Oleh Nugie Nugroho Stine
Pagi hari muncul kembali, “singa” itu menerkamku lagi dan perasaan takut berkecamuk lagi.
Ketika aku terbangun di pagi hari, seringkali dadaku terasa tak begitu nyaman.
Perasaan tidak tenang tiba-tiba saja menyergapku! Menyusup perlahan-lahan di sini, di dadaku. Seolah-olah ia akan mulai menghembuskan kedukaan, kesusahan, dan tak berpengharapan.
Ia menunjukkan kepadaku gambaran-gambaran apa yang akan terjadi kelak. Semuanya suram. Aku akan gagal. Aku akan kalah. Aku akan mendapatkan celaka. Aku akan… Kuingat-ingat lagi, padahal kemarin malam sebelum aku tertidur, aku bisa tersenyum, mengucap: “Terima kasih, Tuhan!” dan terbuai tidur.
Pagi ini juga begitu. Seolah-olah seperti ada singa besar yang baru saja menyerbuku dan merobek-robek dadaku dengan hebat. Setelah itu ia pergi begitu saja lalu meninggalkan kehampaan. Hatiku seperti kehilangan sesuatu.
Siang hari perasaan itu kutinggalkan. Perasaan itu lenyap entah kemana. Kesibukkan pekerjaanku menolong dadaku yang hampa, sedikit terhibur. Punya harapan dan kepastian.
Namun ketika pagi hari mendatangiku lagi, Singa yang sama itu datang lagi. Ia mencakar-cakarku. Getir lagi… Lemah lagi. Pagi hari muncul kembali, dan Singa itu menerkamku lagi dan perasaan takut berkecamuk lagi… Matahari pagi bersinar kembali, aku membuka mataku lagi dan perasaanku tercabik-cabik lagi…
Selalu saja begini!Setiap kubuka mataku yang terpejam di pagi hari, tidak ada damai dari dalam hatiku.
Semakin hari “Singa Anxiety” menganiayaku!
Seperti sebuah batu besar yang dibebankan dan ditanggungkan ke atas bahuku, demikian semakin hari, setiap pagi Singa itu memberikan beban yang bertambah. Bahuku tak mampu lagi, punggungku terbungkuk, dan mungkin saja dalam waktu yang tak beberapa lama dari sekarang ini aku akan tergeletak.
Cerita di atas tentang apa yang dialami oleh “si aku” adalah cerita tentang “Singa Anxiety”, atau cerita tentang kecemasan. Kecemasan (Anxiety) sebenarnya hampir dialami oleh semua orang. Tetapi ada orang-orang tertentu yang mengalami hal tersebut dengan lebih parah dari yang lainnya.
Kecemasan bersifat mengancam gairah, semangat serta kemauan. Kecemasan biasanya diikuti dengan perasaan kekuatiran, kegelisahan, serta ketakutan. Dan kecemasan yang akut bisa jadi diikuti dengan gejala-gejala fisik yang membingungkan, yaitu seperti:
Jantung berdebar-debar sedemikian kencang, seperti derap sepatu-sepatu tentara yang hendak pergi berperang.
Dada terasa eneg atau mual, dan bernafas pendek-pendek.
Telapak tangan berkeringat.
Solusi:
Kecemasan hanya bisa kita lawan dengan keteguhan hati, doa, dan sikap optimistis dari diri kita sendiri. Ajaklah diri Anda untuk selalu bergembira. Katakanlah kepada diri Anda sendiri, bahwa gambaran-gambaran yang terpampang dalam angan-angan yang di’iklan’kan oleh kecemasan adalah salah besar. Hal-hal itu banyak kali bersifat menipu.
Tujuan kecemasan hadir hanyalah untuk menghambat laju perjalanan hidup Anda. Kecemasan begitu cerdas, ia sungguh tahu di mana letak kelemahan-kelemahan Anda, dan dari kelemahan-kelemahan itulah ia akan bertindak memutar-mutarkan Anda seperti gangsing di area tak berdaya Anda.
Apa yang dikatakan oleh kecemasan memang seolah-olah benar, karena tak salah lagi ia memang telah benar-benar mempelajari bagaimana Anda. Ia tahu Anda. Kecemasan akan mempermainkan Anda untuk selalu murung, pendiam, dan untuk selalu menghakimi diri sendiri dengan begitu rendahnya, bahkan kecemasan akan berusaha melawan sifat humoris Anda.
Anda itu benar-benar luar biasa, mengapa Anda masih saja bersedia dipermainkan oleh Singa Anxiety? Lawanlah dan bertindaklah sungguh-sungguh untuk terbebas. Perbaiki rasa percaya diri Anda dan lanjutkan kehidupan dengan kegembiraan!
Anda punya pengalaman atau pemahaman tentang anxiety atau kecemasan? Silakan berbagi di komentar.
Jika menurut anda posting ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook dengan mengklik tombol share di bawah atau di atas posting ini. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.Tentang penulis : Nugie Nugroho Stine, berasal dari kota Wonosobo. Senang belajar Psikologi. Aktif menulis untuk Renungan YOUTH, terbitan Krista Media, Surabaya. Menulis juga untuk Renungan Anak Muda, terbitan Yayasan Andi, Jogjakarta. Anda bisa berteman dengannya di akun facebooknya.
Tentang Penulis Tamu
Posting ini ditulis oleh seorang penulis tamu (guest post). Jika Anda ingin menjadi penulis tamu untuk Curhatkita, silakan anda lihat caranya di halaman panduan posting tamu. Di sini anda bisa berbagi cerita, pengalaman, pemahaman dan pengetahuan tentang masalah psikologis dan masalah-masalah pribadi dengan pengunjung Curhatkita.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)