Oleh Tarjum
Pagi ini (Rabu, 16 Maret 2011), begitu membuka email saya dikejutkan oleh sebuah email dari seseorang yang kemarin (Selasa, 15 Maret 2011) mengirim email tanpa isi dengan judul email “Saya butuh bantuan”.
Saya membalas email tersebut sbb :
Apa yang bisa saya bantu, mohon cerita lebih jelas dan rinci.
Silakan tulis dan kirim curhat anda ke email ini. rahasia anda terjaga.
Hari ini dia mengirim dua email sekaligus.
Isi email pertama sbb :Pesan itu untuk kakak saya.
Silahkan kapan-kapan datang untuk tahlilan kematian saya.
Alamat saya Tugu, Sliyeg, Indramayu.
Isi email kedua sbb :Silahkan RCTI datang.
Alamat saya Tugu, Sliyeg, Indramayu.
Email ini dikirim dari perangkat seluler/HP (dari keterangan di bagian bawah email)
Saya belum tahu apakah email ini iseng atau memang serius. Namun untuk sementara saya menganggap email ini serius. Saya segera membalas email yang mengejutkan ini sbb :
Mengapa anda memilih jalan kematian?
Tak adakah jalan lain yang bisa anda tempuh?
Bukankah Tuhan tak meridhoi perbuatan itu?
Dan Tuhan akan meminta pertanggung jawaban anda setelah kematian anda!
Bukankah Tuhan telah memberikan segala yang kita butuhkan untuk meraih yang kita inginkan, mengatasi setiap masalah yang menghadang.
Izinkan saya mengetahui masalah anda, sebelum anda mengambil keputusan!
Mudah-mudahan saya bisa membantu! Karena saya juga pernah punya keinginan
untuk mengakhiri hidup saya!
Klo ada kesempatan saya ingin bertemu anda!
Salam,
Tarjum
Kalau memang email ini benar dari seseorang yang berniat melakukan tindakan bunuh diri, saya berharap semoga dia mengurungkan niatnya. Dan semoga dia masih sempat membaca email ini. Semoga dia bisa menemukan jalan keluar terbaik dari masalah berat yang dihadapinya saat ini.
Jika ada diantara teman-teman sekalian ada yang domisilinya dekat dengan alamat yang dia tulis di atas, mohon bantuannya untuk mengecek kebenaran email ini.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
lho, email balasannya mengerikan juga buat saya mas,
anda bilang ingin mengakhiri hidup juga,
seriuskah?
@mas Yudi, Dulu saat saya berada di puncak tekanan psikologis, saya pernah berpikir ingin mengakhiri hidup karena merasa beban psikologis yang teramat berat. Namun waktu itu saya masih bisa mengendalikan dan mengatasi perasaan itu, karena iman, keyakinan dan harapan yang saya miliki.
Maaf klo jawaban email saya terkesan "mengerikan" karena saya pikir seseorang yang ingin bunuh diri, tak cukup dengan hanya nasihat kata-kata biasa. Saya pun tak yakin kata-kata saya ini bisa mempengaruhi dia, karena sampai saat ini saya tidak tahu kondisi dia seperti apa. Semoga Tuhan menyadarkannya dan mencegah dia melakukan tindakan yang emosional.
Seseorang yang kemarin kirim email dan mengaku akan melakukan tindakan bunuh diri, hari ini membalas email saya. Dia mengaku pecobaan bunuh dirinya gagal dan dia berniat berobat ke rumah sakit. Dia berharap bisa menemukan jalan keluar terbaik dari masalah pribadinya.
Saya meminta dia untuk menjelaskan masalahnya lebih detail. Saya juga mengundang dia untuk menemui saya atau menghubungi saya via telepon.
Perkembangan selanjutnya akan terus saya kabarkan melalui komentar di posting ini.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)