BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 28 )

    

Oleh Tresya Agnashila

Sabtu pagi, dengan semua barang-barang dan kebutuhanku, aku diatar oleh Tirta memasuki rumah kontrakan yang akan aku huni beberapa tahun ke depan.

Papa-mama tidak bisa mengantarku karena ada urusan keluarga.

Sampai aku di rumah baruku, kecil, mungil tapi cukup asri. Meskipun hanya ukuran 2X4 meter persegi, tapi ada taman kecil di halaman depannya.

Aku lihat di sekitar juga, penduduknya cukup tenang, terlebih ini adalah perumahan maka privasi akan sangat terjaga. Keamanan juga baik, terlihat satpam berjaga yang tak jauh dari rumahku.

Barang-barang masih penuh di dalam mobil. Lalu tirta mengajakku berkeliling dalam rumah dulu, masuk di pintu utama, terlihat ada 1 set sofa kecil dan meja hias dipojok serta vas bunga yang masih kosong.

Di dinding hanya ada jam dinding yang menghiasi. kemudian masuk ke ruang selanjutnya, terlihat ada karpet bergambarkan pororo.

Aku langsung melihat ke arah tirta dan tirta langsung tersenyum menyengirkan hidungnya ke arahku. Di atas karpet pororo besar itu, ada bantal besar dan matras berwarna biru muda… dilengkapi dengan televisi 21″, dvd dan meja kecil tempat telephone. Di sinilah aku akan beristirahat setelah lelah dengan pekerjaanku nanti.

Lalu tepat disamping aku berdiri, ada pintu yang masih terkunci. Ya, inilah kamarku…. kamar satu-satunya di rumah ini yang akan menjadi tempat istirahatku.

Sebelum aku masuk melihat kamarku, tirta menyuruhku untuk memejamkan mata dahulu.. hah?? ngapain lagi sih ni anak ??? hehehe.

Setelah aku memejamkan mata, tirta membuka pintu dan menuntunku masuk ke dalam.
Ternyata…. surprise……!!!!!!

Ada papa, mama dan kakakku didalam kamar… dan yang lebih gila lagi, kamarku udah mereka tata dengan sangat sempurna… cantik banget deh pokoknya… dengan semua pernak-pernik yang aku suka.

Dan ada 1 hal lagi yang masih bikin aku kaget…! kurang kerjaannya si tirta, dia bikin foto yang waktu dia gendong aku dengan ukuran 20 R. besar bangeeeet !!! dibingkai dengan sangat cantik pulaa… sumpah keren banget sih, tapi malu juga diliatin papa mama… masak fotoku gendong-gendongan sama dia sih !! hahaha…tapi papa mama terlihat sangat senang akan hal ini.

Setelah kami selelsai membahas kamar yang nantinya akan aku tiduri sendiri, mama mengajakku ke dapur..didapur yang mungil, mama sudah melengkapi semua isinya dengan sangat sempurna. dari kompor, gas, wajan, panci kecil, teko, piring, gelas, pisau, blender, magic jar, kulkas beserta isinya, dan bumbu dapur lainnya sudah lengkap memenuhi dapurku… thanks ya mom.. ur is the best fo meeee .

Ternyata mereka sudah menyiapkan semuanya, bahkan makanan untuk syukuran kecilpun sudah mama siapkan. mama membuat beberapa ekor gurami bakar lengkap dengan sambal dan lalap nya serta beberapa buah puding dengan ukuran yang cukup besar. ini akan aku berikan ke tetangga kanan kiri dan depan belakangku..sekalian berkenalan sebagai tetangga baru.

Mereka menyambutku dengan baik..aku berkeliling ditemani dengan mamaku..sedangkan tirta, asyik ngobrol sambil makan bersama papa…

Sehari berlalu dengan sangat cepat… senang rasanya bisa berkumpul bersama seperti ini… aku, papa, mama, kakak, keponakan…dan tirta.

Setelah maghrib, papa mama dan kakak pulang… besok pagi mereka masih ada acara… mama pamit padaku, dan mama bilang senang melihatku yang sekarang. aku sudah sukses dalam karier dan kehidupanku… mama bilang, mama nggak nyangka aku akan bisa seperti ini..melanjutkan hidupku yang dulu sangat terpuruk..

Mama juga bilang kalo mama suka sama tirta. Tirta lelaki yang sangat baik, perhatian dan sangat mengerti aku..mengerti apa yang bisa membuatku senang dan mengerti apa yang membuatku sedih. mengerti apa yang bisa aku lakukan, dan mengerti apa yang tak bisa aku kerjakan.. mengerti aku dari luar dan dalam,, bahkan kadang, apa yang aku tak tau tentang diriku, tirta sudah bisa mengartikannya.

Mama menitipkanku pada tirta…tapi mama terlihat sangat lega dan bahagia ketika mama menitipkanku pada tirta, bukan mama dengan wajah tekanan batinnya seperti ketika mama menitipkanku pada mas doni.

Mama dan papa akhirnya pulang… dan kini, tinggal aku dan tirta dalam rumah mungil yang masih berantakan.

Tirta mulai memasukkan barang-barang pribadiku, dan aku merapikan isi rumah yang tadi diacak-acak oleh ponakanku.

Rumah sudah cukup rapi, sekarang tinggal aku membongkar isi tas dan koperku… lagi-lagi tirta membantuku membongkar dan merapikan isi koperku.. ya, semua pakaian, surat-surat penting dan perlengkapanku ada disana… lemari terbuka lebar, aku memilih pakaian dan tirta yang memasukannya dalam lemari…

“yang ini taruh atas ya ta..”

“terus yang ini taruh di cantelan aja”

” yang ini masuk ke lemari kecil”

kemudian….

“Hwaaaaa ini barang paling privasiku. ya, pakaian dalamku… aku nggak jadi mengulungkan ini ke tangan tirta, aku ambil kembali dan aku simpan rapi2 didalam koper… tirta bengong liatin aku… !!”

T: “apaan sih, udah cepetan bawa sini !”

M: “engga ah, udah nanti biar aku aja yang rapiin… kamu keluar aja sana, udah hampir kelar juga kok”

T: “halaaaaaaaaah, apaan sih !! udah cepetan biar cepet selesai terus cepet istirahat !”
M: “nggak mau !!!”

T : “nggak mau nggak mau gimana sih !!!”

M : ” nggak mau ya nggak mau !! udah sana cepetan keluar !!!”

T : “hahaahaaa…palingan juga CD ma BH kan !!!

M : “hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!” aku teriak mendengar tirta bilang CD n BH !”

T : “halah udah bawa sini. dulu yang masih ada isinya juga aku pernah lihat…

M : “hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!” aku teriak sambil lompat dari tempat duduk ku menyerang Tirta dan mencoba membungkam mulutnya.

Tirta malah ketawa terbahak-bahak padahal tanganku udah membungkam mulutnya… kita terjatuh ke lantai karna aku mendorongnya dengan sangat kuat… kayak di film-film gitu deh.

Aku tengkurap dipelukan tirta sambil marah-marah dan tirta terkulai di lantai sambil tertawa puas… masih dengan sisa-sisa tertawanya tirta memelukku dan membalikkan badanku… kini aku yang terlentang dilantai dan badan tirta menindihku… wajanya begitu dekat dengan wajahku, tubuh kami pun sudah menempel menjadi satu… lalu dengan senyum diwajahnya dan parasnya yang mencoba menenangkanku tirta bicara…

“Kenapa sih mesti malu sama aku? toh aku ini siapamu… kamu nggak sadar selama ini seperti apa kedekatan kita ? apa sih yang aku nggak tau tentang kamu… ukuranmu berapa pun aku juga tau…”

Akuuuuu merem malu banget tirta ngomong gituuuuuu !!!!!!!aku menutupi wajahku dengan kedua tanganku serta merasakan sesak didakaku karna tertindih oleh manusia yang super kekar…. tirta terus tersenyum menertawakanku..dan kemudian aku tak mendengar tawanya lagi,aku coba buat melepaskan tanganku dari wajahku, belum sampai aku membuka mata tiba-tiba……….

aku rasakan ada sesuatu yang menempel dibibirku…makin menempel dan makin masuk kedalam….’
aku masih terdiam dan belum berani membuka mata…
aku pernah merasakan yang seperti ini, tapi tidak seperti ini…
ya, tirta menciumku….
dia menciumku….mencium bibirku…
dia terus menciumiku walaupun aku masih terdiam… sama sekali tak membalas ciumannya….

Lama sekali dia menciumku…ketika aku mencoba membuka mata, kulihat dia memejamkan mata sambil terus menciumku…

Dengan menciumku dengan sangat liar… liar…dan semakin liar… seperti dia sudah sangat menginginkan hal ini sangat lama… seperti dia sedang mencurahkan semua perasaanya…. aku hanya diam, tak bisa berbuat apa-apa, terlebih membalas ciumannya….

Setelah cukup lama, akhirnya dia membuka mata…lalu melepaskan ciumannya…

Mataku tak terpejam sama sekali, dan entah apa yang aku bayangkan saat itu..pandanganku kosong..aku seperti orang linglung… mungkin tirta tau saat itu aku kaget meneriba ciumannya secara tiba-tiba… kemudian setelah sebentar dia memandangiku dan menunggu reaksiku yang ternyata aku hanya diam saja, dia bangun dan cepat-cepat menyelimurkan kejadian ini… dia mengambil semua pakaianku dan menatanya dalam almari…

Aku ikut terbangun ketika dia sudah sibuk membereskan pakaianku…

Kami jadi canggung.. hampir 30 menit kami saling diam, tak berani saling menatap dan terus sibuk dengan apa saja yang bisa kami kerjakan…

Waktu hampir mendekati tengah malam… dan beruntung rumah sudah menjadi sangat rapi… tirta menyuruhku untuk tidur, dan dia akan beristirahat didepan tv…

Setelah membersihkan diri, aku masuk ke kamarku… aku nggak bisa tidur… aku memikirkan kejadian tadi… campur aduk yang ada dipikiranku.. aku jadi ingat mas doni. aku jadi ingat saat-saat ciuman pertamaku… aku jadi merindukannya..tapi tiba-tiba ada pikiran lain yang masuk kedalam otakku… bagaiaman dengan tirta?

Bagaimana perasaannya sekarang.. sekarang dia adalah kekasihku… orang yang harusnya sudah sangat wajar mendapatkan ciuman dariku… orang yang harusnya ketika dia menciumku, aku juga membalas ciumannya… tapi, tadi aku hanya diam.. bahkan berakhir dengan tatapan mataku yang tak melihat dia… duuuuh, apa sih yang ada dipikiranku tadi…! kenapa aku nggak membalas ciumannya… dia pasti sangat kecewa sama aku… bertahun-tahun dia menemani aku…selalu ada disisiku, tapi knpa ciuman saja tak bisa dia dapatkan dariku… bodoooh nya aku nggak bisa menjaga perasaannya !!!!

Hampir 1 jam aku terus melamun dan menyalahkan diriku sendiri dikamar baruku… gmna ya ?? aku mesti gimana menghadapi tirta besok pagi?? duuuh, aku nggak enak ati banget sama dia…. gimanapun juga dia itu pacarku, dia berhak mendapatkan itu…

Tiba-tiba aku mendengar suara mobil tirta dinyalakan…. ya, suara khas jean..
Hah? dia mau kemana?? malem-malem gini…. jangan-jangan dia marah sama aku ?? gara-gara tadi.. nggak biasanya dia pergi tanpa pamit sama aku…

Suara jean makin meraung-raung, lalu aku segera bergegas keluar mencari tirta..tapi aku terlambat, tirta sudah pergi dari halamanku dan dia langsung menancapkan gas nya dengan cepat….

Aku terduduk lemas diruang tamu..kenapa mesti seperti ini sih… kenapa jadi kayak gini.. pertama kali aku memasuki rumah baruku, kenapa dengan sambutan yang seperti ini.

Aku menyesal, tapi aku juga sedikit kecewa sama Tirta.. kenapa hubungan kita yang selama bertahun-tahun ini berjalan sangat baik, ternodai hanya karna sebuah ciuman.

Aku menutup pintu dan kembali kedalam kamar.

Bersambung...


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 2 komentar ke “Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 28 )
Unknown on Kamis, 11 Juli 2013 pukul 22.02.00 WIB mengatakan...

di tunggu part 29 nya

Battery Diagnosis on Selasa, 23 Juli 2013 pukul 13.11.00 WIB mengatakan...

aaaa ceritanya baguss bgtttt....

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial