajak ngobrol, juga lebih sabar. Dia banyak membantuku.Dosis obat ku juga sudah mulai mengalami penurunan.
Aku bersyukur, itu berarti aku sedang menuju perkembangan ke arah yang lebih baik.Kiatnya hanya tidak boleh menyerah dan jalani pengobatan dengan rutin supaya bisa lebih cepat sembuh.
Anda mau memberinya saran dan dukungan, silakan sampaikan di kolom komentar.Curhatkita versi mobile, masukan URL ini: http://buzzcity.mobi/curhatkita atau http://mippin.com/curhatkita di browser ponsel anda.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
jangan lupa berdoa kepada tuhan
obatnya depresi adlah BANYAK BERSYUKUR. gitu aja so simpel.. seperti pengalaman ku juga.
Stres dan Depresi merupakan salah satu gangguan dari Syaiton yang terkutuk, maka berlilndunglah selalu kepada Allah SWT, mendekatkan diri kepada Allah, ikhlas, berserah diri, Baca Al Baqoroh tiap hari, baca Al Ma'tsurat tiap pagi dan sore, banyak dzikir, sholat tahajud, dsb. semoga lekas sembuh :)
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)