Foto Ilustrasi : bebibluu.blogspot.com
Sore itu di akhir bulan Oktober, saya membuka-buka halaman facebook, membaca status beberapa orang teman.
Saya tertegun ketika membaca puisi singkat seorang teman, berisi curhat pribadi yang ditujukan kepada pasangannya (suaminya). Puisi singkat itu begitu mengena di hati. Berikukt kutifan puisinya :
Apa Adanya Dirimu Sempurna Buatku
Oleh Bernadette Irene
Sayangku, dengarkan aku, tak perlu lagi ragu, ini aku,
aku bukannya mereka yang hanya bisa dipuaskan dengan sesuatu yang palsu lagi semu,
tak perlu lagi mencoba jadikan dirimu sempurna,
karena apa adanya dirimu jauh lebih berharga.
Ada indah yang menyapa disetiap kerlingan mata,
ada cinta yang tergambar disudut senyum bersahaja,
ada makna yang tersaji disetiap tutur kata,
dan ada sejuta rasa bangga yang menyelip dikala kau dan aku, bersama.
Sayangku, segala tentangmu buatku mengerti,
bahwa hidup adalah tentang mencintai segala yang terjadi,
dan menerimanya dengan kelapangan hati.
Kesederhanaanmu buatku tak lagi menggilai segala yang bias dan tak murni dari hati,
denganmu aku pahami, bahwa cinta adalah untuk dinikmati,
dan biarkan mengalir bersama mimpi agar indah kesudahannya nanti.
Sayangku, apa adanya dirimu, adalah sempurna bagiku.
Saya tak kuasa menahan diri untuk menulis komentar di status tersebut dan langsung dibalas oleh sang teman.
Tarjum : Menawan sekali tulisannya Bernadette. Kalau kebanyakan perempuan (karena tak mungkin semua) mencintai laki-laki seperti itu dan sang lelaki pun mencintai perempuan seperti itu, rasanya sebuah hubungan akan terasa manis dan membahagiakan. Tak akan ada rasa pahit dan sakit hati. Begitu barangkali.
Bernadette : Waaa... saya jadi malu, masih amatiran kok mas, hanya berusaha memuntahkan apa yang ada di kepala. Memang sejatinya hubungan yang sehat seperti itu. Ya, seimbang antara take and give-nya. Saya juga masih dan akan terus berproses untuk jadi pribadi yang bisa memaknai sebuah hubungan dengan lebih baik lagi. Insya Allah.
Tarjum : Memang seperti itulah yang diharapkan seorang pria/suami dari kekasih/istrinya, begitu juga mungkin sebaliknya. Mau menerima pasangan apa adanya, tak membandingkan dengan orang lain, tak menuntut melebihi kemampuannya, tak membesar-besarkan kelemahannya tapi sebaliknya mau menerima pasangan apa adanya, menutupi kelemahannya dan menghargai setiap usahanya untuk memperbaiki diri.
Demikianlah kutifan status dan obrolan tentang cinta dengan seorang teman facebook.
Kalau makna cinta diibaratkan jenis minuman dengan bahan dan kemasan yang beragam seperti: minuman rasa buah dalam kaleng, minuman soda dalam botol, minuman segar dalam kemasan plastik, minuman rasa teh dalam kemasan kotak dan banyak lagi yang lainnya, makna cinta yang terkandung dalam bait-bait puisi Berbadette di atas seperti air pegunungan yang murni dan segar tanpa bahan pewarna dan pengawet.
Tapi bukankah air murni dan segar yang sebenarnya dibutuhkan tubuh? Sementara air dengan beragam rasa, aroma dan kemasan hanya nikmat di lidah tapi belum tentu sehat di tubuh.
Cinta yang dibutuhkan seseorang dari pasangannya adalah cinta murni dan jernih yang keluar dari kedalaman nurani. Cinta yang sederhana dan apa adanya tanpa banyak pamrih dan tuntutan. Cinta yang membuat nyaman dan damai tanpa membuat banyak kekhawatiran.
Terima kasih Berbadette, bait-bait puisi cintanya sudah mengingatkan dan menginspirasi, bagaimana seharusnya menerima seseorang yang dicintai apa adanya.
Bagaimana menurut anda? silakan sampaikan pendapat anda di kolom komentar.
Mau baca status-status Bernadette yang lainnya, silakan berteman dengannya di facebook.
Artikel Terkait:
curhat cinta
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- “Pengorbanan Cinta”, Bukan Novel Biasa!
- Cinta Sejati yang Membuatku Menangis
- Mengapa dan Bagaimana Dia Jadi Tongki?
- Perselingkuhan, Bagaimana Mencegah dan Mengakhirinya?
- Jalan Hidup Gue
- Jika Kekasih atau Pasangan Anda Acuh Tak Acuh, Bagaimana Menyikapinya?
- Pacar dan Sahabatku Meninggalkanku Bersamaan
- Apa yang Anda Inginkan dari Pasangan Hidup Anda?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Seorang Karyawati Nekad Bunuh Diri
- Jika Ditinggal Kekasih yang Sangat Dicintai lalu Ditinggal Sahabat, Apa yang akan Anda Lakukan?
- Tema “Cinta” Mendominasi Forum Curhat
- Bagaimana Meyakinkan Orangtua bahwa Anda Sudah Siap Menikah?
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 2)
- Arti Cinta Bagi Seorang Bipolar (Bagian 1)
- Jangan Takut untuk Mencintai, Seseorang sedang Menunggu Kedatangan Anda
- Pengorbanan Cinta
- 5 Saran Simpel Untuk Cowok yang Sedang Mencari Cewek Idaman
- Pengorbanan Cinta
- Cinta atau Sahabat
- Keajaiban Memberi
curhat inspirasi
- Inspirasi dari Gadis Mungil dengan Down Sindrom
- Hati-Hati dengan “Sang Pencuri Impian”
- 5 Tips Rahasia Awet Muda, Cantik dan Menawan
- Solusi Holistik Pemulihan Depresi & Bipolar
- Cinta yang Luar Biasa Seorang Ayah kepada Anak Angkatnya
- Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
- Apa kata Krisna jika Melihat Kisah Cinta Rais dan Risna?
- Banyak “Tongki” Masuk ke Desa Kami
- Pakwi, Pelukis Wayang Peraih MURI
- Jika Engkau Sibuk Mengurus Kebaikan bagi Orang lain, Tuhan yang akan Mengurus Kepentinganmu
- Inpirasi dari film “Mongol”, True Story Genghis Khan
- Hana Madness dan Kreasi Bipolar
- Tanggung Jawab dan Keberanian yang Luar Biasa Dua Ekor Semut Pemimpin
- Sahabat yang Unik dan Langka
- Guruku Teladanku
- Cemas, Takut dan Bimbang Terhadap Diri-Sendiri, Bagaimana Solusinya?
- Jika Mau Melamar Sang Kekasih, Apa yang Akan Anda Katakan Kepada Calon Mertua?
- Do'a dan Renungan
- Ibuku, Tak Pernah Membentak Apalagi Memukulku
- Gabriel Muniz, Bocah Tanpa Kaki yang Punya Talenta Luar Biasa
- Ayahku adalah Sahabat, Teman Curhat dan Penasihatku
- Salahkah Aku di Lahirkan ke Dunia ini?
- Rencana “Gowes Sepeda Jakarta-Magelang” dalam Rangka Hari Kesehatan Jiwa
- “Man Jadda Wajada!” Mantra 'Sakti' dari Pesantren
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
cukup menginspirasi :)
Sangat indah.
Cinta memang membutuhkan penerimaan, kesederhanaan, dan tentunya kedewasaan.
Puisi di atas penuh pancaran kematangan jiwa.
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)