Kisah Cinta Pasien Skizofrenia
dengan Suster Perawat Rumah Sakit
Oleh Rois Nurhadi"Aku akan merawatmu hingga akhir hayatku," ujar Juleha kepada Romero.
"Terima kasih kekasihku, Juleha, beri aku semangat yah buat aku berjuang sekuat tenaga untuk melawan penyakit ini hingga akhir hayatku," ujar Romero.
"Semangat Romero!!!" Juleha memberi semangat.
"En...jangan lupa berdo’a agar kita berdua diberi kekuatan dan kesabaran dalam melewati ujian dari Tuhan ini," ujar Romero.
"Oh ini ujian dari Tuhan yah...?" tanya Juleha.
"Ya iyalah, masa ya iya dong! dasar otak emot kamu...," ujar Romero
"Nah kamu apalagi. mau sama cewe lemot kaya aku, sama bengongnya kamu," balas Juleha.
Tiba-tiba ada suara keras yang berteriak dari kejauhan, "Suster!!! tolong!!!!"
Suster Juleha pun spontan berbicara kepada Romero, "Eh, aku samperin pasien itu dulu yah..!"
"Lah katanya mau ngerawat seumur hidup guwe...kamu bagaimana sih...?"
Romero bertemu dengan Juleha di ruangan santai di rumah sakit.
"Maaf Romero, aku kan sedang merawat pasien lain, kamu ga sabaran deh," ujar Juleha.
"Sabar, sabar! ngomongnya emang mudah, tapi prakteknya susah tahu...!" balas Romero.
"Ya udah kalo marah lagi, kita putus aja deh, jadi orang ngomel melulu...bosen tau!"
"Yaudah kita putus! Deal" balas Romero.
"Yaudah kita putus!" ujar Juleha.
Gubrak!!! Tiba-tiba Romero terbangun dari tidurnya, "Anjrit! cuma mimpi doang..!?"
Inspirasi apa yang anda dapatkan dari cerita ini? Silakan sampaikan di komentar.
Jika menurut anda tulisan ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook dengan mengklik tombol share di bawah atau di atas posting ini. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tentang penulis : Rois Nurhadi, tinggal di Jakarta. Anda bisa berkenalan lebih dekat dengan pria humoris yang mengaku "hanya orang biasa" ini di akun facebooknya.
Artikel Terkait:
- Cinta Sejati yang Membuatku Menangis
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- "Lakshmi Si Tanpa Obat"
- Pacar dan Sahabatku Meninggalkanku Bersamaan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Pelajaran Berharga dari Nenek “Berbibir Merah” di Lereng Merapi
- Bagaimana Mengatasi Kejenuhan Rutinitas Kerja dengan Cara Sederhana namun Unik dan Berkesan
- Bagaimana Anda Mendefinisikan Gangguan Bipolar yang Anda Alami?
- Haruskah Menceritakan Semua Masalah Kejiwaan yang Anda Rasakan Kepada Psikiater?
- Jangan Mengatakan, “Aku Tidak Mampu! Aku Bodoh!” Jangan Pernah!
- Puisi Bipolar
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” ( Bagian 2, selesai)
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” (Bagian 1)
- Berdamai Dengan Depresi
- Bagaimana Meyakinkan Orangtua bahwa Anda Sudah Siap Menikah?
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 2)
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 1)
- Tangan Saya Gemetar Ketika Menulis Sebuah Saran di Forum Curhat
- Mimpi Buruk Bukan Alasan Tuk Terpuruk
- The Conclusion Bipolar Symptom of Mine
- 5 Saran Simpel Untuk Cowok yang Sedang Mencari Cewek Idaman
- 7 Foto yang akan Membuat Anda Tersenyum
- 5 Alasan Mengapa Aku Selalu Santai dan Tersenyum
- Foto Saya dengan Seorang Teman Masa Kecil
- Foto Saya Dicium Cewek Bule !
- Wisata Pedesaan (III) : “Nikmatnya Ikan Bakar, Cobek Belut dan Sate Siput”
- Wisata Pedesaan (II) : "Asyiknya Menangkap Ikan, Belut dan Siput"
- Wisata Pedesaan (1) : “Turun ke Sawah, Yuk!”
- Rileks dan Tersenyumlah !
- “Tertawalah!”
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)