Oleh Wanita Malang
Berikut curhatnya:
Aku seorang wanita berumur 20 tahun.
Dari sejak kecil sampai sekarang aku tak pernah merasakan apa itu sebuah kebahagiaan, yang ada selalu penderitaan dan kesusahan.
Aku masih ingat waktu umur 10 tahun, kami sekeluarga diusir dari rumah kontrakan gara-gara ortu tidak melunasi pembayarannya. Sungguh kejam mereka tak ada belas kasihan sedikitpun.
Sekarang kududuk di bangku kuliah dengan bantuan uang beasiswa, itu pun terkadang uangnya tidak cukup untuk biaya kuliah. Uang yang kudapat dari beasiswa hanya 6 bulan sekali Rp 5 juta itu juga tidak cukup untuk biaya kuliah.
Terkadang uang yang kudapatkan untuk bayar hutang-hutang ortu untuk menampung kelangsungan hdup kami sekeluarga, sehingga biaya kuliah banyak yang tidak lunas.
Aku menjadi orang yang tersisih di kampus dan tidak punya teman, siapa juga yang mau temanan sama gadis miskin seperti aku ini.
Tak heran setiap kali ada tugas kelompok, jarang sekali mereka mau mengajakku gara-gara aku tidak punya laptop. Jangankan mau beli laptop, untuk memasang KWH Listrik di rumah aja aku belum mampu. Untuk mecharge baterai HP aja aku harus numpang sama tetangga.
Sekarang aku dapat peringatan dari pihak fakultas, klo aku masih tidak dapat melunasi biaya kuliahku, aku akan diberhentikan.
Ya Allah kejam banget mereka denganku, kenapa semua orang tidak mengerti tentang keadaan hidupku.
Terkadang aku selalu mendengar ortu mengeluh dan nyuruh aku berhenti kuliah, tapi aku tidak bisa berhenti kuliah. Klo aku berhenti, otomatis uang yang pernah kudapat harus dikembalikan sebesar Rp. 50 juta. Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu.
Salahkah aku dilahirkan ke dunia ini klo hanya untuk menanggung derita?
Pernah kuberniat dan berpikir lebih baik ku ikut menjerumuskan diriku ke lembah hitam, menjual keperawanananku untuk mendapatkan uang, tapi niat dan pikiranku yang kotor ini kubatalkan karena aku masih takut dengan dosa.
Sekarang ku merasa mulai putus asa menjalani hdup seperti ini. Shalat jarang kukerjakan gara-gara do'aku tak pernah didengar oleh-Nya.
Aku takut suatu saat nanti klo keadaanku tetap seperti ini ku tak dapat mempertahankan harga diriku lagi dan aku juga tak pernah bermimpimenjadi wanita yang mau menjual harga diri.
Aku sadar klo aku banyak dosa dengan menjauhi hidayah-Nya hanya gara-gara masalah derita hidup dan perekonomian keluarga. Aku begitu kerdil, tak mampu bertahan dari cobaan yang diberikan-Nya.
Moga aja aku masih bisa jadi orang yang mampu mempertahankan kesucian dan harga diri.Kapankah masalah dan penderitaan hdupku berakhir?
Aku ingin seperti orang lain bisa menikmati hidup dengan tersenyum. Aku tak tau harus bagaimana membantu diriku-sendiri untuk hadapi semua masalah ini.
Saran Tarjum:
Pertanyaan pada Judul curhat anda "Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?" adalah inti dari keluh-kesah anda.
Jawaban saya untuk pertanyaan anda : Sama sekali tak salah anda dilahirkan ke dunia ini!
Anda dilahirkan lalu menjalani kehidupan sampai saat ini adalah atas kehendak Tuhan. Bukan sebuah kebetulan apalagi kesalahan. Tuhan tak pernah keliru atau salah. Dia maha tahu apa yang terbaik untuk anda. Tuhan sudah menyediakan fasilitas yang lengkap untuk anda menjalani kehidupan. Tuhan juga memberi anda pilihan, jalan mana yang akan anda pilih?
Anda terlalu berpikir negatif tentang diri anda sendiri, tentang orang lain dan lingkungan di sekitar anda. Anda menyalahkan Tuhan, lingkungan dan orang lain atas apa yang terjadi pada anda. Anda lupa untuk melihat dan menilai diri anda sendiri.
Mengapa anda tidak berusaha untuk mensyukuri apa yang anda miliki?
Anda memiliki fisik yang sempurna, keluarga yang masih lengkap, kecerdasan di atas rata-rata (terbukti dengan mendapat beasiswa), kesempatan menikmati pendidikan yang cukup baik sampai tingkat perguruan tinggi.
Coba anda perhatikan, banyak orang yang cacat sejak lahir (cacat fisik atau psikis), cacat karena kecelakaan , tak tahu siapa dan dimana orang tuanya dan tak sempat mengenyam pendirikan yang layak.
Jika anda merasa menjadi orang yang miskin, jauh lebih banyak orang yang lebih miskin dari anda, yang bahkan untuk sesuap nasi pun harus mengais-ngais makanan sisa dari tong sampah atau hanya mengharap belas kasihan orang lain.
Bukankah anda jauh lebih beruntung dari mereka?
Bukankah banyak hal dari diri dan fasilitas yang anda miliki yang patut anda syukuri?
Anda merasa menjadi orang yang paling menderita karena anda berpikir demikian. Coba rubah pola pikir dan penilaian anda, bahwa anda adalah orang yang jauh lebih beruntung dibanding kebanyakan orang.
Tentu saja manusia tak ada yang sempurna. Setiap orang, disamping memiliki kelebihan pasti memiliki kekurangan dan kelemahan. Tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan diri sendiri, orang lain, lingkungan atau bahkan menyalahkan Tuhan. Kekurangan dan kelemahan diri bisa diperbaiki dan dilengkapi.
Inti dari saran saya simpel saja, perbaiki kekurangan diri, syukuri apa yang anda miliki dan berbaik sangkalah kepada Tuhan.
Tak ada yang bisa merubah sikap dan pola pikir anda kecuali anda sendiri.
Jika anda sekalian punya saran atau masukan untuk sang "Wanita Malang", silakan sampaikan dikomentar.
Artikel Terkait:
curhat inspirasi
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Inilah Cinta yang Sederhana dan Apa Adanya
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
curhat solusi
- DETOX, Cara Cepat Buang Racun dari Tubuh
- Blog Curhatkita: Semua Informasi dan Layanan Gratis! Kecuali…
- Satu Langkah Sederhana Mengatasi Kesulitan Bergaul
- Perselingkuhan, Bagaimana Mencegah dan Mengakhirinya?
- "Lakshmi Si Tanpa Obat"
- Jika Kekasih atau Pasangan Anda Acuh Tak Acuh, Bagaimana Menyikapinya?
- Membebaskan Diri dari Belenggu Bipolar dengan Harapan, Keyakinan dan Tindakan
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- 3 Kunci Penting yang Tak Boleh Diabaikan ODMK Ketika Menjalani Terapi Pemulihan agar Hasilnya Optimal
- Jangan Biarkan Kesulitan Hidup Membuat Anda Terfuruk, Sebaliknya Harus Membuat Anda Lebih Tangguh
- Jangan Mengatakan, “Aku Tidak Mampu! Aku Bodoh!” Jangan Pernah!
- Bagaimana Menanggapi Sikap Negatif Orang-orang Terdekat Terhadap Gangguan Jiwa Anda?
- Satu Kunci Penting yang Sering Dilupakan oleh Pasangan Suami Istri Saat Mengarungi Bahtera Rumah Tangga
- Bagaimana Membangkitkan Gairah dan Semangat dengan Musik?
- Jangan Biarkan Stigma Negatif Gangguan Jiwa Mendikte Kita
- Antara Atlet dan ODB
- Saling Berbagi untuk Mencari Solusi Terbaik Penanganan Gangguan Bipolar
- Oleh-Oleh Nyantri di Pesantren Ustad Yusup Mansyur
- Pelajaran Berharga dari Seorang President Director
- Bagaimana Meyakinkan Orang Terdekat tentang Kondisi Psikologis yang Anda Alami?
- Tanya-Jawab Tentang Bipolar di Inbox Facebook
- 3 Kata Sederhana yang Akan Membuat Anda Menjadi Pemenang
- Apakah Bisa Mengontrol Bipolar Tanpa Obat?
- Bagaimana Menyikapi Masalah dan Menemukan Makna Dibaliknya?
curhat sahabat
- Cinta Sejati yang Membuatku Menangis
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- "Lakshmi Si Tanpa Obat"
- Pacar dan Sahabatku Meninggalkanku Bersamaan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Pelajaran Berharga dari Nenek “Berbibir Merah” di Lereng Merapi
- Bagaimana Mengatasi Kejenuhan Rutinitas Kerja dengan Cara Sederhana namun Unik dan Berkesan
- Bagaimana Anda Mendefinisikan Gangguan Bipolar yang Anda Alami?
- Haruskah Menceritakan Semua Masalah Kejiwaan yang Anda Rasakan Kepada Psikiater?
- Jangan Mengatakan, “Aku Tidak Mampu! Aku Bodoh!” Jangan Pernah!
- Puisi Bipolar
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” ( Bagian 2, selesai)
- Tidak Ingin Berkutat dengan Perasaan “Minder” dan “Tidak Mampu” (Bagian 1)
- Berdamai Dengan Depresi
- Bagaimana Meyakinkan Orangtua bahwa Anda Sudah Siap Menikah?
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 2)
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 1)
- Tangan Saya Gemetar Ketika Menulis Sebuah Saran di Forum Curhat
- Mimpi Buruk Bukan Alasan Tuk Terpuruk
- The Conclusion Bipolar Symptom of Mine
- 5 Saran Simpel Untuk Cowok yang Sedang Mencari Cewek Idaman
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
pertama saya harus bertepuk tangan dengan anda. bukan karna menyukai penderitaan anda, tapi judul yg anda angkat "Salahkah aku dilahirkan?" merupakan awal dari kebangkitan anda.
mengapa...? coba saya tanya balik ke anda, kalo misal melahirkan anda adalah kesalahan, apakah lalu Tuhan akan merevisi kesalahan itu?
lalu Tuhan akan meminta maaf padamu?
trus Tuhan akan mengembalikanmu pada rahim ibumu?
saya rasa anda pun tahu jawabanya bahwa itu tidak mungkin. lahir itu bukanlah pilihan dan tak akan pernah jadi pilihan. lahir adalah anugrah, sedang anugrah adalah titipan Tuhan untuk kita gunakan semestinya. Bersyukurlah kamu mendapat Ujian melalui penderitaan, karna penderitaanlah maka anda dituntut untuk mencari kebahagiaan. disisi lain banyak orang yg mendapat ujian dengan kemewahan dan berakhir penderitaan. dari mereka jarang sekali yg dapat berhasil menaklukkanya. percayakah kamu bahwa 99% perubahan dunia ini dibuat oleh orang2x yg mengalami penderitaan?
mengenai penderitaan anda, sudahlah.... anda tidak sendiri. ini hanya proses, banyak hikmah dibalik penderitaan anda. mungkin agar anda lebih dapat berfikir kritis misalnya, atau agar anda dapat lebih bijak mengelola kuangan misalnya. coba anda renungkan lagi, apakah anda sudah berpola hidup hemat? mana kebutuhan dan mana keinginan?
mengenai perasaan anda yg diasingkan, percayalah bahwa itu hanyalah asumsi anda, mungkin karna anda berpikir demikian maka anda menarik diri dari lingkungan, sehingga teman andapun enggan untuk mengajak anda. Percayalah... bahwa banyak orang tidak seberuntung anda seperti kata Om Tarjum.....
ingatlah jika rencana Allah itu indah.. tergantung dari segi mana kita memandangnya. Pikiran anda bahwa anda salah dilahirkan ke dunia ini itu adalah salah.. Berarti anda juga menyalahkan Allah yang telah menciptkan anda. Apa anda patut menyalahkan Allah ??
Saya juga pernah punya pikiran yang sama dengan anda, tapi sayabuang jauh pikirang saya dan saya berusaha untuk menjalan hidup ini .. Semangat dan tetap tersenyum apapun yang terjadi mbak..Insyaaallah hidup mbak jauh lebih baik
Semua itu membuat kamu kuat kok. Belum tentu orang lain bisa menanggung beban seperti kamu.
Yang penting, jangan merasa sedih karena cobaannya, tapi karena kamu belum bisa menemukan jalan keluarnya. Tapi itu sudah disiapkan Allah, hanya saja belum ditunjukkan sekarang. Dia ingin menemapmu dulu agar jadi pribadi yang kuat, sehingga suatu hari kamu akan mampu menyediakan kebahagiaan bagi dirimu sendiri dan orang lain.
Good luck. Coba sempatkan olahraga biar badan dan pikiran seger. ;) (padahal saya sendiri jarang olahraga)
moga kamu sukses,kalau masalah biaya di kuliah saya pikir kamu cari duit dengan contoh menyediakan jasa les privat ( banyak mahasiswa begitu) atau mungkin kerja sampingan lainnya seperti ayah saya dulu kuliah yang dia dulu juga miskin. makanya sempat putus kuliah.
JANGAN pikirkan masa lalu kamu, itu cuma bikin stress aja.kalau masalah ortu , jika aku jadi kamu, maka uang beasiswanya saya pakai untuumk sekolah saja. kalsau kau tak mampu nanti dikeluarin lalu utang di kuliah nambah karena uang 50 jt harus kamu kembalikaan ke universitas, jelas itu salah. saya hidup juga tak semenderita kamu.
banyak orang misikn yang sekarang jadi kaya, conroh eke tjipta wijaya dan sukanto tanoto yng karna sangat miskin tak lulus SMP.
moga kamu bisa enhjadi sukses
dan tahu merry riana,saya pernah baca di bukunya bahwa ia dulu kuliah di singapura punya hutang 40.000 dolaar singapura ortunya sendiri juga punya banyak hutang , begitu juga bong chandra .
jgn lagi berfikir ttng merelakan kehormatan km. pikirkan bagaimana sakitnya perasaan suami masa depan kamu yg baik dan soleh. curhat di sini ya space_jumper@yahoo.com
Nasihat konkrit: jangan berhenti kuliah. Jadi berapa yang harus di bayar ke kampus? # telat, dh selesai yah masalhnya
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)