Oleh Tarjum
Jari-jari tangan saya gemetar saat menyentuh keyboard untuk menulis kata demi kata, saran untuk menanggapi curhat seorang wanita di forum curhat.
Bukan hanya itu, tubuh saya pun terasa merinding saat menulis.
Ini bukan ungkapan yang melebih-lebihkan atau mendramatisir sebuah kejadian. Saya cerita apa adanya seperti yang saya rasakan waktu itu.
Baru kali ini saya merasakan emosi yang meluap saat menulis. Belum pernah saya merasakan hal seperti ini, baik ketika menulis artikel untuk blog, status facebook atau twitter. Bahkan saya tidak sampai merasakan hal seperti ini ketika menulis naskah buku psikomemoar saya.
Apa yang saya tulis, sampai membuat jari tangan gemetar, tubuh merinding dan emosi meluap?
Silakan simak artikel ini sampai selesai.
Menanggapi Sebuah Curhat di Forum Curhat
Saat membuka halaman Forum Curhat, saya membaca curhat seorang member baru dengan nama samaran “cuteshara”. Berikut curhatnya :
Ikhlaskah Aku Dilangkahin Nikah???
Please tolong sarannya...haruskah ku merelakan adikku menikah duluan???
aku adalah anak ke lima dari enam bersaudara, kakakku semuanya cewek dan mereka sudah berkeluarga, adikku laki2 satu2nya dalam keluarga kami.
keluargaku asli sunda dan agak sedikit pegang adat keluarga..permasalahhnya adalah umurku tidak lagi muda sekarang 33th, sedangkan adikku sekitar 30 tahun, kondisi keluarga pun sebenarnya kadang buatku sedih, karena ibuku menderita stroke, orang tuaku satu2nya...mereka sebenarnya ingin aku menikah duluan tapi keadaanku belum memungkinkan, karena aku belum punya pacar sekarang ini, sempat pacaran selama 6 tahun, tapi mantanku itu gak serious akhirnya aku memutuskan untuk pisah.
adikku itu belum kerja tetap kadang uang kost aja masih sy yg bantu, tapi dia ingin segera menikah , gak tau karena melihat umur dia udah saatnya nikah, atau memang mereka sudah pacaran lama dan keadaan keluarga pacarnya pun sebenarnya memprihatinkan, ibunya dia sudah meninggal, bapaknya nikah lagi jadi gak ngurusin keluarga, jadi pacar adiku inilah sebagai tulang punggung keluarganya..
pas kemaren sy pulang kampung, ditanya sama keluarga pacar adiku ini, pertanyaanya, “kapan saya nikah?” karena mereka tau belum jelas aku kapan, pertanyaan kedua, apakah siap untuk dilangkahi??
sontak aku kaget tapi inilah kenyatannya, tapi hatiku gak ikhlas, aku minta pelangkah sebagai syarat ktnya penajam, seperti benda2 tajam biar akunya pun cpt dapet jodoh, tapi jawaban mereka katanya gak tau mslh itu malah suruh aku cari tau sendiri...hal ini membuatku agak sedikit jengkel dan kubilang silahkan kl mau nikah tinggal obrolin aja sm ibu tapi sy gak mau dtg, ibu saya nangis kenceng karena sebenranya dia gak setuju....
ini mlsh pelik tapi aku juga harus menyadari takutnya merka terjadi sesuatu yg tdak di inginkan...
tolong sarannya dari tmn2 semua, apakah kira2 pelangkah yang pas kl mau dilangkahin nikah
kedua gimana caranya agar sy bisa ikhlas??, terima kasih ya
kl ada yg ke email pribadi, rtshara@yahoo.co.id
Tanggapan saya :
Satu hal yang harus kita jadikan pegangan, “Jodoh di tangan Tuhan”. Pada saatnya anda akan menemukan jodoh anda. hanya anda gak tahu kapan. Namun tentu saja anda tak bisa hanya berdiam diri menunggu sang pangeran datang menghampiri. Anda harus berusaha mencari jodoh anda di tempat-tempat yang memungkinkan bertemu pria idaman.
Soal dilangkahi sang adik, saya kira jangan terlalu dipermasalahkan. Oke, anda masih memegang teguh adat, tapi jangan terlalu kaku menerapkannya, termasuk soal pelangkah seperti benda tajam, itu hanya soal tradisi dan keyakinan. Anda bisa membicarakannya dengan ibu anda, adik, pacarnya dan keluarganya.
Kalau adik anda memang sudah siap nikah, mengapa anda tak mengikhlaskannya. Dari pada harus menunggu berlama-lama yang malah bisa terjerumus pada hal-hal negatif, bukankah lebih baik membiarkan dia nikah segera? Walaupun itu harus melangkahi anda.
Kalau itu memang lebih baik untuk adik anda, pacarnya, keluarga anda dan keluarga pacarnya mengapa anda tak ikhlas merestuinya untuk menikah mendahului anda?
Selanjutnya beban anda menjadi lebih ringan, anda tinggal memikirkan diri anda, ikhtiar apa yang akan anda lakukan agar cepat mendapat jodoh sesuai harapan anda. selain ikhtiar, coba minta langsung kepada yang punya diri anda, yang mengetahui jodoh anda, Tuhan. Setelah ikhtiar maksimal, serahkan segala urusan kepada-Nya.
Kalau anda masih ragu dengan keputusan anda, minta petunjuk padanya, apa hal terbaik yang harus anda lakukan untuk anda sendiri, adik anda dan keluarga anda. Tuhan maha tahu apa yang anda butuhkan dan apa yang terbaik untuk anda.
Semoga Tuhan menunjukan jalan terbaik untuk anda dan keluarga.
Balasan cuteshara :
Hmmmmm, jujur aku nangis baca sarannya nich....terima kasih banyak ya, dalam tapi tajam , aku ngerti semuanya itu skrg, tapi yg jadi mslh sepertinya hati ini masih berat untuk mengikhlaskannya, apakah saya salah kl mengijinkan dia nikah tapi gak mau dtg di acaranya???
Tanggapan saya :
Saran saya, kalau anda kakak yang baik, sayang adik dan berjiwa besar, Ikhlaskan dia menikah lebih dulu. Bukankah itu akan membuatnya bahagia?
Boleh anda tak janji datang (tak memastikan datang) di pernikahannya. Tapi sebaiknya anda memberi kejutan dengan datang di hari pernikahannya. itu akan menjadi momen tak terlupakan bagi sang adik. Saya yakin dia akan menangis bahagia menyambut kedatangan anda. dia juga akan sangat menghormati dan menyayangi anda, karena anda sudah menunjukan rasa sayang anda padanya.
Keputusan sepenuhnya ada ditangan anda.
Saat menulis saran inilah saya merasakan luapan emosi, sampai jari-jari tangan saya gemetaran dan badan terasa merinding. Saat itu, saya membayangkan seolah-olah melihat suasana di acara pernikahan adik cuteshara. Imajinasi saya melihat ekspresi wajah sang adik yang terharu bercampur bahagia karena sang kakak mengikhlaskan dia nikah dan mendahuluinya. Ekspresi bahagia sang adik karena sang kakak yang tadinya tidak merestui dan tidak mau datang, ternyata datang di acara pernikahannya.
Saya juga membayangkan mereka berdua saling berpelukan dengan cucuran air mata haru dan bahagia. Imajinasi yang membuat saya begitu emosional, sampai jemari gemetar dan badan merinding saat menulis saran itu.
Memang, kadang saya terbawa emosi saat menulis artikel, menulis posting di forum, status facebook atau twitter.
Balasan terakhir cuteshara :
Iya terima ksih atas semua nasehatnya, telah membuka hati saya dan mencoba untuk mengikhlaskannya...tadi sy sudah bicara ke adik sy langsung, dan ternyata diapun sbnrnya berat untuk melakukan itu, dan ibu sy pun nangis histeris yg sebenarnya gak bagus buat kesehatannya dia yg stroke..tapi sy sudah memberi keputusan untuk mengikhlaskannya, skrg keputusan ada ditangan adik dan ibu...terima kasih atas semua nasehat dan ptunjuknya...mudah2an kebaikanmu dibalas oleh Allah SWT..AMIEN...
Semoga artikel ini bisa memberi makna dan pelajaran berharga untuk penulis sendiri dan anda sekalian pembaca setia blog ini.
Jika anda punya pengalaman atau cerita-cerita unik seperti ini, silakan sampaikan di komentar atau kirim ke editor blog ini.
Jika menurut anda posting ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook. Jika mau berlangganan artikel blog ini melalui email, silakan subscribe disini.
Tarjum adalah pendiri dan editor Curhatkita, Forum Curhat, Grup Teman Curhat dan Solusi Bipolar Facebook. Penulis buku psikomemoar "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini dan ikuti Tarjum di Facebook dan Twitter.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Mas Tarjum, berarti pas tanganmu itu gemetar sampai berimajinasi hebat itu artinya kamu masih bipolar.. Tepatnya dalam kondisi manik.. Bipolar tidak dapat hilang sepenuhnya dari tubuh penderita.. Saya bipolar 2 dan saya tahu kalau selamanya akan bipolar meskipun masih belum dapat menerima kenyataan itu..
Bipolar memang hampir sama seperti skizo, akan tergantung selamanya dengan obat dan selamanya bipolar atau skizo hinggap di dalam diri sampai meninggal.. Sori, tapi itu kenyataannya.
Anonim, Terima kasih sudah baca artikel dan kasih komentar.
Pengertian sembuh atau pulih saya begini:
Ibaratnya saya sakit mag, lalu saya berobat dan sembuh. Apakah saya benar-benar sembuh? Mungkin tidak sepenuhnya sembuh. Sakit mag saya bisa kumat sewaktu-waktu jika saya telat atau salah makan.
Tapi, saya katakan pada diri saya dan kepada orang lain bahwa saya sudah sembuh dari sakit mag. Dan saya merasa diri saya sehat dan bebas dari sakit mag. Itu membuat saya berpikir, bersikap dan bertindak positip terhadap diri saya.
Saya tak akan dan tak ingin mengatakan, “Saya masih sakit mag, saya tak akan pernah sembuh dari sakit mag, dan seumur hidup saya akan sakit mag.”
Ini sama dengan menstigma negatif diri sendiri. Itu akan membuat saya berpikir, bersikap dan bertindak negatif terhadap diri sendiri.
Begitu pula ketika saya mengatakan pada diri sendiri, “Saya sudah pulih dari bipolar”
Begitu menurut saya.
Senang bisa berdiskusi dengan anda :)
Soal tangan saya yang gemetar dan berimajinasi. menurut saya itu bukan pertanda saya sedang manik/hypomanik. Itu hanya perasaan dan imajinasi normal karena terharu yang bisa dirasakan oleh siapa saja. Dan itu hanya berlangsung sesaat, bukan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu dan tak terkontrol.
Aku boleh curhat kak?
Silakan curhat ke email aja : tarjumsahmad@yahoo.com
Kaaa aku boleh curhat ?
Banyak problem yg sangat sangat berat dan menguras emosi,
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)