BUKU: 2 KUTUB

Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal gangguan bipolar, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah buku “2 KUTUB: Perjalanan Menantang Di Antara Dua Kutub”.

Info Buku >> KLIK DISINI

Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang

    

Menyanyi dan menghibur di markas Kasatlantas (dok. pri)

Awalnya saya mengira dia anggota polisi Satlantas Polres Subang yang ditugaskan menghibur para pembuat SIM (Surat Izin Mengemudi) di ruang tunggu markas Satlantas.

Postur tubuhnya sedang dengan badan tegap berisi. Wajahnya ganteng, berkulit hitam manis dengan rambut pendek, walau tidak cepak seperti anggota polisi. Sampai sekitar 15 menit saya memperhatikan dia. Saya masih bertanya-tanya dalam hati, siapa dia sebenarnya? Saya dengar dia mengatakan, bahwa dia ditugaskan Kasatlantas untuk menghibur para pembuat SIM di ruang tunggu. Saya semakin yakin bahwa dia memang anggota polisi yang ditugaskan atasannya untuk menghibur di ruang tunggu.

Diiringi petikan gitar akustiknya, dia menyanyikan lagu-lagu Ebit G. Ade, dengan suara merdunya. Sesekali dia menyapa dan mengajak audiens ikut menyanyi. Dengan senyum menawan, dia melempar joke dan canda kepada orang-orang yang duduk di ruang tunggu.
Hari itu saya dan istri mau membuat SIM. Sudah mendaftar dan menyerahkan dokumen persyaratan, tinggal menunggu dipanggil ke ruang tes yang posisinya tepat di depan ruang tunggu. Tak lama kemudian, istri dipanggil untuk mengikuti tes teori. Saya mengantar istri masuk ruang tes, lalu menunggu di luar ruangan.

Sang penyanyi di ruang tunggu tadi, juga keluar ruangan. Dia ngobrol dengan seorang anggota polisi. Karena penasaran, saya coba mendekati dan menguping pembicaraan mereka berdua. Ternyata, dia kenal dengan Tegar, pengamen cilik asal Subang yang mendadak tenar karena suara emasnya ditemukan seorang pencari bakat.


Para pembuat SIM di ruang tunggu Kantor Satlantas (dok. pri)

Ketika dia selesai ngobrol dengan sang polisi, saya mendekatinya. Saya penasaran, ingin tahu siapa dia sebenarnya. Setelah kenalan, kita berdua ngobrol di luar ruang tunggu. Cepi, nama sang penyanyi di ruang tunggu Satlantas Polres Subang ini. Orangnya ramah, terbuka dan murah senyum. Saya tanya apakah dia anggota polisi? Ternyata bukan! Dia pengamen yang biasa menghibur pengunjung di salah saru rumah makan dekat terminal Subang.

Suatu hari, seorang anggota polisi yang sering mendengar suara merdu dan petikan gitar akustiknya, mengajak Cepi untuk mengisi salah satu acara hiburan yang diadakan di markas Polres Subang. Sejak itu, Cepi sering dipanggil untuk menyanyi jika ada acara-acara hiburan di markas Polres.

Beberapa bulan terakhir, Kasatlantas Polres Subang meminta Cepi menyanyi dan menghibur para pembuat SIM di ruang tunggu Satlantas. Maksudnya agar para pembuat sim tidak merasa jenuh duduk-duduk menunggu proses pembuatan SIM. Langkah kecil dari Kasatlantas yang patut diapresiasi. Ini salah satu bukti, polisi berusaha meningkatkan mutu pelayanannya kepada masyarakat.

Markas Satlantas Polres Subang (dok. pri)

Cepi mengaku, tidak setiap hari menyanyi di ruang tunggu, hanya hari-hari tertentu saja. Sehari-harinya dia lebih sering menyanyi di rumah makan dekat terminal Subang. Dia mangkal di situ karena kenal baik dengan sang pemilik rumah makan. Seminggu sekali dia ngamen di salah satu rumah makan di kota Bandung.

Mungkin karena sikap ramahnya, penampilannya dan kepiawaiannya menyanyi dan memetik gitar itu yang membuat pihak Polres Subang sering mengundang Cepi di acara-acara hiburan di markas Polres. Saya sendiri sudah membuktikan keramahan Cepi, baru kenal beberapa menit saja kita sudah bisa ngobrol akrab dan terbuka. Tak tampak rasa canggung atau minder karena dia berprofesi sebagai pengamen. Sebaliknya dia sangat menikmati aktivitasnya menyanyi dan menghibur orang.

Ketika ditanya soal Tegar yang pernah jadi teman ngamennya di Subang, dia bilang bahwa Tegar memang bernasib baik, bisa rekaman dan tenar seperti sekarang. “Nasib saya belum sebaik Tegar kang,” katanya enteng, “Tapi, siapa tahu suatu saat nanti saya juga bernasib baik seperti dia.”

Ini dia Cepi, sang penghibur di Satlantas Polres Subang

Teruslah berkarya, menyanyi dan menghibur banyak orang, kang Cepi. Semoga, suatu saat nanti nasib baik menghampirimu. Seorang motivator mengatakan, “Kesempatan datang kepada mereka yang siap.” Saya pikir nasib baik juga tak datang tiba-tiba, tapi datang kepada orang-orang yang siap menerimanya.


Bookmark and Promote!



Artikel Terkait:

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.

Komentar :

ada 3 komentar ke “Pengamen Nyentrik di Markas Polres Subang
YOHANES PAPUA mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Kucing Persia on Minggu, 05 April 2015 pukul 09.46.00 WIB mengatakan...

ngamen di kantor hehe :)

Unknown on Sabtu, 25 April 2015 pukul 16.51.00 WIB mengatakan...

alhamdulillah aku sudah senang se keluarga sy sudah bahagia bantuan dr ky sulaeman memberikan angka togel tembus 100% semua hutang2 sy sudah aku lunasih siapa tau ada yg mau di bantu seperti saya hub; super titual angka togel di jamin tembus HUB:KY SULAEMAN NO.0821 8771 6578

Posting Komentar

Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)

Tiga Serangkai eBook Bipolar

3 eBook Bipolar ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata penulisnya. Mengupas secara detail dan sistematis dari gejala awal, saat berada di puncak manik dan depresi, sampai langkah-langkah pemulihannya. Inilah ebooknya : "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah”, “Berdamai dengan Bipolar” dan “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”.
eBook 1: "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"

Buku psikomoar ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan gangguan jiwa yang tidak saya fahami dan membuat saya bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya pulih, bahwa saya mengalami Gangguan Bipolar. [Selengkapnya]




eBook 2: "Berdamai Dengan Bipolar"

Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Bagaimana mendampingi orang yang mengalami Gangguan Bipolar? eBook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar. [Selengkapnya]



eBook 3: “7 Langkah Alternatif Pemulihan Bipolar”

eBook ini merupakan inti dari pengalaman dan pemahaman bipolar saya. Inti dari tulisan-tulisan saya di buku, ebook, blog, facebook, twitter dan media lainnya. eBook ini bukan teori-teori tentang gangguan bipolar! Bukan formula ajaib untuk mengatasi gangguan bipolar! eBook ini tentang tindakan, langkah-langkah penanganan bipolar. [Selengkapnya]


eBook Novel: “Pengorbanan Cinta”

Novel ini bukan sekedar kisah cinta yang romantis dengan segala macam konflik di dalamnya. Saya berani menyebut novel ini sebagai “Buku Pelajaran Cinta”. Beda dengan buku pelajaran pada umumnya, Buku Pelajaran Cinta ini tak membosankan, malah sangat mengasyikan dibaca. Setelah mulai membaca, jamin Anda tak ingin berhenti dan ingin terus membacanya sampai akhir cerita. [Selengkapnya]



eBook Panduan: “7 Langkah Mudah Menyusun & Memasarkan eBook”

Jika dikemas dengan desain cover yang apik dan diberi judul yang manarik, kumpulan posting blog atau catatan facebook anda bisa disusun menjadi sebuah ebook yang akan memikat pembaca di ranah maya. Selanjutnya ebook anda tinggal dipasarkan secara online.
[Selengkapnya]

 
 © Copyright 2016 Curhatkita Media  template by Blogspottutorial