Oleh Tresya Agnashila
Tirta tak ragu lagi memanggilku sayang. Dia juga tak segan lagi memegang tanganku, mencium pipi dan keningku, bahkan tidur bersandar dipangkuanku.
Ya, kini kita benar-benar menjadi sepasang kekasih. Aku sudah membuka lebar pintu hatiku untuknya. Dia sudah masuk dan tak lagi hanya menungguiku sambil terus mengetuk pintuku.
Kami sangat bahagia. Aku merasa aku sudah terlepas dari bayang-bayang mas Doni, yang kukira, dialah orang yang akan kucintai sampai aku mati.
Tapi tirta, masuk dalam kehidupanku dan membuka mataku untuk melihat dunia baru. Kini kami tengah membangun sebuah pondasi kokoh untuk kami tinggikan menjadi rumah yang megah beserta isinya yang indah.
Tirta sangat mengerti aku dan dia juga sangat menyayangiku… kini, dia sedang berusaha untuk pindah ke kotaku… kota dimana sekarang kami tinggal. Tak jarang, ketika pekerjaannya selesai lebih awal, dia menyempatkan diri untuk datang ke kotaku..meski hanya dalam hitungan jam, tapi cinta membuatnya tak mengenal lelah…
Tirta sangat ingin segera menikahiku… ketika kami bersama, dia selalu mengajakku berbicara tentang rumah yang nantinya akan kami huni.. dia ingin membanggun sebuah rumah, dimana akulah arsitek nya. Dia benar-benar ingin memanjakanku dalam segala hal…
tirta membeli sebidang tanah yang cukup luas… dia ingin membangun sebuah rumah sebelum nantinya kita menikah…
ternyata sangat seru..memikirkan dan menggambarkan ruangan-ruangan seperti apa yang akan kita tempati kelak… setiap weekend, kita habiskan waktu untuk menggambar rumah seperti apa yang kita inginkan…
ya, selera kami berdua ternyata sama… kami ingin sebuah rumah dengan ruangan yang minimalis…dengan kolam kecil didalam rumah, dan taman dibelakang rumah… dapur terbuka serta ruang makan dan ruang keluarga di teras belakang rumah.. kami berdua senang menghirup udara segar… tak terhalang oleh dinding dan udara segar dapat kami hirup setiap saat…
tak jarang tirta juga membayangkan betapa bahagia kami ketika nanti telah berumah tangga….
Suatu obrolan di minggu siang, sambil berbaring dipangkuanku dan sambil kusuapi dia dengan potongan apel….
T : ” sayang…”
M : ” iyaaaa……?”
T : “enak ya ntar kalo kita dah nikah….”
M : ” kok tau kalo enak ?”
T : ” ya enak tiap hari bisa beginian… tiap hari bisa bobo dipangkuan kamu, tiap hari disuapin, tiap hari juga bisa berduaan trus kayak gini”
M : ” hahahaahahaaa…. Kamu aneh deh kalo romantis gini ! nggak banget ah ! xxixi ^^”
Dengan wajahnya yang makin manja tirta memanyunkan bibirnya persis kayak anak TK ^^
T : ”sayang… besok kalo dah nikah, pengen punya anak berapa ??”
M : ”ehm….. berapa ya ?”
T : ”kalo aku pengen punya 5 “
M : “kok 5 ??? engga 10 sekalian !!”
T : ”engga 5 aja, kalo 10 kasian kamunya…”
M : ”kalo 5 nggak kasihan ???????”
T : ”hehe…kasian ya ?”
M : ”2 aja ya sayang ”
T : “ah kok 2 ??? ntar ga seruuu “
M : ”2 aja lah… biar kita bisa konsen ngurusinnya… jadi kasih sayang bisa kita bagi rata… kalo anaknya 5, anak pertama udah gede, ntar bisa terabaikan gara-gara kita ngurusin si kecil… “
T : ”emang gitu ya ?”
M : ”iya lah…apalagi kita berdua sama-sama kerja… kan ada iklannya tuh,, “2 anak lebih baik.”
T : ”ah gitu ya ?? ya udah deh nurut aja… tapi bikinnya gak cuma 2 kan ? “
M : ”bikin apaan siiiiiih ???”
T : sambil mengejek ku ”itu tuuuuuh”
M : ”itu apaan ????? ! “
T : ”ya bikin anak lah, masak bikin roti ! “
M : ”iiiiih, dasar tirta nakaaaaal !!!”
T : ”hahahaaaa… tirta ketawa bahagia…”
T : ”sayang, kalo punya anak pengen cewek apa cowok ?”
M : “cewek sama cowok…^^”
T : ”cowok dulu baru cewek ya…”
M : ”eh ga boleh gitu, apapun harus disyukuri… yang penting kan sehat”
T : ”iya sih, tapi kan manusia boleh berencana, sapa tau ada malaikat lewat trus di amin in deh”
M : ”hahaha…kamu tu ada-ada aja…”
T : “kalo anak kita cowok kira-kira mirip siapa ya ?”
M : ”pasti mirip mamanya…”
T : ”Galak donk ?”
M : ”aaah, emang aku galak ??? ″
T : ”ga Cuma galak, tapi SADIS !!!”
M : ”kok gituuuuuuuuuuuuu !”
T : ”nah tu..belum apa-apa aku udah di cubit lagi… hidup genap 1 minggu sama kamu bisa-bisa dagingku abis gara-gara kamu cubitin melulu “
M : “NGGAK CUMA AKU CUBIT, TAPI AKU MAKAN SEKALIAN !!! ” sambil aku remas tangannya dan aku gigit lengannya !!!
T : “ampuuuuuuuuuun…iya iya iya ampuuuuuun ! ya ampun perasaan aku nggak kurang-kurang ngasih kamu makan, masih aja kelaperan !”
M : ”aaaaaaaaaaaah, tirtaaaaa nakaaaaaaaaaaaaaaaaaal !!!!”
Hehehe….. kami lalu berpelukan dalam canda ini.
Minggu berlalu dan bulan pun berganti.. hari itu ada pertandingan basket di salah satu gelanggang olah raga di kota ku dulu..kota dimana tirta masih tinggal.. tirta mengajakku menonton pertandingan itu, dan Jumat sore, sepulang kantor aku pulang kesana untuk menemani tirta melihat pertandingan.
Aku rindu rumahku… rumah dimana aku menghabiskan masa kecil dan remajaku… sesampai di terminal, tirta terlihat sudah menjemputku… lalu kita sama-sama pulang ke rumahku…
Rumah yang bersih..meskipun tak ada yang menempati, tapi rumah ini terlihat sangat bersih dan masih asri…
Ya, karna tirta menyuruh seseorang untuk membersihkan rumahku 3 hari sekali… tak jarang tirta juga tidur disini, untuk berjaga-jaga agar rumah tak terlihat sepi.
Sampai dirumah tirta sudah menyiapkan makanan cepat saji, dia membelinya sebelum menjemputku di terminal tadi.. dia takut aku kelaparan, jadi dia membelikan beberapa potong ayam dan beberapa bungkus nasi…
M : ”ta, kalo ntar aku jadi gendut…tua N jelek, kamu masih suka gak ?”
T : ”sexy tauk….!”
M : ”ah kamu, serius ni…..!”
M : ”ya suka lah…emang selama ini kamu pikir yang aku liat dari kamu tu body N tampang nya doank apa ?”
T : ”ya nggak gitu…sebagai cewek, kadang kan minder juga kalo ntar kita punya anak N badanku jadi ga seideal ini lagi. Belum lagi kalo kamu terus-terusan manjain aku kayak gini, alhasil ni badan mesti melar juga…!”
M : ”sayang, percaya atau engga, aku ngga pernah melihat kamu dari kecantikan… ya memang itu sangat perlu, kamu juga harus menjaga penampilannmu sebagai wanita, tapi itu bukan factor utama aku mencintai kamu… itu hanya pelengkap, dan lebih dekat dengan nafsu…”
M : ”berarti ntar kalo dah gendut, kamu nggak nafsu lagi donk sama aku?”
T : ”bohay tau ! cewek gendut tu sexy abis… lagian kan irit tu ga usah beli kasur yang tebel… !”
M : ”hahaha…kamu tu ada-ada aja… serius tau!”
T : ”kamu juga sih aneh-aneh aja… cewek cantik tu banyak, di luar juga masih pada antri cewek yang lebih aduhai…tapi yang ada dihatiku kan cuma kamu “
M : ”wueeeeeeeeeekkkk, sumpah, ga pantes banget deh kamu ngomong beginian !!!”
Hahahaha…kita tertawa bersama… ^^
Pagi datang, sampailah kita di pertandingan… tirta memang sangat menyukai pertandingan basket… dan kali ini, tim yang dijago-jagokannya bermain didepan mata…
Senang sekali bisa menemaninya… dia terlihat sangat serius dan sangat senang ketika tim jagoannya mencetak angka.
Di tengah-tengah pertandingan, aku berinisiatif untuk keluar membelikan tirta sebotol minuman… dia pasti haus… sampai aku diujung pintu, dan aku bertemu dengan seorang wanita yang sangat tak asing bagiku… dia terus memandangi aku… lalu aku memberanikan diri untuk memandangnya, dan ternyata benar… dia adalah kakak mas doni… pria yang sudah sangat lama menghilang dari kehidupanku… pria yang pernah membuatku gila…pria yang pernah sangat aku cintai.
Dia tersenyum padaku, kemudian menghampiriku…
Kakak : ” icha… apa kabar ”
M : “alhamdulillah sehat kak….”
K : ”icha kemana aja ? kenapa nggak pernah kerumah lagi?”
M : “icha sekarang udh nggak rumah sini kak… icha sekarang kerja diluar kota”
K : ”oh ya… icha skrg krja dimana ? wah nggak nyangka ya, icha udah besar, udah kerja pula…”
M : ”iya kak…alhamdulillah aja “
K : ”icha nggak kangen sama mas doni ?”
aku hanya terdiam…. Entah kenapa dia begitu mudah masuk kembali kedalam otakku..mengganggu pikiranku dan mengguncang jiwaku. Seakan aku kembali pada beberapa tahun yang lalu… aku yang masih sangat mencintai mas doni, dan aku yang masih selalu mengharapkan kepulangannya.
K : ”chaa….kok diem?”
M : ”oh iya..gmna kak ? gmna kabar papa ? sehat kan ?”
K : ”hhhmm…papa biasa aja…skrng papa udah pensiun, kadang jantungnya masih sering kambuh. Doni nggak pernah pulang, mungkin papa kangen sama doni…
Aku berusaha menahan diri untuk tidak menanyakan apalagi membahas mas doni…
M : ”oh ya… udah coba di terapi kak ? atau mungkin di obat alternative…?”
K : ”terapi apaan ? namanya juga orang kangen cha..mungkin papa sehat lagi kalo doni udah kembali”
Pliiiiiiiiiiis kak, jangan sebut nama itu lagi…pliiis jangan buat aku terjatuh lagi
K : ”cha…kakak boleh Tanya sesuatu ?”
Aku udah merasa, dia pasti menanyakan mas doni padaku…
K : ”doni masih sering hubungin icha kah ? atau bagaimana hubungan kalian ? kenapa doni berubah ?”
M : ”maaf kak, aku nggak tau soal itu… dia juga nggak pernah hubungi aku lagi”
K : ”kakak penasaran, kenapa kalian jadi begini? sebenarnya ada masalah apa? setau kakak hubungan kalian selalu baik-baik saja, bahkan Doni pernah bilang kalo kalian mau tunangan, kenapa sekarang jd gini sih Cha?”
Bersambung…
Nulis komentar di posting Cerbung “Bukan Manusia, Jika itu Sempurna” bisa dapat hadiah. Tema komentarnya bebas; bisa berupa kesan, pesan, saran atau kritik untuk cerbungnya. Gaya tulisan juga bebas, boleh menggunakan bahasa gaul, nggak harus dengan tata bahasa Indonesia yang baku. Yang penting sopan. Diakhir kisah akan dipilih 10 komentar terbaik yang berhak mendapatkan kenang-kenangan dari blog Curhatkita. Selengkapnya silakan baca di sini.
Gambar Ilustrasi oleh Anindhita Lakshmi Soeriodipoero
Artikel Terkait:
curhat cinta tresya
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 37 - Selesai )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 36 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 35 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 34 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 33 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 31 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 30 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 29 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 28 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 27 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 26 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 25 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 24 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 23 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 22 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 21 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 20 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 19 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 18 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 17 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 16 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 15 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 14 )
- Bukan Manusia, Jika Itu Sempurna ( 13 )
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
makin mantap aja nih ceritany kak, gak sbar nunggu lanjutanny ,,
cerbungnya jdi d terbitkan kak ?
yang 1 kok gak ada.. adanya yg dari 8.. 7 ke bawah kok gak ada ya?
kapn di posting part 33 nya kak , ?
Kan udah, blom baca ya? :D
gak ad tuh kak part 33 nya
part 33nya kok lama banget gk di pulikasikan.. :'(
Part 33-nya kang udah lama diposting, emang belum baca? selama ini bacanya via email atau langsung di blog? Klo belum, part 33 silakan baca di sini :
http://curhatkita.blogspot.com/2013/08/bukan-manusia-jika-itu-sempurna-33.html
mksh Kak atas linknya..jdinya bsa baca kelanjutannya.. :)
bacanya selalu dari blog kak..tdi udh baca part 33nya..makin penasaran dgn part 34..dtunggu y kak.. :)
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)