Oleh : Tarjum
Beberapa hari yang lalu, tepatnya Sabtu malam tanggal 31 Januari 2010, saya membuka email. Saya lihat ada email pemberitahuan dari blogger.com, ada seorang pengunjung blog yang memberi komentar pada postingan blog berjudul “E-Book Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah (Membumi)”. Saya buka isi emailnya, lalu saya baca komentarnya. Komentarnya cukup santun, pertanda dia seorang yang terpelajar. Namun, saya kaget pada kalimat berikutnya ternyata dia menuduh saya “penipu”! untuk lebih jelasnya berikut saya kutif komentar lengkapnya :Mas Tarjum, saya seorang penderita Bipolar Disorder (BP). Saya kaget menemukan orang seperti anda. Dan saya harus mengatakan bahwa anda ini adalah seorang penipu dan memberikan keterangan yang salah tentang BP kepada orang dari cerita/blog anda ini. Juga menjual buku anda yang menurut saya sangat mahal, tidak berkualitas dan isinya mungkin tidak ada bobotnya dan misleading/menyesatkan. BP adalah penyakit kelainan otak YANG TIDAK BISA DISEMBUHKAN, TETAPI BISA DIKONTROL. Kita teman2 yang punya BP ketika membaca site anda mempunyai kesimpulan yang sama, anda merasa seperti orang sakti dan penipu. Jadi teman2 yang membaca blog/site ini sebaiknya jangan percaya tentang tulisan mas Tarjum ini mengenai BP. Untuk informasi yang lebih reliable dan dipercaya, saya bisa dihubungi di email: minnie_ek@yahoo.com
Komentar aslinya bisa dibaca di kolom komentar postingan ini, sengaja tidak saya hapus kerena memang saya tak berniat menghapusnya. Saya menghargai komentar para pengunjung blog saya, seperti apa pun komentarnya, karena itu hak mereka untuk menilai dan menyampaikan komentar.
Bukan kali ini saja saya mendapat tuduhan negatif. Saya pernah dituduh “cari sensasi” di sebuah millis dan dituduh “narsis” di sebuah situs jurnalisme warga. Saya anggap semua itu hal yang wajar dan biasa di dunia maya.
Saya memang berharap ada komentar-komentar yang kritis dan membangun dari para pengunjung blog ini, sebagai bahan koreksi dan introspeksi diri. Namun tentu saja saya tak mengharapkan komentar yang bernada tuduhan tanpa alasan yang jelas. Tapi sekali lagi, itu hak setiap orang untuk berkomentar dan mengemukakan pendapat dan saya tak bisa memaksa siapa pun untuk melakukan seperti yang saya inginkan.
Inti dari tuduhan sang “anonym” ini sebenarnya ada tiga poin.
Pertama, dia menuduh saya memberikan keterangan yang salah dan menyesatkan tentang gangguan bipolar. Menurutnya apa yang saya alami bukan bipolar, dengan alasan karena bipolar tidak bisa disembuhkan, sedangkan saya menyatakan sudah sembuh bahkan tanpa menjalani terapi medis dan mengkonsumsi obat-obatan.
Kedua, dia menuduh saya menjual e-book “Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah” yang menurutnya “mungkin” tidak berbobot, tidak berkualitas dan menyesatkan dengan harga yang sangat mahal.
Ketiga, dia menuduh saya mengaku orang sakti dan penipu.
Berikut tanggapan saya atas tiga poin tuduhan sang “anonym”.
Pertama, apa yang saya ceritakan di blog dan e-book adalah pengalaman pribadi saya sendiri selama menderita bipolar. Saya tahu bahwa saya menderita depresi dari artikel di buku, surat kabar dan majalah yang saya baca. Saya juga pernah berbicara dengan Prof. Sarlito Wirawan Sarwono dalam suatu kesempatan dan beliau juga membaca cerita dan tulisan saya di website. Beliau mengamini bahwa apa yang saya alami memang gangguan bipolar atau manik depresif.
Kedua, standar harga e-book ukuran 100 – 200 halaman berkisar antara Rp. 200.000,- s/d 400.000,-, bahkan ada e-book setebal 260 halaman yang dijual dengan harga Rp.750.000,-. Dengan standar harga tersebut, e-book saya yang setebal 174 halaman dengan harga Rp.100.000,- (dipotong diskon jadi Rp.73.000,-) tergolong murah. Mengapa harga e-book lebih mahal dari harga buku cetak? Menurut seorang penulis e-book terkemuka, Mas Cosa Aranda, karena e-book lebih rawan pembajakan dibanding buku cetak.
Lucunya, dia belum membaca e-book saya, tapi menuduh e-book tersebut dengan kata “mungkin” tidak berkualitas dan isinya tidak ada bobotnya dan misleading/menyesatkan. Bagaiamana mungkin seseorang bisa menilai jelek sebuah e-book yang belum dibacanya?
Ketiga, saya tak merasa diri hebat, mengaku ahli apalagi “orang sakti”, sama sekali tidak! Sudah saya jelaskan di blog ini, bahwa saya hanya ingin berbagi pengalaman pribadi, informasi dan sedikit pengetahuan tentang masalah-masalah kejiwaan dengan siapa saja di dunia maya maupun dunia nyata. Saya hanya ingin jadi “Teman Curhat” bagi siapa saja dan di mana saja.
Perlu saya tegaskan di sini, bahwa saya tidak pernah dan tidak bermaksud menipu atau menyesatkan siapa pun! Apa yang saya tulis di sini berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami dan saya rasakan, serta dari pengetahuan yang saya peroleh dari berbagai sumber yang bisa dipercaya.
Apa pun pendapat sang “Anonym” atau siapa pun, saya hargai dan saya ucapkan terima kasih. Anda sekalian telah mengingatkan saya, bahwa setiap tulisan yang lahir dari pengalaman, pemikiran, informasi dan pengetahuan harus bisa dipertanggung-jawabkan kepada publik di dunia maya maupun di dunia nyata. Saya sadar sepenuhnya bahwa saya sebagai manusia biasa akan banyak berbuat salah dan khilaf. Saya sangat membutuhkan saran, masukan, kritik dan koreksi dari anda sekalian.
Akhir kata, saya mohon maaf jika anda diantara anda sekalian yang mungkin merasa kurang berkenan, tersinggung, kecewa atau bahkan merasa “tertipu” oleh tulisan-tulisan saya di blog ini. Silakan ungkapkan kekesalan dan kekecewaan anda di blog ini.
Salam sejahtera untuk anda sekalian.
Artikel Terkait:
Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email anda? Silahkan masukan alamat email anda untuk berlangganan.
Komentar :
Lah mas yang ko mentar aja anonim kok
tes
tes. Dinskizo. Anda bukan penipu, anda seorang koruptor!!! Dari gambar terlihat jelas, kulit pisang berisi BONTENG itu terpotong di bagian ujungnya. ANDA KEMANAKAN POTONGAN UJUNGNYA ITU??? Hayo pertanggungjawabkan.
lho gimana toh mas atas pertanyaan itu??
Posting Komentar
Sampaikan komentar terbaik anda di kolom komentar :)